- Pengertian Korelasi
- Faktor Penyebab Terjadinya Korelasi
- Nilai Korelasi
- Jenis Korelasi 1. Korelasi Pearson (Pearson Correlation) 2. Korelasi Spearman (Spearman Correlation) 3. Korelasi Kendall's Tau (Kendall's Tau Correlation)
- Manfaat Korelasi
- Bentuk Analisis Korelasi 1. Korelasi Positif 2. Korelasi Negatif 3. Korelasi Nol (Zero Correlation)
- Contoh Korelasi 1. Contoh Korelasi: Penjualan Es Krim dan Suhu 2. Contoh Korelasi: Waktu Berlari vs Lemak Tubuh 3. Contoh Korelasi: Konsumsi Kopi vs Kecerdasan
Korelasi adalah keeratan antara variabel. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti korelasi adalah hubungan timbal balik atau sebab akibat.
Secara sempit, korelasi artinya suatu hubungan. Dalam suatu statistik, korelasi merupakan ukuran hubungan linier antara dua variabel.
Apakah detikers tahu, kalau dalam kehidupan sehari-hari banyak lho contoh korelasi yang kita temukan. Kenali lebih dalam yuk tentang penjelasan jenis, manfaat, contoh serta jenis analisisnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Korelasi
Pengertian korelasi adalah ukuran sejauh mana dua variabel berkaitan. Pada dasarnya, fungsi korelasi yaitu untuk melakukan standarisasi pada hasil kovarians (ukuran hubungan antara dua variabel) yang didapat.
Korelasi sederhana yaitu keterikatan antara 2 variabel, yakni variabel bebas (independent) disimbolkan "X" dan variabel terikat (dependent) disimbolkan "Y". Tujuan korelasi sederhana adalah mengetahui hubungan kekuatan antara dua variabel yang ada.
Korelasi antara ukuran baru dan ukuran yang sudah ada disebut keabsahan validitas konkuren. Analisis korelasi (correlation analysis) atau uji korelasi dipakai untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel.
Mengutip e-book Kupas Tuntas Analisis Korelasi oleh Eddy Roflin dan ferani Eva Zulvia, tujuan dari analisis korelasi adalah untuk mengetahui arah hubungan, kuatnya hubungan serta signifikansi kuatnya hubungan antara variabel, yang dinyatakan dalam ukuran statistik.
Ukuran statistik analisis korelasi disebut koefisien korelasi (r). Koefisien korelasi menunjukkan sejauh mana pasangan angka untuk kedua variabel.
Faktor Penyebab Terjadinya Korelasi
Apakah korelasi menunjukkan hubungan sebab akibat? Hubungan sebab akibat sebenarnya merupakan akibat dari adanya suatu korelasi.
Artinya, bahwa hanya karena dua variabel terkait, bukan berarti bahwa yang satu bisa menyebabkan yang lain. Maka dari itu, korelasi tidak bisa menunjukan adanya hubungan akibat antara 2 variabel.
Dikutip dari e-book Statistik Induktif dan Metode Kuantitatif untuk Ekonomi dan Bisnis oleh Prof. Dr. Musriha, Dra. Ec., M.Si, adanya korelasi antara variabel dengan variabel lain disebabkan oleh:
- Korelasi yang benar-benar ditimbulkan oleh faktor kebetulan saja. Memang ada beberapa hal kebetulan yang bisa menunjukan adanya korelasi.
- Kedua variabel yang memiliki hubungan sulit ditunjukan sebagai faktor penyebab dan mana yang menjadi faktor akibat. Contoh, antara permintaan dan penawaran di pasar.
- Variabel yang berkorelasi sebenarnya dipengaruhi oleh variabel atau faktor lain. Misalnya, harga cabai dan harga baju yang sangat dipengaruhi oleh faktor ketiga yakni penghasilan atau harga barang-barang yang lain. Artinya, hubungan sebab akibat mungkin ada, tapi korelasinya menjadi tidak penting.
Nilai Korelasi
Nilai korelasi adalah nilai yang dihasilkan dari hubungan variabel. Dikutip dari e-book Belajar Mudah SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) untuk Pemula oleh Albert Kurniawan, SE, nilai korelasi yaitu berkisar antara -1 hingga +1.
- Nilai -1 menunjukan korelasi linier negatif sempurna antara dua variabel
- Nilai 0 menyatakan hubungan yang lemah atau menunjukkan tidak ada korelasi linier antara dua variabel
- Nilai 1 menunjukkan korelasi linier positif sempurna antara dua variabel.
Nilai korelasi yang mendekati -1 atau +1 artinya menyatakan hubungan yang makin kuat. Nilai di atas nol akan menunjukkan korelasi positif, sedangkan nilai di bawah nol berarti menunjukkan korelasi negatif.
Nilai positif menunjukan arah hubungan searah. Artinya jika X naik, maka Y naik dan begitu juga sebaliknya.
