Sistematika Proposal: Apa Itu, Tujuan, dan Fungsinya Lengkap

Sistematika Proposal: Apa Itu, Tujuan, dan Fungsinya Lengkap

Debora Danisa Kurniasih Perdana Sitanggang - detikJabar
Senin, 29 Agu 2022 06:30 WIB
ilustrasi riset
Ilustrasi riset yang diawali proposal. Foto: thinkstock

Penulisan proposal memiliki sistematika, baik pada proposal kegiatan maupun penelitian. Sistematika ini dibutuhkan karena proposal bersifat ilmiah, resmi, dan dibaca banyak orang.

Dengan perannya yang sangat penting, penulisan proposal jangan sampai salah karena jalannya mempengaruhi kegiatan. Simak penjelasannya di bawah ini.

Apa Itu Proposal?

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dalam repository Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), proposal adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Proposal dibuat secara sistematis, matang, dan teliti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal serupa diterapkan juga dalam proposal penelitian. Sugiyono dalam buku Memahami Penelitian Kualitatif: Dilengkapi Contoh Proposal dan Laporan Penelitian menjelaskan, proposal penelitian adalah pedoman kegiatan serta langkah sistematis selama riset.

Tujuan Proposal

Proposal penelitian dibuat dengan tujuan sebagai berikut:

ADVERTISEMENT

1. Menampilkan Pokok Permasalahan

Proposal penelitian menampilkan pokok permasalahan yang akan dipelajari selama riset. Peneliti juga menyertakan poin-poin penting lainnya dalam proposal penelitian.

2. Memudahkan Fokus Pencarian Data Penelitian

Proposal penelitian juga dibuat dengan tujuan mempermudah peneliti mencari data yang dibutuhkan saat riset. Fokus peneliti tidak terpecah sehingga riset dapat memecahkan pokok permasalahan.

3. Memberi Saran Pengolahan Data

Tujuan terakhir proposal penelitian adalah memudahkan pengolahan data. Periset bisa memilih metode yang tepat dan menginterpretasikannya, untuk menjawab pertanyaan yang diajukan selama proposal.

Fungsi Proposal

Dilansir situs custom-writing.org, fungsi utama proposal adalah meyakinkan pembaca seputar kegiatan atau penelitian yang hendak dilakukan. Selain itu, berikut fungsi proposal lainnya:

  • Meyakinkan pembaca bahwa penelitian atau proyek yang akan dilakukan bersifat menarik, orisinil, dan esensial dalam bidangnya.
  • Menunjukkan seberapa paham peneliti atau penyelenggara acara tentang proyek yang akan dikerjakan.
  • Dalam hal penelitian ilmiah, proposal penelitian menjelaskan metodologi yang akan digunakan dalam pengumpulan data.
  • Meyakinkan pembaca bahwa peneliti atau penyelenggara proyek akan sanggup menyelesaikan penelitian dalam waktu yang sudah ditentukan.

Sistematika Proposal

Pada umumnya, terdapat beberapa elemen yang harus ada dalam sistematika proposal. Elemen ini adalah latar belakang, tujuan, rumusan masalah, manfaat penelitian, asumsi penelitian, hipotesis, dan kajian atau tinjauan pustaka.

Dikutip dari bahan ajar UPI Pelatihan Proposal Penelitian, berikut penjelasan sistematika proposal penelitian:

1. Latar Belakang Masalah

Memaparkan kesenjangan antara harapan atau kondisi ideal dengan kenyataan, yang kemudian menjadi masalah yang diteliti. Dipaparkan juga teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu secara ringkat dan padat.

2. Rumusan Masalah

Menyatakan pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicari jawabannya melalui penelitian. Rumusan masalah harus disusun secara singkat, padat, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya, serta menampilkan variabel-variabel yang akan diteliti.

3. Tujuan Penelitian

Mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian, mengacu pada rumusan penelitian dan ditulis dalam bentuk pernyataan.

4. Hipotesis

Berupa jawaban sementara yang diperkirakan peneliti terhadap masalah penelitian untuk memperjelas keterkaitan antara masalah tersebut dengan kemungkinan jawaban di akhir penelitian.

5. Asumsi Penelitian

Berupa anggapan dasar tentang hal yang dijadikan pijakan atau landasan berpikir dan bertindak dalam penelitian.

