Pernyataan kontroversi dilontarkan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum soal solusi menekan angka HIV/AIDS adalah dengan menikah dan berpoligami. Pernyataan Uu tersebut menuai respons dari banyak kalangan.
Salah satunya dari ibu rumah tangga (IRT), Ai (33), warga Kota Bandung. Ai mengatakan pernyataan Uu ada dua hal yang bertolak belakang. Soal menikah, ia setuju jika hal itu jadi salah satu solusi menekan angka HIV.
"Ini kan soal pencegahan HIV, kalau misalnya untuk pencegahan timbulnya penyakit itu, kalau bagi yang belum berkeluarga sih dan sudah cukup umur sebaiknya sih menikah saja," kata Ai kepada detikJabar, Selasa (30/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun soal poligami, IRT yang juga bekerja di perusahaan swasta ini mengaku sangat tidak setuju. Ia tidak ingin suaminya berpoligami apapun alasannya.
"Tapi sebagai ibu rumah tangga, kalau yang soal poligami mah bagi ibu-ibu itu seperti menyuruh suaminya untuk nikah lagi atau poligami. Kalau kami mah otomatis nggak mau," tegas dia.
"Iya atuh untuk poligami mah nggak setuju pasti kebanyakan ibu rumah tangga. Mana ada istri yang mau," sambungnya.
Ai pun mempertanyakan maksud mantan Bupati Tasikmalaya itu mengeluarkan pernyataan terkait poligami sebagai solusi menekan angka HIV.
"Kalau misal dia mengeluarkan statement seperti itu bisa jadi, mungkin atau ada kemungkinan beliau (Uu) seperti itu (poligami), tapi kan kita nggak tahu ya," ucap Ai.
Ai juga mengungkapkan sejatinya poligami adalah hal dibolehkan menurut syariat Islam. Namun kembali lagi, poligami dinilai bukan solusi menekan angka HIV seperti yang disampaikan Uu.
"Emang sih kalau menurut syariat Islam wajar selama suaminya bisa menafkahi adil dan lainnya, tapi kan kenyataannya susah, apalagi buat menekan HIV," tandasnya.
Sementara itu, Sanny Pratiwi (34), warga Bandung lainnya, mengungkapkan apa yang disampaikan Uu soal poligami sebagai solusi menekan kasus HIV/AIDS adalah hal konyol.
"Konyol menurut saya, masak suruh poligami. Soalnya kebayang dong ya, kalau itu jadi solusi dan diiyakan, ya keenakan cowo lah. Nggak setuju intinya, konyol. Bukan solusi juga kalau menurut saya masih ada cara lain," ucap Sanny.
Sanny juga menanyakan maksud Uu memberikan pernyataan soal poligami jadi solusi untuk menekan HIV. Secara blak-blakan, Sanny memperkirakan Uu punya niatan berpoligami.
"Ya mungkin dia ada niatan seperti itu mungkin biar disetujui istrinya. Dengan membolehkan poligami, dia berarti mikir kalau cowok suka jajan, kan nggak semua cowok gitu, banyak cowok yang setia sama istrinya sama pasangannya," jelasnya.
Padahal kata dia, seorang pria termasuk Uu, lahir dari rahim perempuan dan pernyataan soal solusi menekan HIV dengan poligami dianggap menyakiti hati para perempuan.
"Menurut saya mah itu kan poligami menyakiti hati perempuan. Dia teh kan lahir dari rahim seorang perempuan kan. Kok bisa menyatakan hal itu," tutup Sanny.
Sebagaimana diketahui, fenomena HIV/ AIDS kini tengah menghebohkan masyarakat Kota Bandung. Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bandung membeberkan fakta dari 5.943 kasus positif HIV di Bandung selama periode 1991-2021, 11 persen di antaranya adalah ibu rumah tangga (IRT).
Menurut Uu, salah satu pemicunya adalah suami yang melakukan hubungan seks tidak menggunakan pengaman dengan pekerja seks. Selain IRT, 6,9 persen atau 414 kasus terjadi pada mahasiswa.
"Sekarang kan sedang viral di Bandung ternyata ibu- ibu banyak yang kena HIV/ AIDS. Kedua, anak- anak muda banyak juga yang kena. Maka pernikahan menjadi solusi untuk memelihara sesorang dari perbuatan zina," kata Uu dalam keterangan yang diterima detikJabar, Selasa (30/8/2022).
Sementara melihat fenomena kaum IRT yang juga banyak tertular HIV/ AIDS, ia mengungkap salah satu solusi agar suami tidak 'jajan sembarangan'. Jika suami tidak cukup dengan satu pasangan, agama Islam menurutnya mengizinkan suami berpoligami, dengan syarat dan sejumlah catatan besar seperti harus mampu, adil, dan bijaksana.
"Daripada seolah-olah dia (suami) tidak suka begitu, tapi akhirnya kena (HIV/AIDS) ke istrinya sendiri, toh agama juga memberikan lampu hijau asal siap adil, kenapa tidak? Makanya daripada ibu kena (HIV/ AIDS), sementara ketahuan suami seperti itu, mendingan diberikan keleluasaan untuk poligami," ucapnya.
Simak Video 'Pro Kontra Wagub Jabar Sarankan Poligami untuk Cegah HIV/AIDS':