Jenis Korelasi
1. Korelasi Pearson (Pearson Correlation)
Korelasi pearson adalah jenis korelasi yang digunakan untuk mengukur hubungan di antara hasil-hasil suatu pengamatan dari populasi dengan 2 varian (bivariate), berdistribusi normal. Biasanya juga digunakan untuk rasio atau data berskala interval.
2. Korelasi Spearman (Spearman Correlation)
Korelasi Spearman yaitu korelasi yang dipakai untuk mengukur keeratan hubungan antara hasil pengamatan dari populasi yang memiliki 2 varian yang berdistribusi tidak normal. Biasanya jenis korelasi ini digunakan untuk data berskala ordinal.
3. Korelasi Kendall's Tau (Kendall's Tau Correlation)
Korelasi Kendall's Tau adalah ukuran nonparametrik (uji statistik yang tidak memerlukan asumsi-asumsi mengenai persebaran data populasi), dari kuatnya dan arah hubungan yang ada antara dua variabel. Ukuran itu diukur setidaknya pada skala ordinal.
Dengan demikian, uji korelasi bisa dilakukan dengan beberapa cara, yakni dengan Pearson, Spearman dan Kendall's Tau.
Manfaat Korelasi
Kegunaan sekaligus manfaat korelasi adalah sebagai berikut:
- Menjadi penentu dari adanya hubungan serta besarnya hubungan antara 2 variabel Mengetahui adanya hubungan antara 2 variabel atau lebih, untuk bisa mengadakan peramalan terhadap variabel lainnya.
- Dengan mengetahui adanya hubungan 2 variabel, maka akan diketahui 1 variabel bisa dilakukan penaksiran terhadap 1 variabel lain, melalui bantuan garis regresi.
- Membantu membuat keandalan (ukuran yang konsisten) dan juga keandalan antar-penilai (apakah pengamat konsisten).
- Korelasi memungkinkan peneliti untuk menyelidiki variabel alami, yang mungkin tidak praktis untuk diuji secara eksperimental.
Bentuk Analisis Korelasi
Dikutip laman Simply Psychology, kemungkinan ada 3 bentuk hasil analisis korelasi yakni korelasi positif, korelasi negatif, korelasi nol (tidak ada korelasi). Berikut penjelasan bentuk analisis korelasi:
1. Korelasi Positif
Korelasi positif adalah hubungan antara dua variabel ketika kedua variabel itu bergerak dalam arah yang sama. Oleh karenanya, satu variabel meningkat jika variabel lainnya meningkat, atau satu variabel menurun sementara yang lainnya juga menurun.
Contoh korelasi positif adalah tinggi dan berat badan. Di mana, orang yang lebih tinggi memang cenderung akan lebih berat.
2. Korelasi Negatif
Korelasi negatif merupakan hubungan antara dua variabel, ketika peningkatan satu variabel dikaitkan dengan penurunan variabel lainnya. Contoh korelasi negatif adalah ketinggian di atas permukaan laut dan suhu.
Misalnya, saat kita mendaki gunung, artinya kan kita sedang meningkatkan ketinggian. Sehingga, korelasinya suhu menjadi lebih dingin (menurunkan suhu).
3. Korelasi Nol (Zero Correlation)
Jenis korelasi nol ada ketika tidak adanya hubungan antara dua variabel. Contoh korelasi nol yaitu tidak ada hubungan antara jumlah teh yang diminum dengan tingkat kecerdasan seseorang yang meminumnya.
Contoh Korelasi
Dalam laman Statology, berikut merupakan contoh korelasi antara lain:
1. Contoh Korelasi: Penjualan Es Krim dan Suhu
Hubungan antara suhu dengan total penjualan es krim termasuk contoh korelasi positif. Mengapa demikian? karena saat cuaca panas, biasanya penjualan es krim cenderung lebih tinggi, karena banyak orang yang memilih membeli es krim saat cuaca panas.
2. Contoh Korelasi: Waktu Berlari vs Lemak Tubuh
Contoh korelasi ini akan menunjukan kalau semakin banyak waktu yang dihabiskan manusia untuk berlari, maka akan semakin rendah lemak tubuh mereka.
Artinya, variabel running time dan variabel body fat ini merupakan contoh korelasi negatif. Meningkatnya waktu yang dihabiskan untuk berlari, lemak tubuh akan semakin berkurang.
3. Contoh Korelasi: Konsumsi Kopi vs Kecerdasan
Contoh korelasi mengenai banyaknya kopi yang dikonsumsi seseorang dengan tingkat IQ mereka memiliki korelasi nol. Dengan kata lain, dengan mengetahui jumlah atau berapa banyak kopi yang diminum seseorang, tidak akan memberi kita gambaran tentang tingkat IQ atau kecerdasan orang tersebut.
Itu tadi penjelasan korelasi, jenis, manfaat dan contohnya. Detikers jadi paham bukan apa arah hubungan korelasi dan maknanya?
(khq/fds)