6. Manfaat Penelitian

Menunjukkan seberapa penting dan layaknya penelitian bagi pengembangan ilmu di bidangnya atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas.

7. Ruang Lingkup dan Keterbatasan

Mengemukakan keterbatasan ruang lingkup kajian yang harus dilakukan karena alasan-alasan prosedural seperti teknik penelitian, serta keterbatasan karena kendala yang berasal dari etika, kepercayaan, adat, tradisi, dan lain sebagainya yang tidak memungkinkan peneliti mencari data yang dibutuhkan.

8. Kajian Pustaka

Memaparkan teori-teori berdasarkan kemutakhiran dan keterkaitannya dalam penelitian.

9. Definisi Operasional

Merupakan definisi yang dirumuskan berdasarkan hal yang dapat diamati peneliti, bukan berdasarkan kamus atau pendapat para ahli.

Kaidah Kebahasaan Proposal

Dikutip dari repository.kemdikbud.go.id pada materi Bahasa Indonesia Kelas XI, proposal mengandung pernyataan yang bersifat argumentatif. Proposal jua menggunakan pendapat dengan alasan jelas dan bukti dari pihak lain.

Berikut kaidah kebahasaan proposal selengkapnya:

  • Terdapat pernyataan-pernyataan bersifat argumentatif.
  • Terdapat pernyataan yang bersifat persuasif, artinya dapat mempengaruhi dan meyakinkan orang lain.
  • Menggunakan istilah ilmiah yang berkenaan dengan kegiatan tersebut atau berkaitan dengan bidang keilmuannya, bukan bahasa kiasan.
  • Menggunakan kata kerja tindakan yang menyatakan langkah-langkah kegiatan dalam metode penelitian, seperti membaca, mendokumentasikan, mengamati, dan sebagainya.
  • Menggunakan kata-kata definitif seperti adalah, merupakan, yaitu, dan yakni.
  • Menggunakan kata-kata bermakna perincian seperti selain itu, pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.
  • Menggunakan kata-kata bermakna lugas atau denotatif untuk menghindari kesalahpahaman antara pihak peneliti dan penerima proposal.
  • Menggunakan kata-kata yang mencerminkan perencanaan sesuai tujuan proposal.

Cara Membuat Proposal

Pertama-tama, cara membuat proposal adalah dengan menuliskannya sesuai dengan sistematika yang sudah dijelaskan di atas. Lebih lanjut, Kemdikbud memerinci langkah-langkah menyusun kerangka proposal yang baik dan benar.

  1. Menjelaskan fenomena yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan, serta dicari jawabannya melalui penelitian tersebut.
  2. Merumuskan pertanyaan penelitian dan rumusan masalah sebagai gambaran apa yang akan diteliti dan dicari jawabannya.
  3. Merumuskan tujuan dan manfaat penelitian secara, singkat, padat, dan jelas.
  4. Merumuskan judul penelitian yang sederhana dan mudah dipahami dari rangkaian pertanyaan penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian yang sudah dibuat sebelumnya. Judul bisa direvisi saat penelitian selesai.
  5. Menghimpun kajian pustaka yang sesuai dengan rencana penelitian yang dijabarkan di latar belakang dan tujuan penelitian.
  6. Menentukan metode penelitian yang akan digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data serta menemukan pemecahan masalah.

Syarat Penyusunan Proposal

Mengutip Asrini Ramadhani dalam scribd.com tentang Proposal Penelitian, berikut syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam proposal penelitian.

1. Bersifat Sistematis

Proposal penelitian dan kegiatan yang layak harus bersifat sistematis, artinya sesuai dengan pola yang telah ditentukan. Polanya dapat kamu pelajari dalam sistematika proposal yang sudah dijelaskan di atas.

2. Terencana

Proposal penelitian dan kegiatan juga harus terencana dengan rinci, artinya memuat langkah-langkah pelaksanaan penelitian beserta jadwal atau waktu pengumpulan data, analisis, hingga pengambilan kesimpulan dan pelaporan.

3. Memenuhi Kaidah Penulisan Ilmiah

Proposal bersifat ilmiah, sehingga harus memenuhi kaidah penulisan ilmiah seperti yang dijabarkan pada kaidah-kaidah pada sub bagian sebelumnya.

Nah, demikian penjelasan mengenai sistematika proposal penelitian dan kegiatan. Semoga bermanfaat untuk penyusunan proposalmu, detikers!




(des/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads