Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tidak terlepas dari sejarah Kerajaan Galuh. Seiring perjalanan waktu, pusat Kerajaan Galuh berganti menjadi Kabupaten Galuh pada masa Pemerintahan Hindia Belanda. Kemudian berganti lagi menjadi Kabupaten Ciamis.
Menurut sejarah berdasarkan buku Galuh dari Masa ke Masa oleh Prof Nina Herlina, nama Kabupaten Galuh menjadi Ciamis diganti Bupati Galuh yang tidak memiliki hubungan darah dengan bupati-bupati sebelumnya.
Bupati itu adalah Raden Tumenggung Sastrawinata yang diangkat Pemerintah Hindia Belanda pada 1916. Meski bukan keturunan bupati sebelumnya, namun ia berasal dari Ciamis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Hindia Belanda tidak menyerahkan jabatan bupati kepada keturunannya. Hal ini sesuai dengan pemerintahan kolonial mengingat banyak keturunan bupati yang mulai menentang Pemerintah Hindia Belanda.
Setelah menjadi Kabupaten Ciamis, sampai tahun 1944, ada dua bupati yang memerintah. Pertama Raden Adipati Sastrawinata (1914-1936). Kedua Raden Tumenggung Sunarya (1936-1944).
Sedangkan hari jadi Kabupaten Ciamis jatuh pada 12 Juni. Hal itu merujuk pada perpindahan Ibu Kota Kabupaten Galuh. Pada masa pemerintahan Dipati Imbanagara, ibu kota Galuh dipindahkan dari Gara Tengah (Cineam) ke Calingcing. Kemudian dipindahkan lagi ke Bendanegara (Panyingkiran).
Dua tempat itu memberi kenangan buruk dengan terbunuhnya Adipati Panaskan dan Dipati Imbanagara. Kemudian pada 12 Juni 1642, Raden Panji Aria Jayanegara, memindahkan Ibu Kota Kabupaten Galuh ke Barunay, yang kini Imbanagara sekarang.
Sejak Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, Kabupaten Ciamis telah dipimpin oleh dua puluh bupati. Berikut daftar Bupati yang telah memerintah Kabupaten Ciamis sejak Kemerdekaan Republik Indonesia:
1. Mas Ardiwinangun (1944-1946)
2. Raden Verer Dendakusuma (1946-1948)
3. Raden Tumenggung Gumelar Wiranagara (1948-1950)
4. Prawiranata (1950)
5. Tadi Martadinata (1950-1952)
6. Abdul Rifa'i (1952)
7. Mas Rais Sastradipura (1952-1954)
8. Raden Yusuf Suriadipura (1954-1958)
9. Raden Hajatan Wijayasurya (1958-1960)
10. Raden Udia Kartapruwita (1960-1966)
11. Kolonel Abas Abu Bakar (1966-1973)
12. Kolonel Hudli Bambang Aruman (1973-1978)
13. Drs H Soeyoed (1978-1983)
14. Momen Gandasasmita (1983-1988)
15. Kolonel Inf Taufik Hidayat (1988-1993)
16. Kolonel Kav Dedem Ruchlia (1993-1998)
17. Oma Sasmita Sumardi (1999-2004)
18. Engkon Komara (2004-2014) dua periode. Pada 2008-2009 saat Engkon mencalonkan lagi. Kemudian Bupati dijabat oleh Dedi Sobandi.
19. Iing Syam Arifin (2014-2019)
20. Herdiat Sunarya (2019- sekarang)