Sekjen Komite Pemuda Pelajar Santri dan Mahasiswa Indonesia (KPPSMI) Aab Abdul Malik menilai kebijakan penyesuaian harga BBM itu sudah tepat dilakukan oleh pemerintah.
Menurutnya, kebijakan itu merupakan bentuk keberpihakan negara dalam menyelamatkan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dengan mengalihkan anggaran subsidi BBM kepada subsidi lain bagi masyarakat ekonomi lemah. Dia mengatakan, subsidi BBM selama ini dinikmati oleh orang kaya.
"Salah satunya subsidi dialihkan untuk kebutuhan yang sangat penting untuk subsidi bidang pendidikan, kesehatan dan lain-lain," kata Aab dalam keterangannya yang diterima detikJabar, Sabtu (3/8/2022).
Dia mengutip pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebutkan anggaran subsidi dan kompensasi energi tahun 2022 mencapai Rp 502,4 triliun. Angka ini mengalami tiga kali pembengkakkan akibat harga minyak dunia terus naik.
Subsidi BBM yang awalnya diperuntukan untuk membantu masyarakat ekonomi lemah akhirnya membengkak hingga ratusan triliun karena dinikmati oleh semua kalangan. Menurutnya, kondisi tersebut tidak adil dan akan lebih efektif jika pemerintah melakukan penyesuaian dengan mengalihkan subsidi tersebut ke sektor lain yang lebih produktif.
"Saatnya seluruh masyarakat kecil untuk bersatu bersama-sama mengawal kebijakan penyesuaian harga BBM, subsidi BBM yang selama ini dinikmati orang kaya saatnya dialihkan untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat kecil," ujarnya.
Dia mengatakan, pemerintah juga sudah menyiapkan bantalan bantuan ketika harga BBM subsidi naik. Diketahui, total BLT BBM yang diterima oleh masing-masing penerima sebesar Rp 600 ribu.
"Pemerintah melalui kementerian lembaga terkait semestinya pro aktif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang permasalahan BBM. Kita yakin sebagian besar masyarakat belum mengerti," ucapnya.
"Oleh karena itu, kementerian dan lembaga terkait perlu membangun forum dialog dan kajian ilmiah dengan melibatkan mahasiswa, pakar dan elemen masyarakat lainnya," tutup Aab.
Sekedar informasi, perhitungan soal penyesuaian harga BBM sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Setelah selesai membagikan BLT BBM di Papua, Maluku dan Lampung, Jokowi pun sempat buka suara saat ditanya soal rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Kemarin kan sudah saya jelaskan, kalkulasinya sudah disampaikan kepada saya, hitung-hitungannya sudah disampaikan kepada saya, tinggal ini kita putuskan," ujar Jokowi di Lampung, dikutip dari detikFinance, Sabtu (3/9/2022).
Simak Video 'Jokowi Ungkap Alasan Menaikkan Harga BBM Bersubsidi':
(iqk/iqk)