Moda transportasi angkot (angkutan kota) punya tempat tersendiri di hati sebagian warga Kota Bandung. Jauh sebelum adanya jasa transportasi online, angkot menjadi transportasi yang begitu diandalkan untuk berpergian.
Hampir semua kalangan menggunakan angkot, dari pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga hingga pegawai kantoran yang tak memiliki kendaraan pribadi.
Meski jadi moda transportasi utama, tapi tak bisa dipungkiri, ada sejumlah hal yang kerap bikin penggunanya tak nyaman saat menggunakannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini hal-hal yang kerap dirasakan oleh penumpang angkot di Bandung :
1. Berdesakan
Saat ini mungkin pengguna angkot sudah jauh berkurang dibandingkan dengan kondisi 5 hingga 10 tahun lalu. Namun saat pengguna angkot banyak, baik sopir maupun keneknya membuat aturan kapasitasnya 7 penumpang di bangku panjang dan 5 penumpang di bangku pendek. Ini dilakukan supaya sopir angkot bisa mendapatkan pendapatan maksimal karena lebih banyak penumpang yang diangkut.
Hal ini terkadang membuat tak nyaman penumpang karena standar itu tak bisa disamaratakan. Seringkali bangku panjang sudah penuh oleh 6 orang penumpang, tapi sopir tetap memaksakan penumpang untuk tetap duduk di bangku panjang. Akhirnya penumpang ke-7 pun harus menyempil di tengah himpitan penumpang lain dan hanya sedikit bagian pantatnya saja yang menempel di bangku.
Kondisi ini tentu membuat penumpang merasa tak nyaman karena harus menahan posisi hingga ada penumpang lain yang turun atau sialnya hingga sampai tujuan.
2. Kursi Artis
Dengan maksud yang sama dengan memaksakan penumpang untuk masuk padahal angkot sudah penuh, hampis semua angkot juga memiliki kursi tambahan. Kursi tambahan ini biasanya dipasang di belakang penumpang yang duduk di samping sopir.
Bentuknya kursi kecil yang membuat penumpangnya menghadap ke arah kaca belakang. Posisinya membuatnya jadi sorotan penumpang lain yang duduk di kursi panjang. Karena alasan itulah kursi penumpang ini kerap disebut kursi artis.
Bagi penumpang yang duduk di kursi artis harus waspada dan berpegangan erat, karena seringkali karena rem mendadak posisi yang tak stabil bisa membuat penumpang terhempas.
3. Ngetem Lama
Di jam-jam tertentu, angkot memang jadi primadona, misalnya saja jam berangkat sekolah dan kerja dan pulang sekolah atau pulang kantor. Di luar waktu itu, banyak angkot yang harus mencari-cari penumpang agar perjalanannya bisa menghasilkan uang.
Karena alasan kejar setoran, angkot pun akhirnya sering berdiam di tempat-tempat tertentu untuk menunggu penumpang. Hal ini kadang membuat penumpang yang sedang terburu-buru jadi tertahan. Angkot biasanya baru mau jalan ketika angkot penuh, tak peduli penumpang sudah menunggu lama.
Jika penumpang ingin turun untuk berpindah, biasanya sopir mengatakan jika angkot akan berangkat. Namun itu hanya trik sopir saja supaya penumpang tak kabur.
4. Kembalian kurang
Penumpang angkot tentu tahu, jika mau naik angkot harus menyiapkan uang pas. Karena jika uangmu harus kembalian kadang kita terpaksa menerima kembalian seadanya. Biasanya sopir tak punya uang kembalian karena baru mulai perjalanan.
Tak jarang juga sopir angkot menunjukkan muka kesal bahkan hingga marah jika kita memberi uang untuk ongkos dalam pecahan besar. Karena jika tak ada kembalian, terpaksa mereka harus mengembalikan uang alias menggratiskan perjalanan.
5. Diturunkan di Jalan
Rasanya hampir semua penumpang angkot pernah merasakan ini. Rute angkot yang seharusnya sampai ke tujuan yang seharusnya tiba-tiba beralih. Akibatnya, penumpang di dalamnya pun dipaksa turun. Terkadang dialihkan ke armada angkot lain untuk meneruskan perjalanan sampai tujuan. Tapi jika apes, ya kamu harus mencari cara lain. Belum lagi ongkos yang tetap ditagihkan. Duh!
Ruangan dalam angkot membuat pembicaraan di dalamnya jadi memungkinkan untuk didengarkan oleh penumpang lain. Akibatnnya, jika kita sedang mengobrol dengan teman di angkot maka bersiap ceritamu akan diketahui orang lain yang bahkan tak dikenal.
Hal sebaliknya juga terjadi, saat kita di angkot, kerap berseliweran berbagai pembicaraan orang lain. Padahal kita tak punya maksud untuk mengetahui apalagi mencampuri urusan orang lain. Namun tak bisa dipungkiri, kadang ceritanya begitu seru dan menarik hati, tapi sayangnya kita keburu turun.
7. Dramatis saat turun hujan
Penumpang angkot mungkin tak tahu bagaimana rasanya bernyanyi di dalam mobil sendirian saat sedang menyetir. Namun penumpang angkot biasanya punya pengalaman yang dramatis saat turun hujan di angkot.
Apalagi jika kammu kebagian duduk di samping kaca belakang. Menatap jalanan yang terhalang tetesan hujan terkadang membuat pikiran melayang atau hanya sekadar asyik melamun.
8. Mencium Berbagai Aroma
Sama halnya dengan mendengar pembicaraan penumpang lain saat di angkot. Akibat ruangan yang kecil, kita juga jadi bisa mencium aneka aroma. Entah itu wewangian yang dipakai penumpang lain, bau badan, atau barang bawaan yang dibawa penumpang.
Saat wanginya bisa diterima hidung sih kita tahan-tahan saja, tapi saat yang tercium aroma tak sedap, ingin rasanya turun saat itu juga!
9. Sopir ugal-ugalan
Kesal rasanya jika sedang dapat sopir yang menyetir dengan cara ugal-ugalan. Mengendarai angkot dengan ngebut dan mengerem seenaknya tanpa memikirkan kenyamanan penumpang. Apalagi ada sopir yang jika ditegur malah balik marah pada penumpang. Rasanya bawa penumpang seperti membawa barang saja!
Itu dia 9 hal yang biasanya dirasakan oleh penumpang angkot. Coba, yang mana saja yang pernah kamu alami. Atau kammu punya pengalaman lainnya saat menaiki angkot? Tulis di kolom komentar ya!
Simak Video "Video: Resmi Bercerai, Begini Nasib Hak Asuh Anak Acha Septriasa"
[Gambas:Video 20detik]
(tey/tey)