Jabar Hari Ini: Terbongkarnya Misteri Mobil Terparkir Tahunan di Tasik

Jabar Hari Ini: Terbongkarnya Misteri Mobil Terparkir Tahunan di Tasik

Tim detikJabar - detikJabar
Senin, 26 Sep 2022 22:00 WIB
Penampakan paket berisi bubbuk hitam bahan petasan di Sukoharjo. Foto diunggah Minggu (25/9/2022).
Penampakan paket berisi bubuk hitam bahan petasan (Foto: dok Polda Jateng)
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jabar hari ini, Senin (26/9/2022). Dari mulai paket yang dikirim warga Indramayu berkaitan dengan ledakan di asrama polisi (Aspol) Sukoharjo, hingga begal menodongkan pistol di Bandung.

Berikut lima peristiwa pilihan detikJabar yang menggemparkan publik. Lima artikel ini dirangkum dalam artikel bertema Jabar Hari Ini:

Isi Paket Warga Indramayu

Paket yang meledak di asrama polisi (Aspol) Sukoharjo berasal dari perusahaan di Indramayu. Polisi memeriksa pria berinisial SJ (53) yang ternyata direktur CV Mandiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SJ sendiri diamankan usai Polda Jateng meminta bantuan ke Polda Jabar untuk mengamankan dan memeriksa SJ. Petugas menjelaskan, bahwa SJ merupakan warga Kecamatan Jatibarang, Indramayu tersebut pemilik CV Mandiri.

"Ya kami sudah amankan dan saksi sudah dimintai keterangan. Sehari-hari sebagai pekerja swasta, dia (SJ) merupakan direktur CV Mandiri," ujar Kasat Reskrim Polres Indramayu AKP Fitran Romajimah, Senin (26/9/2022).

ADVERTISEMENT

Dalam pemeriksaannya, petugas memastikan perusahaan milik SJ tersebut terdaftar di lembaga perizinan. Perusahaan CV Mandiri bergerak di bidang bahan kimia (chemical).

"Sudah kami cek terdaftar di lembaga perizinan. Usahanya di bidang chemical," singkat Fitran.

Selama dimintai keterangan, SJ mengaku paket tersebut berisi sumbu kembang api berukuran panjang sekitar 1 meter. Dengan total sebanyak 50 batang.

"Isi kotak bungkus tersebut adalah sumbu kembang api, panjang 1 meter dengan isi 50 batang. Dijual dengan harga sekitar Rp. 100.000," ujar Fitran.

Hingga saat ini, Polres Indramayu masih melakukan koordinasi dengan Kepolisian di Jawa Tengah terkait pengiriman paket yang berisi 50 batang sumbu kembang api tersebut.

Diberitakan sebelumnya, ledakan terjadi di asrama polisi Sukoharjo. Seorang polisi terluka dan dilarikan ke rumah sakit. Ledakan di asrama polisi Sukoharjo atau Asrama Brimob Grogol Indah Sukoharjo itu bersumber dari paket kardus.

Paket berisi bahan petasan yang meledak di kawasan asrama Brimob Grogol Sukoharjo Minggu (25/9) petang disebut berasal dari Indramayu. Paket itu disebut merupakan hasil sitaan polisi setahun lalu. Namun hingga kini, belum ada penjelasan mengapa barang sitaan itu bisa berada di Aspol Sukoharjo.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi mengatakan, pihaknya masih menelusuri penyebab paket sitaan itu bisa berada di Aspol Sukoharjo.

"Itu masih kita dalami, tapi anggota yang lain sudah kita periksa. Bahwa itu benar barang bukti tahun 2021, sebelum lebaran diregister Polresta juga benar ada pengamanan," ujar Luthfi.

Pemilik Mobil Misterius Tasik Tak Punya Garasi

Sebuah mobil minibus terparkir bertahun-tahun di pinggir jalan depan kampus Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya dengan kondisi tidak terawat. Kepala UPTD Parkir Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya Uen Haeruman mengatakan, pihaknya sudah mengambil langkah terkait mobil misterius tersebut.

"Baru saja kami melakukan penelusuran terkait pemilik mobil tersebut. Ternyata milik warga sekitar Unsil. Dia rumahnya di dalam gang, tak punya garasi. Kami sudah berkomunikasi dan pemilik sudah menyatakan kesiapan untuk memindahkan mobil tersebut," kata Uen, Senin (26/9/2022).

