Hujan deras disertai angin kencang mulai menerjang sebagian wilayah di Kabupaten Majalengka. Bahkan, dalam beberapa hari terakhir intensitas hujan dengan durasi yang cukup lama telah mengguyur 'Kota Angin'.
Oleh karena itu perubahan cuaca ini berpotensi menimbulkan bencana alam. Dengan demikian, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta untuk waspada menghadapi cuaca ekstrem sepekan ke depan.
"Saat awal musim hujan dihimbau waspada potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, petir, puting beliung, dan lain-lain yang bisa menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, pohon tumbang," kata kata Prakirawan BMKG Stasiun Kertajati Ahmad Faaizyin, Kamis (6/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati mulai turun hujan, jelas Faaizyin, akan tetapi saat ini masih masa transisi dari musim kemarau ke penghujan. Meski begitu, masyarakat dihimbau tetap lebih waspada karena potensi bencana alam kerap menghantui.
"Saat ini merupakan pancaroba atau transisi terdapat potensi hujan sedang hingga lebat, yang dapat disertai petir dan angin kencang terutama pada siang hingga sore hari," ujar dia.
BMKG sendiri memprediksi untuk awal musim hujan di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) jatuh pada pertengahan awal bulan ini.
Jumlah curah hujan dengan intensitas 100 sampai 300 milimeter per bulan diprakirakan jatuh pada bulan Oktober. Adapun prakiraan puncak musim hujan di Ciayumajakuning terjadi pada Januari, Februari, Maret 2023.
"Prakiraan awal musim hujan di Cirebon, Majalengka, Kuningan jatuh pada Oktober Dasarian 2, yakin tanggal 11-20 Oktober hingga November Dasarian 1, tanggal 1-20 November," kata dia.
"Sedangkan di wilayah Indramayu jatuh pada Oktober Dasarian 2, yakni tanggal 11-20 Oktober hingga November Dasarian 3, tanggal 21 hingga akhir bulan," jelas dia menambahkan.
(dir/dir)