Sepasang Owa Jawa (Hylobates moloch) kembali dilepasliarkan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat bersama dengan The Aspinall Foundation Indonesia Program (TAF-IP) di Cagar Alam Gunung Tilu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (6/9) lalu.
Sepasang Owa Jawa ini bernama Lola dan Udin. Sebelum dilepasliarkan, kedua primata ini sempat direhabilitasi di Pusat Rehabilitasi Primata Jawa yang berada di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.
Lola merupakan Owa Jawa betina berusia 6 tahun yang diserahkan sukarela oleh warga Garut kepada petugas Balai Besar KSDA Jawa Barat pada 6 Maret 2018. Sedangkan pasangannya, Udin, Owa Jawa jantan berusia 4 tahun, merupakan hasil penyerahan warga Santolo, Garut pada 23 Juni 2021 kepada petugas Resor Konservasi Wilayah Sancang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelepasliaran primata ini menambah populasi Owa Jawa di habitat aslinya. Head Animal Keeper Sigit Ibrahim mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir 86 ekor primata dilepasliarkan di cagar alam hingga hutan di Jawa Barat.
"Owa jawa 50 ekor, surili 16 ekor dan lutung 20 ekor, total 86 ekor," kata Sigit dikonfirmasi detikJabar via pesan singkat, Minggu (11/9/2022).
![]() |
"86 ekor primata itu dilepasliarkan di kawasan Cagar Alam gunung Tilu, Cagar Alam Patengan, Cagar Alam Burangrang, hutan lindung Kanaan dan hutan lindung Gunung Tikukur, Jawa barat," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar KSDA Jawa Barat Irawan Asaad mengatakan, pelepasliaran Owa Jawa di Cagae Alam Gunung Tilu bertujuan meningkatkan dan menguatkan populasinya.
"Dimana hanya tersisa tidak lebih dari 45 individu di alam dan sejak tahun 2011 kerja sama konservasi primata Jawa di antaranya jenis Owa Jawa telah dilakukan KLHK, KSDE bersama dengan TAF-IP," jelas Irwan dalam keterangan tertulisnya.
"Kerja sama ini telah berhasil melepasliarkan sebanyak 50 individu Owa Jawa hasil rehabilitasi ke habitat alam di Jawa Barat dan telah menghasilkan kelahiran bayi baru sebanyak 4 individu," sambungnya.
Sekadar informasi, Owa Jawa adalah salah satu jenis primata endemik Jawa yang masuk ke dalam daftar terancam punah (endangered) secara global dan populasinya di alam hanya tersisa sekitar 2.000-4.000 individu yang tersebar di beberapa Kawasan Konservasi dan hutan lindung di Jawa Barat dan sebagian kecil di kawasan hutan lindung di Jawa Tengah.
"Owa Jawa bersama beberapa jenis satwa liar Indonesia lainnya juga telah masuk ke dalam daftar 25 spesies fauna dan flora yang masuk prioritas konservasi oleh Ditjen KSDAE dan menargetkan kenaikan populasi di alam dengan cara tetap menjaga populasi yang tersisa di alam agar tidak berkurang oleh gangguan serta penguatan populasi melalui pelepasliaran Owa Jawa hasil rehabilitasi." jelas Irwan.
Sementara itu, Country Director TAF-IP, Made Wedana menuturkan, pelepasliaran Owa Jawa dilakukan setelah menjalani proses rehabilitasi dan pengecekan kesehatan terakhir dan dinyatakan dalam kondisi kesehatan baik oleh tim medis TAF-IP.
Udin menjadi individu Owa Jawa ke-50 yang dilepasliarkan. Pihaknya berharap primata ini beradaptasi dan berkembangbiak dengan baik di habitatnya. Tim Balai Besar KSDA Jawa Barat dan TAF-IP akan memantau perkembangan mereka sehari-hari dengan mengikuti pergerakan dan pengamatan proses adaptasi paska pelepasliaran setiap hari selama minimal 6 bulan ke depan.
"Sinergitas yang terjadi dalam upaya pelestarian Owa Jawa dan habitatnya perlu mendapat apresiasi dan dukungan banyak pihak," ujarnya.
(wip/orb)