Titik 0 kilometer Kabupaten Cianjur, Jawa Barat masih menjadi perdebatan. Bahkan tidak ada penanda yang menunjukan di mana lokasi pasti titik nol kilometer tersebut.
Budayawan sekaligus sejarawan Cianjur Luki Muharam, mengatakan titik nol kilometer berada di Pangguyangan Badak yang berlokasi di seberang Pendopo Cianjur atau samping Kantor Pegadaian di Jalan Siti Jenab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Titik 0 kilometer itu ditetapkan pemerintahan Belanda saat membangun jalan Cianjur-Puncak.
"Titik 0 kilometer itu ada di Pangguyangan Badak, ditetapkan saat masa penjajahan, tepatnya saat jalan Cianjur-Puncak dibangun," kata dia, Kamis (8/9/2022).
Menurut Luki, sempat dibangun sebuah tugu kecil betuliskan 0 kilometer Cianjur di lokasi tersebut. Namun tugu tersebut kini hilang. "Dulu ada tugunya, ukurannya tidak besar. Tapi sekarang tidak tahu ke mana, kemungkinan hilang saat pembangunan Alun-alun Cianjur," kata dia.
![]() |
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Cianjur Eri Rihardiar, menyebutkan tugu 0 kilometer Cianjur berada di pertigaan Jalan Siti Jenab dengan Jalan Siliwangi.
Titik 0 kilometer itu ditandai dengan sebuah tugu yang kini berupa Tugu Tauhid atau Tugu Lafadz Allah.
"Titik 0 kilometer itu ditetapkan saat Bupati CIanjur Tjetjep Muchtar Soleh. Titiknya yang sekarang berupa monumen atau Tugu Tauhid. Memang tidak ada penanda khusus, tapi orang-orang di pemerintahan tahunya titik nol kilometer itu di sana," kata dia.
Dia mengatakan saat awal penentuan, sempat ada perbedaan pendapat dengan beberapa orang dari Lembaga Kebudayaan Cianjur yang menyebut jika titik nol kilometer berada di Pangguyangan Badak.
Namun hal itu belum bisa dibuktikan secara literasi sejarah. Sehingga titik nol kilometer yang diakui pemerintah ialah di lokasi Tugu Tauhid.
"Kalau memang titiknya di Pangguyangan Badak, saya harap ada literasinya, sehingga ada dasar untuk pemindahan," tuturnya.
Tetapi Eri menyebut jika kedua titik tersebut saling berdekatan sehingga tidak akan menjadi masalah serius. Apalagi menurutnya titik nol kilometer hanya sebagai penanda untuk mengukur jarak antar kota.
"Titiknya berdekatan, paling sekitar 100 meter, tidak akan terlalu berpengaruh. Kecuali jika titik yang ditentukan pemerintah dengan yang berdasarkan penuturan sejarawan itu sangat berjauhan, baru perlu ditinjau secara serius," pungkasnya.
(orb/orb)