Public Speaking: Manfaat, Cara Belajar, dan Contohnya

Public Speaking: Manfaat, Cara Belajar, dan Contohnya

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Rabu, 24 Agu 2022 06:00 WIB
Ilustrasi pidato.
Foto: Miguel Henriques/Unsplash

Public Speaking kini menjadi salah satu keterampilan yang harus dimiliki generasi muda. Baik pelajar, mahasiswa, maupun pekerja profesional.

Hanya saja mungkin tidak semua mampu memiliki kemampuan berbicara di depan umum ini. Sebab, biasanya bicara di depan orang banyak membuat orang merasa malu atau nervous.

Rasa ketidakpercayaan diri itu bisa dipengaruhi oleh banyak hal. Berikut ini pengertian, manfaat, dan cara belajar public speaking.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Public Speaking

Public speaking dalam dictionary.com diartikan sebagai aktivitas seseorang dalam mengungkapkan pikiran atau wacana dalam bentuk kata-kata yang disiapkan, yang disampaikan di depan umum, dan ditujukan kepada khalayak. Public speaking adalah suatu keahlian yang berhubungan dengan kemampuan berkomunikasi, memahami audiens, dan memelihara perhatian audiens agar terus mendengarkan.

Sementara dalam Modul Pelatihan Public Speaking Training Telkom University, disebutkan istilah Bahasa Indonesia yang paling sering digunakan untuk mengartikan public
speaking adalah berbicara di depan umum atau berbicara di depan publik.

ADVERTISEMENT

Dapat disimpulkan bahwa public speaking intinya merupakan keterampilan untuk berbicara di depan orang banyak.

Metode Public Speaking

1. Impromptu atau Ad Libitum

Metode ini sering disebut metode spontanitas, sehingga tidak dilakukan persiapan/pembuatan naskah tertulis terlebih dahulu. Biasanya dilakukan hanya oleh orang yang akan tampil mendadak. Dalam dunia siaran, Ad Libitum artinya berbicara tanpa naskah (script).

Metode impromtu biasanya dilakukan oleh seseorang yang akan tampil secara mendadak. Kelebihan dari metode ini adalah pendapat dan gagasan yang dihasilkan akan datang secara spontan, mampu mengungkapkan perasaan dengan sebenarnya, dan merangsang pembicara untuk terus berpikir.

Namun, kekurangannya yakni beresiko menghasilkan kesimpulan yang mentah karena keterbatasan pengetahuan pembicara, gagasan kurang sistematis, dan dapat menghasilkan penyampaian yang tidak lancar terutama bagi mereka yang belum berpengalaman berbicara di depan umum. Ini akan berpotensi menyebabkan demam panggung atau gugup.

2. Manuscript atau Naskah

Metode ini menyampaikan pidato dengan membaca naskah yang sudah disiapkan. Metode ini
biasanya dilakukan oleh pejabat negara atau mereka yang memberi sambutan di acara resmi.

Metode ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan, karena setiap kata yang diucapkan dalam acara resmi akan menjadi contoh masyarakat luas, menyangkut nama baik, dan dikutip oleh media massa.

Selain itu, metode ini berguna jika seorang pejabat tak punya waktu banyak dalam menyusun materi. Sehingga ada ahli khusus yang membantu membuatkan naskah pidato yang baik.

Kelebihan dari metode manuscript atau naskah ini adalah sebelum berbicara di depan umum, dapat menyusun kata dengan sebaik-baiknya untuk ditulis, menghemat pernyataan, dapat memperlancar bicara, menghindari hal-hal menyimpang, bahkan naskah pidato dapat diperbanyak.

Namun kelemahannya, metode ini dapat mengurangi interaksi dengan pendengar karena pembicara terlihat kaku dan terpaku dengan naskah, persiapan naskah butuh waktu lama, dan tanggapan pendengar tidak akan mampu mempengaruhi pesan.

3. Memoriter atau Hafalan

Metode ini kelebihan dan kekurangannya hampir sama dengan metode manuscript, namun dengan resiko yang lebih besar. Sebab pada saat pembicara hendak menyampaikan pidatonya, ia harus mengingat kembali semua yang sudah dihafalkan.

Metode ini mengandalkan kemampuan mengingat. Pembicara harus menguasai susunan bahasa, ide, dan gagasan yang terdapat dalam naskah.

Metode ini cocok untuk mereka yang memiliki daya ingat tinggi, topik pidatonya menarik, dan mampu dikuasai dengan waktu penyampaian yang tidak terlalu lama. Tak banyak pembicara yang berani mengambil metode ini, sebab dikhawatirkan saat tampil hanya terfokus pada kesalahan penyusunan bahasa.

4. Extempore atau Using Note

Metode extempore merupakan metode pilihan yang bisa dikatakan terbaik atau sangat dianjurkan untuk pembicara. Sebab, metode ini dilakukan dengan menggunakan teks atau naskah pidato yang hanya berisi outline (garis besar) dan pokok penunjang.

Cukup menuliskan poin-poin untuk menjadi pedoman mengatur gagasan dalam pikiran yang akan disampaikan ke publik. Metode ini juga disebut sebagai metode dengan penjabaran kerangka.

Namun mungkin metode ini hanya dapat digunakan untuk mereka yang sudah berpengalaman, karena dalam menggunakan metode ini butuh improvisasi dan kecakapan dalam berbicara. Tentunya jika pembicara tidak cakap maka resikonya yaitu pembahasan atau topik yang disampaikan akan menjadi tidak teratur.

