Perempatan Jalan Soekarno Hatta-Ibrahim Adjie terkenal sebagai 'lampu merah' terlama di Kota Bandung. Antrean kendaraan di perempatan itu pun begitu padat saat jam dan hari tertentu.
Menurut Andri Fernando Sijabat, selaku Plt Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Bandung, alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) atau lampu merah sejatinya bertujuan untuk mengatur dan mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas. Namun, Andri tak menampik lampu merah dipandang oleh masyarakat sebagai biang kerok kemacetan.
"Kalau APILL dimatikan, tentu kebayang bagaimana kacaunya perempatan itu," kata Andri kepada detikJabar, Sabtu (28/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andri juga menjelaskan siklus pergantian warna lampu APILL di perempatan Jalan Soekarno Hatta-Ibrahim Adjie itu. Perhitungan siklus waktu itu memiliki rumus tersendiri. Karena perempatan itu menjadi tumpuan utama bagi warga yang keluar dan masuk ke Kota Bandung, sehingga perubahan warna lampu APILL pun terbilang lama.
"Dihitung tingkat pelayanan jalannya, kapasitas simpangnya dan volume kendaraannya. Kalau tidak salah, di situ itu waktunya 180 detik atau sekitar tiga menit," ucap Andri.
"Memang saat jam sibuk padat. Dari arah Ciwastra, dari arah Ibrahim Adjie, Buahbatu dan sebaliknya. Saat jam sibuk semua padat, semua simpangnya bisa dikatakan asal tujuan semua," kata Andri menambahkan.
Tapi, pada jam-jam tertentu perempatan ini juga terbilang lancar. Senin pagi, dan waktu sore hari menjadi jam 'horor' di perempatan tersebut. Padat dan macet. Petugas juga selalu siaga mengatur di perempatan itu.
Salah seorang yang pernah merasakan sensasi mengantre untuk bisa menembus 'lampu merah terlama' itu adalah Yanuar (32). Warga Kabupaten Sumedang mengaku kerap kesal ketika melintas di perempat lampu merah Jalan Soekarno-Hatta-Abrahim Adjie, atau yang juga dikenal sebagai 'lampu merah samsat'. Yanuar mengaku kerap terjebak macet hingga setengah jam lebih.
"Kalau jam tertentu dan hari Senin, pagi itu macet. Kesal dan sudah biasa. Pernah saya sampai 45 menit di situ," kata pengguna roda empat itu.
(sud/mso)