Bupati Garut Rudy Gunawan menghadiri acara High Level Meeting Pengendalian Inflasi Komoditas Cabai dan Bawang Merah dalam rangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan. Kegiatan tersebut diadakan di Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (24/8).
Dalam kesempatan ini, Rudy menyampaikan Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan kepada semua kepala daerah terkait penanggulangan inflasi pada Jumat (19/8) lalu. Menurutnya, inflasi harus diperhatikan dan diwaspadai sebab inflasi merupakan suatu masalah global.
"Bapak Presiden mengatakan kita sudah mengeluarkan uang Rp 500 triliun supaya harga pertalite tidak naik, tidak naik saja pertalite dengan Rp 500 triliun inflasi kita sekarang mau menyentuh angka 5%," ucap Rudy dalam keterangan tertulis, Rabu (24/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia lanjut mengatakan kepala daerah bisa menggunakan dana BTT untuk meredakan inflasi yang ada di daerah jika merujuk pada Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 500 Tahun 2022 Tentang Penggunaan Belanja Tak Terduga (BTT) Dalam Rangka Pengendalian Inflasi Daerah. Oleh sebab itu, ia berharap para petani di Kabupaten Garut mempersiapkan diri jika menerima pesanan dari pemerintah daerah lain di masa mendatang.
"Misalnya sekarang ini kami boleh mengeluarkan dari APBD BTT untuk membeli bawang, membeli cabai atau membeli apa pun yang diperlukan di daerah itu supaya inflasinya bisa ditekan," ujarnya.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat Bambang Pramono memaparkan kegiatan ini diadakan dalam rangka membahas terkait inflasi pangan. Sebab, salah satu penyebab inflasi di tingkat nasional adalah inflasi pangan, termasuk Jawa Barat.
Ia menuturkan saat ini angka inflasi Jawa Barat sudah mencapai 4,9%. Artinya, angka tersebut sudah berada di ambang batas yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 4%.
"Artinya kita harus melalui sumber penyebab inflasi yang tadi, penyebabnya (adalah) bahan makanan. Bahan makanan itu apa aja yaitu cabai, bawang merah, kemudian termasuk minyak goreng kemudian cabai merah, cabai hijau dan yang seperti itu yang harus kita antisipasi," paparnya.
Bambang menerangkan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan tetap mengantisipasi potensi tekanan inflasi serta mengendalikan tekanan inflasi.
Ia menyampaikan pihaknya memberi bantuan jangka panjang dan jangka pendek. Untuk jangka pendek akan dilakukan operasi pasar, sedangkan jangka panjang akan menciptakan ketersediaan pasokan bahan pangan dengan urban farming, pemberian green house, serta penerapan teknologi untuk para petani.
(fhs/ega)