Ditodong Pisau, Lisnawati Koma Usai Loncat dari Angkot di Sumedang

Ditodong Pisau, Lisnawati Koma Usai Loncat dari Angkot di Sumedang

Nur Azis - detikJabar
Senin, 26 Sep 2022 11:37 WIB
Intravenous therapy iv infusion set and bottle on a pole. Liquid saline is slowly dripping drops of drugs, medicine or antibiotic therapy and surgery recovery in a hospital or clinic.
Lisnawati, korban penodongan di angkot di Sumedang saat ini masih dalam kondisi koma (Foto: Thinkstock)
Sumedang -

Lisnawati, korban dalam peristiwa penodongan wanita berpisau di dalam angkutan kota (angkot) di Sumedang kondisinya masih koma atau belum sadarkan diri. Saat ini, korban masih dirawat di RSUD Sumedang.

"Korban Lisnawati saat ini berada di ruang ICU, masih dipasangi alat ventilator dan belum sadarkan diri," ungkap Humas RSUD Sumedang Rudianto saat dihubungi detikJabar, Senin (26/9/2022).

Rudi menyebut, berdasarkan hasil rontgen di bagian kepala, korban mengalami pendarahan di bagian selaput otak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau secara kasat mata, pada korban terdapat benjolan lima centimeter di bagian atas telinga kanan dan luka lecet di bagian lutut kanan," terangnya.

Rudi menambahkan, korban sebelumnya akan dirujuk ke rumah sakit Santosa Bandung. Namun, melihat kondisi korban yang tidak memungkinkan sehingga saat ini masih di rawat secara intensif di RSUD Sumedang.

ADVERTISEMENT

"Tadinya mau dirujuk cuma melihat kondisi korban yang tidak memungkinkan dan khawatir terjadi sesuatu di perjalanan maka saat ini korban masih ditangani secara intensif di RSUD Sumedang," paparnya.

Sekadar diketahui, Insiden penyerangan wanita berpisau terjadi di Jalan Raya Sumedang-Cirebon atau tepatnya di sekitar SMAN 1 Tanjungsari, Kamis (22/9/2022).

Dalam peristiwa itu menyebabkan 3 orang menjadi korban, diantaranya Rika Mulyani, Lisnawati bersama anaknya bernama Raka yang masih berusia 2 tahun.

Korban Rika meninggal dunia, sementara anak dari Lisnawati mengalami luka ringan dan sudah dibawa pulang ke rumahnya.

Berita sebelumnya, tes kejiwaan seorang perempuan yang menyerang di dalam angkutan kota di Sumedang masih berlangsung. Polisi masih harus menunggu hasil observasi selama 14 hari ke depan.

Hal itu diungkapkan oleh Kapolsek Tanjungsari Ahmad Nurzaman saat dihubungi detikJabar, Jumat (23/9s/2022).

"Pelaku saat ini dilakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Cisarua, hasil observasi itu baru keluar minimal 14 hari ke depan, dilihat dari perilaku disana," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa dalam insiden itu belum terjadi penusukan. Namun lantaran panik oleh pelaku yang membawa pisau sehingga para korban pun memutuskan untuk loncat dari angkutan kota yang sedang melaju.

"Jadi di dalam angkot itu ada 5 orang penumpang termasuk anak kecil, jadi pelaku itu mengacung-ngacungkan pisau dapur pertama ke ibu Ida, ibu Ida ini orang tua dari korban yang saat ini dirawat di rumah sakit Santosa Bandung, Ibu Ida ini diam tidak bereaksi dan selamat, sementara para korban lantaran ketakutan memutuskan meloncat dari angkot," paparnya.

Nurzaman pun memaparkan terkait kondisi para korban.

"Dari tiga korban, satu korban ibu yang sedang hamil meninggal dunia, terus dua korban lainnya ibu dan anaknya yang masih kecil, untuk ibunya masih dirawat di rumah sakit dan anaknya yang mengalami luka-luka ringan sudah pulang ke rumahnya," paparnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads