- Pengertian Oogenesis
- Pernyataan yang Benar Mengenai Oogenesis Adalah Berlangsung Sejak dalam Kandungan
- Proses Oogenesis Adalah Dimulai dalam Kandungan dan Berlanjut Saat Pubertas
- Hormon yang Berperan dalam Proses Oogenesis Ada Tiga 1. Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) 2. Follicle Stimulating Hormone (FSH) 3. Lutinuezing Hormone (LH)
- Tahap Oogenesis pada Bayi Perempuan yang Baru Lahir Telah Sampai pada Fase
Oogenesis merupakan salah satu bagian dari sistem reproduksi wanita. Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur pada wanita.
Sel telur ini dibutuhkan agar proses pembuahan berjalan sukses dan memungkinkan terjadinya kehamilan. Dalam prosesnya oogenesis menghasilkan empat sel fungsional, uniknya proses oogenesis sudah dimulai sejak bayi perempuan berada dalam kandungan.
Simak pernyataan yang benar mengenai oogenesis di bawah ini ya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Oogenesis
Mengutip situs Rumah Belajar Kemdikbud, oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium.
Pernyataan yang Benar Mengenai Oogenesis Adalah Berlangsung Sejak dalam Kandungan
Mengutip Diktat Ajar Laboratorium Reproduksi Fakultas Peternakan Universitas Udayana, oogenesis adalah bagian dari proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium wanita. Pernyataan yang benar mengenai oogenesis adalah sudah dimulai sejak wanita berada di dalam kandungan, kemudian berhenti sementara ketika wanita dilahirkan.
Lalu proses oogenesis adalah akan berlanjut kembali saat wanita sudah memasuki masa pubertas, oogenesis ditandai dengan menstruasi yang dialami.
Proses Oogenesis Adalah Dimulai dalam Kandungan dan Berlanjut Saat Pubertas
Sejak dalam kandungan janin perempuan sudah mengalami proses oogenesis. Pada akhir bulan ketiga usia janin, semua oogonia yang bersifat diploid telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan.
Pada masa perkembangan janin perempuan, semua oosit primer membelah secara meiosis, tetapi hanya sampai fase profase. Pembelahan meiosis tersebut berhenti hingga bayi perempuan dilahirkan.
Untuk diketahui, oosit adalah sel telur yang belum matang dan nantinya berkembang sekaligus matang di lapisan luar ovarium. Mengutip situs Belajar Kemdikbud, oogenesis terjadi pada saat janin berusia 5 bulan yang dimulai ketika oogonium melakukan pembelahan mitosis dan menghasilkan sekitar 1-2 juta oogonium hingga bayi lahir dan akan berkurang menjadi sekitar 300.000 saat berusia 7 tahun.
Sel-sel telur ini pun akan berhenti berkembang sementara sampai seorang perempuan memasuki usia pubertas. Setelah masa pubertas inilah oogonium atau sel induk telur akan aktif bekerja lagi mengikuti siklus menstruasi.
Jumlah oosit primer ini akan terus menurun dan tersisa hanya 300-400 saja yang bisa bertahan hingga menjadi folikel matang. Folikel matang adalah kantong kecil yang memiliki dinding sel dan di dalamnya terdapat satu sel telur.
Sel telur ini yang kemudian akan dilepaskan selama masa subur atau reproduksi. Oleh karenanya proses oogenesis dibutuhkan agar sel telur menjadi matang sehingga bisa terjadi pembuahan.
Hormon yang Berperan dalam Proses Oogenesis Ada Tiga
Proses oogenesis tak lepas dari pengaruh hormon-hormon yang ada di dalam tubuh. Mengutip Diktat Ajar Laboratorium Reproduksi Fakultas Peternakan Universitas Udayana ada tiga hormon yang berperan dalam proses oogenesis, yaitu:
1. Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH)
Hormon gonadotropin ini merangsang kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormon FSH dan LH.
2. Follicle Stimulating Hormone (FSH)
Hormon FSH berfungsi merangsang pertumbuhan dan pematangan folikel di dalam ovarium. Pematangan folikel ini merangsang kelenjar ovarium mensekresikan hormon estrogen.
3. Lutinuezing Hormone (LH)
Hormon LH merangsang korpus luteum untuk menghasilkan hormon progesteron dan merangsang ovulasi. Pada masa pubertas, progresteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.
Tahap Oogenesis pada Bayi Perempuan yang Baru Lahir Telah Sampai pada Fase
Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu di dalam ovari janin perempuan. Pada akhir bulan ketiga usia janin, semua oogonia yang bersifat diploid telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan.
Semula oogonia membelah secara mitosis menghasilkan oosit primer. Pada perkembangan janin selanjutnya, semua oosit primer membelah secara meiosis, tetapi hanya sampai fase profase.
Pembelahan meiosis tersebut berhenti hingga bayi perempuan dilahirkan, ovariumnya mampu menghasilkan sekitar 2 juta oosit primer mengalami kematian setiap hari sampai masa pubertas. Menginjak masa pubertas, oosit melanjutkan pembelahan meiosis I, hasil pembelahan tersebut berupa dua sel haploid, satu sel yang besar disebut oosit sekunder dan satu sel berukuran lebih kecil disebut badan kutub primer.
Mengutip modul Sistem Reproduksi Biologi Kelas XI yang diterbitkan Kemdikbud, pada fase berikutnya, oosit sekunder akan melanjutkan pada fase meiosis II. Fase ini dilakukan apabila ada fertilisasi (pembuahan). Apabila tidak terjadi fertilisasi, oosit sekunder mengalami degenerasi, sedangkan jika terjadi fertilisasi fase meiosis II dilanjutkan.
Indikasi meiosis II yaitu oosit sekunder membelah menjadi dua sel, satu berukuran besar, dan satu berukuran lebih kecil. Sel yang berukuran lebih besar dinamakan ootid, sementara yang berukuran kecil dinamakan badan kutub sekunder.
Pada waktu bersamaan, badan kutub primer juga membelah menjadi dua. Oleh karenanya fase meiosis II menghasilkan satu ootid dan tiga badan kutub sekunder. Kemudian satu ootid yang dihasilkan tersebut berkembang menjadi sel telur (ovum) yang matang.
Sementara itu, badan kutub hancur atau polosit (mengalami kematian). Dengan begitu dapat disimpulkan pada proses oogenesis hanya menghasilkan satu ovum.
Nah itulah pengertian oogenesis dan hormon yang berperan dalam prosesnya. Semoga bermanfaat detikers!
(ams/fds)