Dia menjelaskan memarkirkan mobil di area publik atau di area parkir umum dalam jangka waktu yang lama dianggap melanggar aturan. "Ya itu kan area parkir umum, kalau parkir bertahun-tahun tentu mengganggu dan melanggar aturan," kata Uen.

Untuk sementara ini pihaknya belum memberikan sanksi terkait pelanggaran tersebut. Dia memberikan kesempatan kepada pemilik mobil untuk memindahkan mobil itu segera.

"Belum ke arah sana (sanksi), yang jelas kami imbau agar pemilik mobil memindahkan dulu. Jangan menyimpan di area parkir umum, apalagi itu berada di pinggir jalan protokol, jalur padat kendaraan dan ramai aktivitas dekat kampus," kata Uen.

Sebelumnya mobil jenis Daihatsu Espass ini tampak tak terurus dan sudah bertahun-tahun parkir di dekat gerbang masuk masjid Unsil. Mobil ini jadi sorotan dan mengundang rasa penasaran sebagian warga. Karena bertahun-tahun parkir hingga mobil penuh noda dan kotoran.

Mobil yang sedianya berwarna silver itu berubah warna karena rusak diguyur hujan dan terik matahari. Bahkan bagian kacanya menjadi buram karena penuh kotoran yang sudah mengerak. Rerumputan tumbuh subur di bawah mobil. Salah satu rodanya sudah kempes.

Dikutip dari aplikasi Sambara Jawa Barat, mobil tersebut merupakan mobil lansiran tahun 2005 dengan warna coklat muda metalik. Mobil ini pun taat membayar pajak. Penelusuran detikJabar, Senin (26/9/2022) petang mobil tersebut masih berada di posisinya. Namun dua buah rodanya terlihat bersih dan tidak kempes, seperti baru saja diperbaiki.

Wahyudin salah seorang juru parkir di area itu membenarkan mobil tersebut sudah lama parkir dan ditinggalkan siempunya. "Wah sudah lama, ada sekitar 5 tahun. Tapi itu mobil jalan, tidak rusak," kata Wahyudin.

Belum lama ini, roda ban yang kempes sudah diperbaiki oleh pemiliknya. Dia mengatakan area itu merupakan area publik atau area parkir Unsil. Namun dirinya tak bisa berbuat banyak. "Kalau mengganggu ya mungkin mengganggu, tapi saya nggak enak, nggak berani menegur, yang punya kan tetangga saya. Dia memang tak punya garasi, rumahnya di dalam gang. Jadi itu teh mobil peninggalan orang tuanya," kata Wahyu.

Kejati Jabar Tangani Kasus Pemukulan Guru

Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat akan menelusuri oknum jaksa yang melakukan pemukulan terhadap guru SMA di Karawang. Tindakan akan dilakukan apabila oknum tersebut terbukti bersalah.

"Iya, segera akan menelusuri informasi yang sedang berkembang," ujar Kasipenkum Kejati Jabar Sutan Harahap kepada detikJabar, Senin (26/9/2022).

Soal sanksi terhadap oknum jaksa tersebut, Sutan mengatakan pihaknya masih akan menelusuri informasi berkaitan sosok oknum jaksa itu. Namun, kata dia, ada tindakan apabila oknum jaksa tersebut memang bekerja di wilayah Jabar.

"Kalau memang ada nanti dari pihak pengawasan sendiri. Tapi kalau memang wilayahnya kita ya (Kejati Jabar), kita akan melaporkan ke pihak pengawasan internal kita," tuturnya.

"Menelusuri (dulu) lah dia itu tugasnya di mana," kata Sutan menambahkan.

Sebagaimana diketahui, nasib naas menimpa seorang guru sekolah menengah atas negeri (SMAN) 5 Karawang, saat hendak berangkat salat Jumat, guru tersebut diduga dipukuli seorang pria berinisial T yang merupakan seorang Jaksa di Karawang.

Korban pemukulan, Jajang yang berprofesi sebagai guru di SMAN 5 Karawang mengaku, ia dipukuli secara tiba-tiba saat hendak berangkat salat Jumat.

"Iya benar, sudah sedikit pulih setelah dipukuli, hanya sedikit pengap dada," ucap Jajang saat dihubungi, Minggu (25/9/2022).

Jajang menuturkan, saat ini kasus pemukulan itu sudah ditangani oleh Polres Karawang, "Sudah langsung ke Polres, dibantu sama Kapolsek kota pak Marsono," kata dia.

Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Arief Bastomy membenarkan ihwal kejadian pemukulan tersebut.

Kasus tersebut dilaporkan pada Jumat (23/9/2022) malam, "Semalam ada pelaporan terkait hal tersebut bang," ucap Kasat Reskrim melalui pesan tertulis.

Fashion Show di Halaman Masjid

Beredar video fashion show di halaman Masjid Agung Ciamis di media sosial. Kegiatan fashion show itu digelar oleh komunitas MUA (make up artist) di Kabupaten Ciamis, Minggu (25/9/2022).

Video tersebut mendapat sorotan dari berbagai pihak. DKM Masjid Agung Ciamis pun merasa tercemar dan merasa tidak dihargai. Meski model dalam video tersebut mengenakan kerudung.

"DKM Masjid Agung merasa tercemar dan tidak dihargai oleh MUA Community dengan mengadakan fashion show di depan Masjid Agung tanpa ada izin dan informasi," ujar Ketua DKM Masjid Agung Ciamis Wawan S Arifien, Senin (26/9/2022).

Wawan pun menuntut kepada pihak penyelenggara fashion show untuk bertanggung jawab atas kegiatan tersebut. Menuntut untuk meminta maaf, karena kegiatan tersebut sangat menyakiti umat islam Ciamis.

"Kegiatan tersebut sangat menyakiti umat Islam Ciamis, padahal itu katanya sudah ditegur oleh orang-orang di sekitar masjid," kata Wawan.

Menurut dia, setelah video itu beredar banyak telepon dan pesan singkat (WA) dari masyarakat tentang kejadian tersebut. Banyak yang menyangka sudah izin ke DKM Masjid Agung, padahal tidak ada pemberitahuan.

"Mereka langsung keluar ketika ditegur para pedagang sekitar masjid," ucapnya.

Wawan pun berharap dan kepada anak muda agar memahami tentang kesucian masjid. Jangan dilihat dari fotogenik bangunan masjid. Namun fungsi dari masjid itu sendiri harus dihormati.

"Ini harus dijadikan pembelajaran bahwa sebelum berbuat sebaiknya dipikir matang dulu," kata Wawan.

Sementara itu, Pegi, pihak MUA menyatakan sudah meminta maaf kepada DKM Masjid Agung Ciamis atas kegiatan tersebut. Video tersebut sudah dihapus dari media sosial Instagram MUA Community Ciamis.

Begal di Bandung Todongkan Pistol ke Perempuan

Potongan video yang menayangkan sejumlah warga dan petugas kepolisian saat mengamankan seorang pelaku begal viral di media sosial (medsos). Kejadian itu disebut-sebut terjadi di Jalan Garuda Kecamatan Andir, Kota Bandung.

Video yang beredar menyebutkan begal berhasil ditangkap warga. Pelaku membegal seorang perempuan di Jalan Garuda dekat SPBU Kota Bandung, pada Minggu (25/9/2022) sekitar pukul 20.30 WIB.

Pengunggah video juga menarasikan pelaku memepet korban lalu meminta korban menyerahkan ponselnya. Pelaku juga dinarasikan menodongkan senjata api ke korbannya. Korban sempat berteriak meminta tolong, hingga akhirnya pelaku diamankan warga.

Kapolsek Andir Polrestabes Bandung Kompol Tahir Muhiddin membenarkan adanya penangkapan seorang begal berinisial AM di Jalan Garuda Kota Bandung. Namun, Tahir menepis terkait narasi bahwa pelaku membawa senjata api. Dari hasil pemeriksaan, Tahir mengatakan pelaku menggunakan air soft gun saat menodong korbannya.

"Iya benar. Tapi tidak ada kekerasan. Pelaku mengancam pakai air soft gun," kata Tahir kepada detikJabar melalui sambungan telepon, Senin (26/9/2022).

Tahir mengatakan korban yang bernama Lusi (24) itu berteriak saat pelaku menodongkan air soft gun dan merampas ponselnya. Teriakan korban itu membuat warga sekitar langsung bergerak mengamankan pelaku.

"Warga merespons. Tapi, tidak ada kekerasan. Pelaku sudah diamankan di polsek," kata Tahir.

Tahir juga mengimbau agar warga yang tak memiliki kepentingan berarti agar tak keluar rumah saat malam hari, atau di atas pukul 21.00 WIB. Ia mengimbau agar warga tak sendirian jika keluar rumah saat malam hari.

Halaman 2 dari 2
(sud/yum)


Hide Ads