Atasi Krisis BBM Nelayan, Ridwan Kamil Tawarkan Perahu Listrik

Atasi Krisis BBM Nelayan, Ridwan Kamil Tawarkan Perahu Listrik

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Kamis, 15 Sep 2022 15:17 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Indramayu
Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Indramayu (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Persoalan kelangkaan BBM bakal menjadi masalah sepanjang masa, hal itu disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam sambutannya di kegiatan bhakti sosial di Karangsong, Kabupaten Indramayu, Kamis (15/9/2022).

Sehingga, masyarakat perlu memanfaatkan tenaga listrik dalam menunjang aktivitas sehari-hari. Termasuk bagi nelayan, agar perahu dapat mengurangi penggunaan BBM dengan menambah tenaga matahari sebagai sumber energi.

Selain kendaraan bermotor seperti mobil dan motor yang sudah menggunakan tenaga listrik. Ridwan Kamil juga akan mencari solusi agar perahu milik nelayan di Jawa Barat tidak 100 persen menggunakan BBM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena gubernurnya insinyur maka senang cari solusi. Di India sudah ada perahu yang memakai listrik tenaga matahari. Jadi nanti saya cari solusi itu supaya ke depan perahu perahu tidak 100 persen memakai BBM. Nanti pak Gubernur beli dulu satu sebagai percontohan. Kalau ada pelan-pelan harus menyesuaikan, teknologi nya sudah ada," Kata Kang Emil kepada nelayan.

Pekan ini, Presiden Joko Widodo akan mengeluarkan Keputusan Presiden tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor berbahan bakar listrik. Selain untuk Pejabat Pemerintah dan TNI Polri, masyarakat juga nantinya harus bisa mengikuti. Karena, penggunaan kendaraan tenaga listrik lebih hemat.

ADVERTISEMENT

"Di Bandung tiap hari Gubernur ini pakai mobil listrik. Minggu ini Presiden mengeluarkan Kepresnya agar Gubernur TNI-Polisi harus menggunakan mobil listrik. Untuk 300 kilometer, biayanya hanya Rp. 50.000, kalau pakai bensin, 300 kilometer itu biayanya 300 ribuan. Sudah mah hemat, tidak ada suara, dan tidak ada polusi asap," kata Ridwan Kamil.

"Nah sekarang sebagai gubernur Jawa Barat yang cinta pada nelayan, saya akan mencari solusi untuk perahu, kalau mobil motor (tenaga listrik) sudah ada pabriknya di Karawang. Nah nanti kalo sudah ada kita testing di Indramayu ya," lanjut Kang Emil.

Selain itu, di tengah perkembangan teknologi, Ridwan Kamil juga mengajak masyarakat agar berinovasi di setiap aktivitas nya.

"Kalau bisa sekarang tukang-tukang perahu juga sudah memikirkan itu, kenapa? Karena BBM ini akan kritis sampai masa ke depan. Sehingga persoalan ini akan berulang. Kita harus jadi orang cerdas yang mencari solusi dan menyelesaikan masalah bukan menimbulkan masalah," Pungkasnya.

Masalah Selain BBM dan Harga Ikan

Selain BBM dan Harga Ikan, masalah fasilitas dan sarana pendukung aktivitas nelayan di Pantai Karangsong, Kabupaten Indramayu pun cukup rumit. Perwakilan nelayan, Darto.

Darto mengatakan, nelayan di Indramayu masih kesulitan mendapatkan suplai BBM subsidi, yang menghambat aktivitas melaut. Terlebih kondisi muara sungai yang sering mengalami pendangkalan, sehingga, nelayan harus melakukan iuran.

"Kepada Pemerintah Pusat maupun Daerah, mohon agar membantu nelayan di Karangsong Indramayu, untuk membantu kelancaran akses perahu di sekitar muara sungai Karangsong. Selain itu, nelayan juga berharap, agar pemerintah membuat kolam labuh untuk sandaran kapal setelah bongkar ikan nelayan di TPI, karena rentan terjadi gesekan antar nelayan," kata Darto dalam sambutannya.

Di kegiatan itu, Ridwan Kamil langsung menjawab keluhan masyarakat khususnya nelayan. Emil mengaku akan mencari solusi untuk persoalan-persoalan yang dihadapi nelayan.

"Nanti kita akan cari solusi, untuk nambahi Cold Storage yang baru memiliki kapasitas 300 ton, sementara ikannya 1000 ton. Kedua pengerukan, supaya perahu-perahu kalau keluar sungai tidak repot, nanti kita cari kalo boleh kita coba dihibahkan aja ekskavator disini," kata Kang Emil.

Sementara, kegiatan Bhakti Sosial Presisi di Karangsong, Indramayu ini, Kapolda beserta Gubernur Jawa Barat akan membagikan sekitar 2000 paket sembako kepada nelayan di sekitar pesisir pantai utara Jawa Barat.

(yum/yum)


Hide Ads