Kodim 0610 Sumedang mencanangkan program berupa mengaktifkan kembali lahan-lahan yang tidak produktif untuk bercocok tanam. Hal itu sebagai upaya dalam mewaspadai ancaman krisis pangan dunia.
Dandim 0610 Sumedang Letkol Inf Hendrix Fahlevi Rangkuti memaparkan persoalan ketahanan pangan menjadi salah satu fokus konsentrasi bagi TNI Angkatan Darat (AD).
"Pimpinan Angkatan Darat sudah menyampaikan perintah bahwa di masa ke depan ini krisis pangan yang terjadi melanda dunia ini menjadi tugas pokok kita sebagai satuan kewilayahan, khususnya teritorial," ungkap Hendrix kepada detikjabar di Markas Kodim 0610 Sumedang, Jumat (16/9/2022) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendrix mengatakan salah satu strategi yang dilakukan oleh satuan Kodim 0610 Sumedang, yakni dengan menghidupkan kembali lahan-lahan yang tidak produktif dengan bercocok tanam.
"Caranya kita bercocok tanam di lahan-laham yang tadinya tidak produktif dengan tanaman yang menjadi kebutuhan pokok," terangnya.
Hendrix menyebut salah satu tanaman yang menjadi konsentrasinya untuk bercocok tanam saat ini, yakni tanaman jagung.
"Itu yang sedang kita genjot bagaimana di wilayah-wilayah minimal satu wilayah di Koramil-koramil ini memiliki satu demplot dengan memberdayakan lahan lahan yang tidak produktif," paparnya.
Program tersebut, sambung Hendrix, terlebih dulu diawali oleh Kodim 0610 dengan menjadikan dua lahan sebagai lahan produktif. Dengan harapan, program itu dapat diikuti oleh jajaran di tingkat Koramil.
"Kita awali dulu dari Kodim dan kemudian agar diikuti oleh jajaran di tingkat Koramil lainnya," ujarnya.
Ia pun menambahkan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi terkait dengan program ketahanan pangan tersebut.
Dengan harapan, sambung Hendrix, ke depannya dapat dilaksanakan secara bersama dengan unsur pemerintah daerah, kepolisian dan juga masyarakat secara umum.
"Jadi harapan saya ke depan TNI, Pemerintah Daerah, Kepolisian dan masyarakat bisa sama sama membangun ketahanan pangan. Dengan begitu semoga kita terlepas dari krisis pangan, umummnya Indonesia, khususnya wilayah Sumedang," ujarnya.
(mso/mso)