Kegembiraan Berujung Duka di Tengah Perayaan HUT RI di Tasikmalaya

Round-Up

Kegembiraan Berujung Duka di Tengah Perayaan HUT RI di Tasikmalaya

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 21 Agu 2022 18:05 WIB
Lokasi balap karung yang menewaskan ibu muda di Tasikmalaya.
Lokasi balap karung yang menewaskan ibu muda di Tasik (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar).
Bandung -

Rizki (32), tak menyangka peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan Indonesia merupakan hari terakhirnya bersama sang istri, Rini (29). Rizki ditinggalkan oleh istrinya untuk selamanya setelah Rini jatuh tersungkur saat mengikuti lomba balap karung di Kota Tasikmalaya. Rini dinyatakan meninggal setelah sempat dilarikan ke klinik.

Duka yang dirasakan Rizki itu bermula saat Rini mengikuti lomba balap karung yang digelar tak jauh dari rumahnya di Kampung Gunung Bubut, Kelurahan Cipawitra, Kecamatan Mangkubumi. Saat itu, di jalan aspal, Rini beradu cepat saat balap karung bersama dua peserta lainnya.

Di tengah riuh penonton dan pembawa acara yang menyemangati lewat pengeras suara, korban tampak gesit. Rini pun berhasil menjadi yang terdepan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun sebelum korban sampai di garis finish, petaka itu lalu datang. Korban yang telah menuntaskan separuh perlombaan dan melakukan gerakan memutar, baru saja satu lompatan, ia tersungkur.

Ironisnya, bagian kepala korban yang pertama membentur aspal. Tangannya tak sempat menahan atau melindungi kepala karena masih memegangi ujung karung.

ADVERTISEMENT

Oleh warga dan keluarganya, korban langsung dibawa ke sebuah klinik kesehatan terdekat. Namun belum sempat ditangani tim medis, korban sudah dinyatakan meninggal dunia.

Duka jelas kini tertinggal di keluarga korban. Namun, sang suami korban berbesar hati. Ia sama sekali tak menyalahkan siapapun atas insiden yang merenggut nyawa istrinya itu.

"Suami korban dan pihak keluarga menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak akan menuntut siapapun," kata Kapolsek Mangkubumi Iptu Hartono.

Suami Rini, Rizki (32) mengatakan dia tidak ada di lokasi saat kejadian. Dia berada di rumah menjaga salah satu anak perempuannya yang sakit. "Saat kejadian saya di rumah sama bayi, saya lagi sakit, jadi tak keluar rumah," kata Rizki, Kamis (18/8/2022).

Rizki mengaku sempat melarangistrinya ikut lomba karena khawatir kondisiRini yang baru melahirkan dua bulan lalu. "Sempat saya larang, jangan ikutan lomba," katanya.

Rizky mengatakan, istrinya memiliki penyakit darah tinggi. "Dia juga memang ada riwayat penyakit darah tinggi," kata Rizki.

Namun karena korban hendak mendampingi anaknya ikut lomba, Rizki mengizinkan korban keluar menuju arena perlombaan, apalagi saat itu anak bayi mereka sedang tidur. "Saya baru tahu setelah di depan ramai, ternyata istri saya sudah meninggal dunia," kata Rizki.

Dia mengaku pasrah dan menerima insiden ini sebagai takdir yang menimpa diri dan keluarganya. "Kami sudah tak mempermasalahkan. Ini sudah takdir kami. Mudah-mudahan kami diberi kekuatan, alhamdulillah anak-anak juga soleh," kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan itu.

Pihak keluarga juga meminta agar masyarakat berhenti menyebarkan video rekaman ketika korban terjatuh. "Sudah jangan disebarkan, kasihan. Kami minta didoakan saja," kata Rizki.

Panitia dan warga setempat pun turut berempati atas apa yang menimpa keluarga Rini. Semua hadiah lomba dilelang dan hasilnya diserahkan kepada keluarga Rini. Hal ini diapresiasi Lurah Cipawitra Tata Tahyadi.

Meski nilai dari hasil lelang itu tak besar, tapi langkah yang diambil panitia dan warga patut diacungi jempol. Apalagi, kegiatan perlombaan dihentikan.

"Namanya di kampung, hadiahnya ya seadanya saja. Tapi keputusan panitia itu harus diapresiasi," ungkap Tata.

Ia sendiri menyesalkan insiden itu terjadi. Namun, semua sudah terjadi dan tak ada satupun yang berharap insiden itu benar-benar terjadi hingga merenggut nyawa. Hal ini jadi pelajaran untuk ke depan.

Sementara terkait korban yang meninggalkan tiga anak kecil, Tata akan berusaha memberikan bantuan dari pemerintah.

"Sudah kami urus KIP (Kartu Indonesia Pintar) untuk anak-anak korban. Kami dari pemerintahan setempat akan berusaha memperhatikan keluarga korban yang ditinggalkan," jelas Tata.

Halaman 2 dari 2
(ral/mso)


Hide Ads