Ada Kampung Siluman di Hutan dan Rawa Kota Banjar, Berani ke Sini?

Ada Kampung Siluman di Hutan dan Rawa Kota Banjar, Berani ke Sini?

Dadang Hermansyah - detikJabar
Minggu, 18 Sep 2022 19:18 WIB
Ada Kampung Siluman di Kota Banjar, Ini Asal Muasal Penamaannya
Ada Kampung Siluman di Kota Banjar, Ini Asal Muasal Penamaannya (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Banjar -

Di Kota Banjar, Jawa Barat, ada sebuah kampung atau lingkungan bernama Siluman.

Meski terdengar menyeramkan, namun penghuni kampung tersebut adalah warga biasa. Lalu kenapa bisa dinamakan Kampung Siluman?

Detikjabar mencoba mengunjungi Kampung Siluman di Kelurahan Purwaraja, Kecamatan Purwaraja, Banjar, Minggu (18/9/2022). Letaknya sekitar 3 kilometer dari Jalan Nasional Banjar-Jateng (simpang Katapang).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada pintu masuk kampung, terdapat tulisan Kampung Siluman Baru, Pulo Majeti dan Rawa Onom. Sebelum memasuki kampung, harus melewati hutan jati terlebih dulu dengan yang cukup rimbun dan sedikit menyeramkan. Di lokasi itu terdapat permukiman warga namun tidak terlalu banyak.

Setelah sampai di permukiman warga, detikJabar bertemu dengan salah seorang tokoh masyarakat, Emed Setiawan. Kemudian berbincang mengenai asal muasal tempat tinggalnya disebut Kampung Siluman.

ADVERTISEMENT

Emed mengatakan sejak dulu sampai sekarang, namun Kampung Siluman tetap bertahan dan tidak berubah. Menurut cerita orang tuanya dulu, nama Siluman ini awalnya dari asal kata Nyileman yang artinya menghilang atau bisa juga diartikan tenggelam.

Nyatanya wilayah Kampung Siluman ini terdiri dari hutan dan rawa dengan sejumlah pulau (Pulo) di beberapa titiknya. Rawa tersebut kini menjadi area persawahan.

Emed mengatakan kata Nyileman ini ada pada masa penjajahan Belanda. Ketika itu pasukan Belanda sedang bertugas dengan baris berbaris.Namun ketika sampai di kawasan hutan di wilayah tersebut ada saja anggota pasukan yang kesasar dan menghilang sampai tidak ditemukan. Entah nyasar atau tenggelam, hal tersebut tidak ada yang tahu.

"Jadi pada zaman penjajahan, anggota dari pasukan Belanda dari satu regu sering yang kesasar dan menghilang atau Nyileman. Orang yang menghilang itu tidak pernah ditemukan lagi. Kemudian istilah itu berubah terdengarnya jadi Siluman," ujar Emed di rumahnya.

Ada Kampung Siluman di Kota Banjar, Ini Asal Muasal PenamaannyaAda Kampung Siluman di Kota Banjar, Ini Asal Muasal Penamaannya Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar

Menurut Emed, dulu Kampung Siluman ini masuk dalam administrasi Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis. Namun saat Kota Banjar berdiri, Kampung Siluman, Kelurahan Purwaharja memisahkan diri. Lalu dimekarkan jadi dua, Lingkungan Siluman Baru dan Siluman Lama.

Sementara itu, Yoyo, warga lain, mengatakan dulu di Kampung Siluman ini selain hutan juga terdapat rawa. Perkampungan hanya berada di wilayah atas, sedangkan di bawah hanya hutan dan rawa yang kini menjadi sawah.

Warga sekitar yang biasa beraktivitas bertani dan menjala ikan di rawa mendirikan bangunan untuk tempat menginap. Namun lambat laun semakin lama bertambah banyak warga yang mendirikan bangunan sampai jadi permanen hingga saat ini.

"Sedangkan untuk penamaan kampung ini, biasanya orang tua dulu selalu dikaitkan dengan yang dialami. Ini pun sama, tapi saya tidak bisa menjelaskannya," ungkapnya.

Cerita Mistis di Kampung Siluman

Sesuai dengan namanya, Kampung Siluman ini pun memiliki cerita mistis yang cukup menyeramkan. Konon, di sekitar hutan kampung tersebut kerap muncul penampakan sosok berwarna hitam, tinggi dan besar. Penampakan itu terlihat biasanya pada malam hari.

Emed, mengaku pernah melihat sosok hitam besar dan tinggi tersebut. Ia pun mengakui sosok tersebut cukup menyeramkan. Kala itu ia bersama istrinya sedang naik sepeda motor bermaksud pulang ke rumahnya.

"Saat melewati hutan, saya mengalaminya sendiri bersama istri saya. Di pinggir jalan muncul sosok hitam tinggi besar. Itu yang saya alami beberapa kali," ungkap Emed.

Mitos di Kampung Siluman

Selain cerita mistis, ada juga mitos atau pamali yang masih dipercaya sebagian masyarakat. Konon, apabila sedang berada di hutan di wilayah Kampung Siluman tidak boleh menggerutu atau mengucapkan kalimat pertanyaan "Jalan ke mana". Selain itu juga tidak boleh mengucapkan kata-kata kasar.

Bila hal itu dilakukan, konon orang tersebut akan benar-benar nyasar di hutan. Orang itu akan dibuat pusing dan tidak tahu jalan pulang keluar dari hutan.

"Jangan asal ucap kalau sedang di hutan. Nantinya akan jadi linglung dan tidak akan tahu jalan pulang, seolah-olah terus berputar putar di hutan," katanya.

Selain tidak akan tahu jalan pulang keluar hutan, orang tersebut dipercaya bakal mendapat malapetaka seperti sakit dan hal lainnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads