Perempatan Jalan Soekarno Hatta-Ibrahim Adjie terkenal sebagai 'lampu merah' terlama di Kota Bandung. Antrean kendaraan kerap terjadi di perempatan itu padat saat jam dan hari tertentu.
Menurut Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung durasi lampu merah di perempatan Jalan Soekarno Hatta-Ibrahim Adjie itu mencapai 180 detik atau tiga menitan. Ternyata, tak hanya lampu merah Soekarno Hatta-Ibrahim Adjie yang dikenal lama. Perempatan pintu keluar Tol Pastuer juga disebut sebagai lampu merah terlama.
"Ada juga titik agar lama itu pasteur. Sama juga," kata Andri Fernando Sijabat, selaku Plt Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas, Dishub Kota Bandung kepada detikJabar, Sabtu (3/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap akhir pekan perempatan Tol Pasteur ini dipadati kendaraan. Kendaraan luar daerah lalu lalang melintasi perempatan ini. Andri juga mengaku heran. Padahal, Bandung memiliki banyak pintu tol lainnya, namun Pasteur menjadi yang paling padat kendaraan.
"Selain adanya pendatang dari luar. Di situ kan ada aktivitas padat lainnya, seperti kampus dan lainnya," kata Andri.
Namun, lanjut Andri, perempatan Tol Pasteur berbeda dengan Soekarno Hatta-Ibrahim Adjie. Di perempatan Pasteur hanya memberlakukan dua fase, hanya dari arah menuju kota dan sebaliknya. Sementara, di perempatan Soekarno Hatta-Ibrahim Adjie memberlakukan empat fase, semua ruas di perempatan jalan bergiliran.
Andri juga menjelaskan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) atau lampu merah sejatinya bertujuan untuk mengatur dan mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas. Namun, Andri tak menampik lampu merah dipandang oleh masyarakat sebagai biang kerok kemacetan.
"Kalau APILL dimatikan, tentu kebayang bagaimana kacaunya perempatan itu," kata Andri.
(sud/mso)