Proses Daur Hidup Lalat dari 0 yang Perlu Kamu Ketahui

Proses Daur Hidup Lalat dari 0 yang Perlu Kamu Ketahui

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Senin, 22 Agu 2022 16:16 WIB
lalat hinggap di makanan
Foto: iStock

Bicara soal serangga yang satu ini, keberadaannya sering kali dibenci manusia. Lalat dianggap sebagai pembawa penyakit. Sebab, hewan ini senang hinggap di tempat yang kotor seperti sampah dan bangkai, kemudian hinggap di makanan yang terbuka.

Dalam jurnal Universitas Muhammadiyah Surabaya, mengutip dari buku Lalat Tungau dan Caplak Sebagai Vektor oleh YS Mosokuli, dijelaskan bahwa lalat termasuk serangga dalam ordo Diptera. Serangga tersebut memiliki dua sayap dan pada bagian belakang terdapat sepasang halter yang digunakan sebagai alat keseimbangan.

Untuk lebih jelasnya, mari kita simak daur hidup lalat berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daur Hidup Lalat

Dilansir buku Hama Permukiman Indonesia oleh Singgih H Sigit dan Upik K Hadi, taksonomi lalat antara lain sebagai berikut:

  • Phylum : Arthopoda
  • Class : Insecta
  • Ordo : Diphtera
  • Sub Ordo : Cyclorrapha
  • Famili : Muscidae
Ilustrasi siklus atau daur hidup lalat.Foto: Siklus Hidup dan Pelestarian Hewan dan Tumbuhan Langka/Kemdikbud

Lalat termasuk contoh serangga yang mengalami metamorfosis sempurna dalam siklus hidup nya. Seperti halnya kupu-kupu dan nyamuk, metamorfosis sempurna ini ditandai dengan adanya fase pertumbuhan dari telur - larva (belatung) - pupa (kepompong) - imago (lalat dewasa) seperti diilustrasikan pada gambar.

ADVERTISEMENT

1. Telur

Daur hidup lalat dimulai dari telur. Bentuk telur lalat menyerupai beras namun dengan ukuran yang kecil. Telur diletakkan dalam medium yang dapat menjadi tempat perindukan larva.

Dilansir buku Siklus Hidup dan Pelestarian Hewan dan Tumbuhan Langka terbitan Kemdikbud, dalam waktu sekitar 12-24 jam telur-telur akan menetas. Lalat bisa bertelur di tempat kotor dan basah seperti sampah, bangkai binatang, makanan busuk, atau bahkan makanan yang tidak terjaga kebersihannya (dalam keadaan terbuka, dekat dengan selokan, dan lainnya).

Makanan yang dikonsumsi lalat, bisa dari darah pada bangkai, makanan yang sudah busuk, bahkan juga bisa hinggap dan bertelur di makanan yang masih layak dikonsumsi manusia. Inilah mengapa, kita perlu menjaga makanan agar bersih dan tertutup supaya tidak jadi sarang bertelur lalat.

2. Larva

Larva juga bisa dikenali sebagai belatung. Setelah 24 jam, larva keluar dari telur. Larva terus makan untuk mengisi energi, hingga mulai bertumbuh besar. Larva seringkali makan dengan rakus.

Dengan ukuran yang semakin membesar, membuat larva lalat umumnya mengalami empat kali proses pergantian cangkang (molting) selama hidupnya. Periode makan ini bisa berlangsung beberapa hari atau minggu, tergantung suhu, kualitas makan, jenis lalat dan faktor lainnya.

Barulah kemudian ia berubah menjadi pupa. Kebanyakan larva yang bersifat terestrial ini cenderung meninggalkan medium larva menuju tempat yang lebih kering untuk pupasi. Stadium pupa bisa beberapa hari, minggu, atau bulan.

3. Pupa

Bentuk pupa lonjong, berwarna coklat tua. Pupa tidak makan bahkan tidak bergerak. Ia terus berada di dalam cangkang, kemudian secara bertahap bentuk larva yang seperti cacing akan berubah menjadi lalat.

Sebetulnya stadium pupa bisa memakan waktu hingga beberapa hari, minggu, atau bahkan bulan. Namun normalnya, stadium dewasa akan muncul dari pupa setelah satu minggu.

4. Lalat

Lalar dewasa punya nama lain yakni imago. Setelah 3-6 hari, lalat akan keluar dari cangkang. Saat sudah berumur tiga hari, lalat sudah dapat terbang dan mencari pasangan untuk kawin. Lalat betina mampu menghasilkan telur sebanyak 150 butir dalam sekali bertelur.

C D Sucipto dalam bukunya yang bertajuk Vektor Penyakit Tropis menjelaskan bahwa lalat betina harus mendapatkan darah untuk produksi telur. Telur normalnya diletakkan di habitat sesuai, yakni pada kotoran hewan yang bercampur dengan sisa makanan.

Itulah mengapa kita harus menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita dari sampah yang menjadi tempat lalat untuk berkembangbiak di tempat yang tidak seharusnya. Pastikan kita menjaga lingkungan sekitar agar bersih, sehingga tidak ada tempat bagi lalat untuk berkembangbiak. Jangan biarkan lalat hinggap di makanan dengan cara selalu menutup makanan.

Detikers, itulah tadi pengetahuan lengkap seputar siklus daur hidup lalat. Sekarang kamu sudah paham, kan? Semoga bermanfaat ya!




(aau/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads