Begitu banyak coretan di Stadion Kanjuruhan Malang pasca tragedi. Diantara coretan-coretan itu ada sejumlah coretan berupa kode yakni ACAB 1312.
Di sekitar gate 13 Stadion Kanjuruhan coretan kode ACAB 1312 ini juga terlihat. Di gate 13 ini lah yang ditemukan paling banyak korban daar tragedi 1 Oktober 2022 malam.
Melihat kode kode ACAB 1312 ini, ada yang mengerti namun banyak juga yang tak tahu arti di balik kode itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirangkum dari berbagai sumber, ACAB 1312 adalah sebuat singkatan dari bahasa Inggris. ACAB merupakan akronim dari All Cops Are Bastards atau yang diartikan dalam bahasa Indonesia yakni "semua polisi adalah bajingan".
Sementara 1312 adalah penulisan ACAB yang ditulis dari urutan huruf ACAB itu sendiri. Penulisan 1312 biasanya untuk membuat ACAB tidak terlalu kentara. Namun sebenarnya ACAB maupun 1312 artinya sama yakni All Cops Are Bastards.
Kode ACAB kerap muncul sebagai bentuk ekspresi masyarakat yang kecewa dengan polisi. Baik itu karena perlakuan yang tak adil, kasar tak etis.
Di Stadion Kanjuruhan kode ACAB 1312 juga bermunculan. Disinyalir sebagai bentuk kekecewaan atas polisi yang menembakkan gas air mata hingga membuat suporter panik berhamburan. Karena berdesakan mencari pintu keluar itulah korban berjatuhan.
Siapa yang pertama kali membuat kode ini dan yang mempopulerkannya?
Ungkapan "All Cops Are Bastards" pertama kali muncul tahun 1920an di Inggris. Kemudian oleh para pekerja yang mogok pada tahun 1940-an ungkapan itu disingkat menjadi ACAB.
Kemudian pada abad 19 saat dimunculkan pemerintah Inggris, kepolisian ditugasi untuk menghadapi dan mendisiplinkan warga sipil. Cara yang dilakukannya untuk menghadapi warga sipil saat unjuk rasa yakni dengan menggebuki mereka. Saat itu sering dilakukan unjuk rasa karena pengangguran dan kelaparan.
Saat konsep polisi menyebar ke negara eropa lainnya, kosep ACAB juga ikut terbawa. Seperti penduduk Prancis misalnya yang menerjemahkan ACAB menjadi "Tout le monde déteste la police" yang artinya semua orang benci polisi.
Dalam musik, ACAB pun diadopsi, seperti Oi! band The 4-Skins juga pernah membuat lagu "ACAB" pada 1982. Sebuah film Inggris yang disutradarai Sidney Hayers tahun 1972 berjudul "All Coppers Are...???". Slogan dalam film tersebut adalah All Cops Are Bastards.
Saat polisi begitu ketat mengamankan pertandingan sepakbola, para suporter pun ikut menggunakan istilah ACAB. ACAB pun semakin populer bahkan di hooligan dan ultras sepak bola Eropa, dan di antara gerakan anarkis dan anti-otoriter di seluruh dunia.
Suporter di negara lain yang juga membenci polisi pun iku-ikutan menggunakan istilah yang sama ACAB atau 1312.
Kemudian ACAB ini semakin populer karena banyak digunakan oleh kelompok anti polisi di berbagai belahan dunia.
Pasca reformasi tahun 1998, kode ACAB ini kemudian mulai populer di Indonesia. Konon, polisi juga melakukan pengawasan pada kelompok-kelompok yang mengusung ACAB karena dianggap membenci atau melawan polisi.
Dalam aksi-aksi demonstrasi, kerusuhan dan peristiwa lainnya, kode ACAB ini kerap bermunculan. Sama seperti tragedi Stadion Kanjuruhan.
Bukan hanya coretan kode ACAB atau 1312 saja yang muncul. Coretan lainnya yang terang-terangan menunjukkan kebencian pada polisi pun terlihat.
Seperti 'polisi pembunuh', 'polisi jahat saudaraku kau bunuh', 'Selamat Jalan Saudaraku', 'Saudaraku Dibunuh', 'usut tuntas', 'gas air mata vs air mata ibu', 'no justice no peace' hingga 'tendang, lari, ngarang'.
(tey/tey)