Kelebihan dari metode ini adalah komunikasi yang dihasilkan dengan pendengar akan lebih baik, pembahasan dapat diubah sesuai dengan kebutuhan, penyajiannya pun lebih spontan namun terarah.

Sedangkan kelemahan dari metode ini adalah akan menjadi kurang baik jika persiapan yang dibuat terburu-buru, penggunaan diksi kurang menarik, dan adanya kemungkinan menyimpang poin topik yang dimaksud.

Tujuan Public Speaking

Dilansir dari laman Sampoerna University, public speaking memiliki tujuan sebagai berikut:

Informatif

Berbicara di depan umum bertujuan untuk menyampaikan sebuah informasi. Informasi tersebut mampu menggiring hadirin dalam berbagai macam pembahasan.

Persuasif

Public speaking juga mampu bertujuan untuk mempengaruhi pikiran khalayak atau pendengar melalui pengubahan tanggapan (respon) terhadap gagasan, isu, konsep,atau produk.

Tujuan persuasif juga bisa mempengaruhi hadirin untuk meyakinkan dan mengubah sudut pandang bagi audiens yang mendengarkan dengan sebuah motivasi.

Rekreatif

Public speaking juga digunakan untuk hiburan bagi audiens. Contoh yang paling nyata adalah Stand Up Comedy yang membutuhkan kemampuan public speaking dan humor yang jenaka namun tak menyinggung.

Mengendalikan Situasi

Public speaking juga bertujuan untuk mengendalikan suatu acara atau situasi agar lebih terarah dan terstruktur dengan baik.

Manfaat Public Speaking

Meningkatkan Kepercayaan Diri

Dengan berbekal kemampuan public speaking yang baik, pembicara tidak akan gugup lagi ketika dihadapkan oleh audiens. Sebab sudah tahu apa yang akan dibicarakan atau sudah menguasai materi pembicaraan.

Mudah Bergaul

Tak hanya di bidang profesi, public speaking juga bermanfaat untuk kehidupan sosial kita sehari-hari. Jika seseorang memiliki kemampuan berbicara yang baik maka ia mampu membuka pembicaraan terhadap lawan bicaranya meskipun sebelumnya tidak kenal.

Membangun Relasi

Dengan mudah bergaul, kemampuan ini mampu mengarahkan seseorang mudah mengenal orang lain dimanapun ia berada. Sebab, cara berkomunikasinya mampu membuat orang lain merasa nyaman.

Mudah Berbisnis

Membangun relasi juga akan mampu membangun potensi seseorang untuk membangun potensi bisnis semakin berkembang.

Cara Belajar Public Speaking

Dilansir dari laman Kemenkeu KPKNL Tangerang pada seminar yang berlangsung, ada beberapa cara belajar public speaking. Walaupun terlihat mudah, namun tidak semua orang dapat berbicara di depan banyak orang. Berikut cara-caranya:

1. Kuasai Materi

Saat akan berbicara di depan umum, pastikan pembicara menguasai materi yang akan dibahas, ini untuk menghindari salah bicara, gugup, dan kebingungan hingga mempermalukan diri sendiri.

2. Kembangkan Pembicaraan

Berusaha untuk mengembangkan dan meluapkan kata-kata yang ada di dalam pikiran akan membuat topik pembicaraan terus mengalir. Selain itu ini juga akan membuat kamu semakin nyaman dalam menyampaikan topik.

3. Menggunakan Bahasa yang Mudah Dipahami

Menggunakan bahasa yang mudah dipahami berfungsi untuk memudahkan interaksi antara pembicara dengan hadirin. Pastikan bahasa yang kamu gunakan bisa dijangkau pendengar.

4. Ciptakan Suasana Interaktif

Buatlah komunikasi dua arah dengan saling menimpali satu sama lain agar kedua individu mendapatkan informasi yang setimpal. Hadirin diminta untuk turut berpartisipasi sehingga pembicara pun tidak merasa berbicara sendiri.

5. Berlatih di depan cermin

Cara yang paling efektif adalah berlatih berbicara di depan cermin dengan melihat diri sendiri saat berbicara. Fungsinya agar bisa melihat hal yang perlu dikoreksi, kesalahan saat berbicara, sehingga ini mampu membuat rasa percaya lebih tinggi.

Contoh Public Speaking

Contoh paling mudah ialah Master of Ceremony (MC) atau pembawa acara. Dengan demikian MC adalah orang yang bertugas memandu acara dan bertanggung jawab atas kelancaran dan suksesnya suatu acara.

Dalam pelaksanaan tugas, MC bertindak sebagai tuan rumah suatu kegiatan atau acara. Seorang MC berperan mengumumkan suatu acara dan memperkenalkan orang yang akan tampil mengisi acara.

MC juga bertanggung jawab memastikan acara berlangsung lancar dan tepat waktu, serta meriah atau khidmat dari awal hingga akhir.

Selain itu ialah profesi motivator atau narasumber dalam seminar. Sebagai pembicara yang baik, sekurang kurangnya memenuhi unsur 4C + 1D yaitu credible (initial credibility), competent (memiliki kemampuan), compatible (sesuai materi), caring (peduli dan peka),dan dinamic (dinamis). Hal ini mampu menggiring seluruh pesan agar tersampaikan dengan baik.

Nah detikers, itulah penjelasan lengkap mengenai public speaking. Kemampuan ini sangat menjanjikan dalam pekerjaan profesional. Semoga dengan tips di atas bisa membantumu dalam berbicara di depan publik, ya!




(aau/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads