Bupati Bandung H.M. Dadang Supriatna melakukan silaturahmi dengan warga di Kelurahan Rancaekek Kencana, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Sabtu (3/9). Pada kegiatan tersebut, Dadang mendengarkan berbagai aspirasi dari para tokoh masyarakat.
Pada pertemuan silaturahmi yang berlangsung di Halaman Masjid Iqra RW 13 Kelurahan Rancaekek Kencana itu, sejumlah tokoh masyarakat menyampaikan keluhan tentang banjir yang kerap terjadi lantaran selokan yang tidak tertata dengan baik. Karenanya, mereka berharap Dadang dapat mengatasi persoalan tersebut sehingga banjir tidak lagi melanda Kelurahan Rancaekek.
Selain itu, ada juga yang mengusulkan pendirian bangunan SMAN baru serta gedung khusus tempat olahraga. Sementara, para kader PKK setempat berharap mendapat dana insentif yang hingga saat ini belum mereka terima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga juga berharap ada alokasi dana guna pemberdayaan masyarakat, seperti halnya dana desa yang digulirkan ke desa-desa.
Kang DS, sapaan akrab Dadang, langsung menanggapi apa yang menjadi harapan dan aspirasi masyarakat tersebut.
"Khusus dana insentif untuk kader PKK akan diusulkan melalui APBD Perubahan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/9/2022).
Terkait dana kelurahan, Kang DS mengatakan pengelolaannya berada di bawah binaan camat. Ia menjelaskan dana desa sebesar Rp 1-3 miliar yang digulirkan ke desa-desa berasal dari dana bantuan gubernur dan Alokasi Dana Perimbangan Desa dari APBD Kabupaten Bandung.
Menurutnya, kelurahan seharusnya menerima jumlah anggaran yang sama dengan desa. Hanya saja pengelolaannya menjadi kewenangan camat dan bupati.
"Anggaran di kelurahan juga besar, di antaranya untuk pembangunan infrastruktur jalan," ucapnya.
Kang DS mengungkapkan akan melakukan pembenahan di tingkat kelurahan dengan anggaran yang memadai guna meningkatkan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.
"Tentunya sesuai dengan aturan Undang-Undang yang berlaku," tambahnya.
Ia pun berterima kasih kepada masyarakat karena dapat bersilaturahmi setelah 1,4 tahun menjabat dan dilantik pada 26 April 2021 lalu. Dalam kesempatan tersebut, Kang DS juga memaparkan program-programnya kepada masyarakat, di antaranya program unggulan pemberian insentif untuk guru ngaji.
"Pada awal jadi bupati, sebanyak 16.800 guru ngaji, setelah ada pendataan ulang bertambah menjadi 23.000 guru ngaji. Sebanyak 17.000 guru ngaji sudah dianggarkan untuk pemberian uang insentifnya sebesar Rp 109 miliar per tahun. Anggaran ini paling besar di Indonesia," jelasnya.
"Supaya anak-anak kita belajar mengaji. Kita juga memperhatikan 4.500 marbot, yang sehari-harinya mengurus masjid," tambahnya.
Selain itu, Kang DS mengatakan pihaknya telah merealisasikan anggaran sebesar Rp 40 miliar untuk pinjaman dana bergulir tanpa bunga.
"Anggaran sebesar ini untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Selain itu untuk mencegah maraknya bank emok di Kabupaten Bandung," ungkapnya.
Untuk sektor pendidikan, Kang DS menuturkan saat ini pihaknya sedang mengusulkan pembangunan 22 SMAN ke Provinsi Jabar.
"Insya Allah di kawasan Rancakihiang Rancaekek akan dibangun SMPN dan pembangunan SMAN," imbuhnya.
Tak kalah penting, Pemkab Bandung juga sedang fokus pada pendirian rumah sakit.
"Kita akan mendirikan 5 rumah sakit daerah di Kabupaten Bandung. Dua rumah sakit sedang dibangun di Cimaung dan Kertasari, dan sisanya insyaallah tahun depan," tandasnya.
(fhs/ega)