Dalam Bahasa Jawa dikenal istilah tembung saroja. Tembung ini merupakan susunan dua kata yang memiliki arti yang sama.
Fungsi dari kata atau tembung saroja yang kedua biasanya digunakan untuk menguatkan atau mempertegas arti kata yang pertama. Misalnya kata ayem tentrem (damai sejahtera), abang mbranang (sangat merah), babak bundas (babak belur), atau ajur mumur (hancur berkeping-keping).
Untuk mengetahui lebih jelas tentang tembung saroja dan contoh katanya simak penjelasannya di bawah ini ya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Tembung Saroja
Menurut Kamus Linguistik karya Harimurti Kridalaksana, tembung saroja adalah gabungan kata, kata majemuk. Sementara itu, mengutip situs Pemkot Solo, tembung saroja terdiri dari dua kata yaitu tembung yang berarti kata, dan saroja yang berarti rangkap.
Oleh karenanya tembung saroja memuat dua kata yang memiliki arti sama maupun hampir sama yang dipakai bersamaan. Oleh karena tembung saroja berfungsi untuk memperjelas kata sebelumnya dan mempertegas makna suatu kata, biasanya kata-kata yang digunakan familiar dengan kehidupan sehari-hari.
Contoh kalimatnya "Pak Tukiman tansah sumeh lan grapyak semanak marang tangga teparo uga wong liyo". Bila diartikan menjadi "Pak Tukiman selalu murah senyum dan ramah kepada tetangga kanan kiri dan semua orang".
Dalam kalimat tersebut ada dua tembung saroja yang digunakan yaitu 'grapyak semanak' dan 'tangga teparo'. Grapyak semanak diartikan sangat ramah, gemar bergaul, dan menyenangkan.
Jika diurai satu persatu, grapyak dan semanak keduanya sama-sama berarti ramah. Ketika digabungkan menjadi satu maka akan menegaskan maknanya.
Tembung saroja kedua yaitu tangga teparo. Jika diartikan tangga berarti tetangga dan teparo berarti kanan kiri. Maksud kata ini berarti tetangga kanan kiri atau tetangga sekitar yang tinggal dekat dengan rumah Pak Tukiman.
Contoh Tembung Saroja
Selain contoh di atas, ada beberapa tembung saroja yang familiar digunakan dalam bahasa sehari-hari. Mengutip situs Pemkot Solo dan Visit Klaten, berikut contoh-contoh tembung saroja:
- Andhap asor (rendah hati)
- Alim ulama (orang yang pandai agama Islam)
- Angkara murka (kebengisan dan ketamakan)
- Amis bacin (berbau amis)
- Arum wangi (berbau harum)
- Bandha donya (benda duniawi)
- Blaka suta (blak-blakan, terus terang)
- Budi pakarti (budi pekerti)
- Bagas waras (sehat)
- Bapa biyung (ayah dan ibu, orang tua)
- Balung sumsum (tulang sumsum)
- Campur bawur (bercampur menjadi satu sulit dipisahkan satu persatu)
- Campur adhuk (campur aduk)
- Cikal bakal (pendiri, sesepuh atau nenek moyang)
- Crah bubrah (pertengkaran)
- Darma bekti (darma bakti, perbuatan untuk berbakti)
- Duga prayoga (tata krama, sopan santun)
- Donga puji (doa)
- Edi peni (indah sekali)
- Entek enting (habis)
- Ewuh pakewuh (sungkan)
- Gagah prakosa (gagah perkasa)
- Gemah ripah (makmur)
- Gethok tular (dari mulut ke mulut)
- Guyup rukun (sangat rukun)
- Jabang bayi (bayi)
- Jungkir walik (jungkir balik)
- Kadang konang (ungkapan yang ditujukan kepada siapa pun yang suka membeda-bedakan kerabat atau teman)
- Lega lila (ikhlas, lapang dada)
- Mukti wibawa (kedudukan tinggi)
Nah itulah pengertian tembang saroja dan contoh katanya detikers. Semoga bermanfaat ya!
(ams/fds)