Nomaden: Sekelompok Orang yang Hidup Berkelana

Nomaden: Sekelompok Orang yang Hidup Berkelana

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Sabtu, 27 Agu 2022 09:15 WIB
Suku yang masih berpindah-pindah, Gujjar terlihat di pinggiran jalan tol Jammu, India (9/11/2021). Suku nomaden tersebut turun dari pegunungan untuk menghindari musim dingin.
Foto: AP/Channi Anand

Saat kehidupan masyarakat masih berada di masa pra sejarah, kehidupan sangat bergantung pada alam. Manusia purba kala itu mengonsumsi bahan makanan langsung dari alam seperti buah-buahan, umbi-umbian, berburu hewan, dan memetik dedaunan.

Manusia pra sejarah kala itu belum mengenal bercocok tanam maupun mengolah hasil pertanian. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia purba harus melakukan nomaden atau berpindah-pindah tempat hidup. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai kehidupan manusia purba zaman nomaden.

Nomaden Adalah

Jika melihat Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) nomaden berarti berpindah-pindah. Sementara pada Tesaurus Kemdikbud nomaden disamakan dengan kata berpindah-pindah dan pengembara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam buku Modul Pembelajaran SMA Sejarah Indonesia terbitan Kemdikbud, nomaden artinya cara hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain dan tidak tinggal menetap oleh sekelompok orang atau individu.

Sistem kehidupan nomaden sudah ada sejak zaman batu tua yaitu Palaeolithikum yang berlangsung selama kurang lebih 600.000 tahun. Masa ini dikenal sebagai masa mengumpulkan bahan makanan dan berburu. Ketika makanan di wilayah tempat tinggal mereka sudah habis maka mereka harus berpindah dan mencari sumber makanan di wilayah baru (food gathering).

ADVERTISEMENT

Masa berburu dan mengumpulkan makanan, kadang juga digunakan istilah meramu makanan, adalah corak kehidupan dasar dari masyarakat pra-aksara. Kehidupannya masih sangat sederhana dan sangat bergantung pada alam.

Ciri Masyarakat Nomaden

Perkakas yang dipakai oleh masyarakat pada masa berburu dan meramu tingkat awal adalah terbuat dari batu yang masih utuh belum diproses. Salah satu contohnya adalah kapak perimbas. Kapak perimbas adalah sejenis kapak yang terbuat dari batu dan tidak mempunyai tangkai.

Pada masa ini, masyarakatnya hidup berkelompok-kelompok dalam jumlah yang kecil. Tetapi hubungan antar individu dalam kehidupan satu sama lain sudah erat karena mereka harus bersama-sama menghadapi kondisi alam.

Kala itu, nyaris 90 persen waktu dihabiskan untuk mencari makan. Manusia tinggal dalam
kelompok kecil, sekitar 10-15 orang, saling berbagi makanan dan menguatkan hubungan antarmanusia.

Pada zaman itu, antara laki-laki dan perempuan memiliki tugas masing-masing. Laki-laki bertugas berburu, sementara perempuan bertugas mengolah makanan. Terdapat beberapa ciri kehidupan pada masa berburu dan meramu, antara lain:

  1. Manusia pada masa ini hidup secara berpindah-pindah.
  2. Kebutuhan untuk hidup sangat bergantung pada alam.
  3. Alat-alat bantu yang digunakan dibuat dari batu yang masih kasar.
  4. Mereka belum mengenal bercocok tanam.
  5. Belum dapat mengolah bahan makanan.
  6. Hidup dari hasil mengumpulkan bahan makanan dan berburu.
  7. Belum memiliki tempat tinggal yang tetap.

Pada Teori dan Strategi Perubahan Sosial oleh Agus Suryono, ciri masyarakat nomaden atau pengembara antara lain mereka datang, menebang, membakar, menanam, memanen, pindah, dan mengembara lagi untuk mencari lahan baru. Mereka dianggap tipe masyarakat yang sering merusak alam lingkungan, bahkan tidak ramah terhadap lingkungan.

Detikers, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai nomaden yang artinya berpindah-pindah tempat tinggal. Apakah kamu sudah memahaminya?




(aau/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads