Persepsi Adalah: Arti, Contoh, dan Faktor yang Mempengaruhinya

Persepsi Adalah: Arti, Contoh, dan Faktor yang Mempengaruhinya

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Sabtu, 20 Agu 2022 10:00 WIB
Beautiful blond woman with painted eye
Foto: Thinkstock

Detikers pasti sering mendengar kata persepsi. Kata ini merupakan respon individu berdasarkan pengalaman dan perasaan masing-masing. Biasanya, ini terjadi melalui proses penginderaan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini penjelasan rinci mengenai pengertian persepsi.

Pengertian Persepsi

Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa Inggris perception berasal dari bahasa Latin perception yang artinya menerima atau mengambil. Persepsi adalah pengalaman tentang suatu peristiwa yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi yakni pemberian makna pada penginderaan kita.

Dalam buku Psikologi Umum karya Sumanto tertulis persepsi adalah proses pemahaman atau pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus diperoleh dari respon terhadap objek, peristiwa, atau hubungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara menurut Abdul Rahman Saleh melalui bukunya yang bertajuk Psikologi: Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, istilah persepsi biasanya digunakan untuk mengungkapkan tentang pengalaman terhadap suatu benda ataupun suatu kejadian yang dialami.

Dari istilah-istilah tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah respon atau proses yang menggabungkan data dari panca indera kita.

ADVERTISEMENT

Jenis Persepsi

Deddy Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi membagi persepsi menjadi dua, yaitu persepsi terhadap objek dan persepsi terhadap sosial. Tentunya persepsi terhadap manusia lebih sulit dan kompleks, karena manusia bersifat dinamis dengan segala perbedaan karakternya.

1. Persepsi Objek

Persepsi objek sesuai namanya akan merespon melalui lambang-lambang fisik yang tak bergerak dan menanggapi sesuatu dari luar diri. Faktor yang mempengaruhi persepsi objek adalah:

  1. Latar belakang pengalaman
  2. Latar belakang budaya
  3. Latar belakang psikologis
  4. Latar belakang nilai, keyakinan, dan harapan
  5. Kondisi faktual alat-alat panca indra

2. Persepsi Sosial

Persepsi sosial akan merespon melalui lambang-lambang verbal dan nonverbal. Persepsi ini lebih efektif penyampaiannya, namun melibatkan banyak hal seperti perasaan, motif, harapan,
dan sebagainya.

Persepsi manusia atau sosial adalah proses menangkap arti kejadian-kejadian yang kita alami di lingkungan kita. Setiap orang memiliki gambaran berbeda-beda mengenai realitas di sekelilingnya.

Ada beberapa prinsip penting mengenai persepsi sosial yaitu:

1. Persepsi Berdasarkan Pengalaman

Merupakan persepsi manusia terhadap seseorang, objek, atau kejadian dan reaksi mereka terhadap hal-hal itu berdasarkan pengalaman masa lalu.

2. Persepsi Bersifat Selektif

Setiap manusia sering mendapatkan rangsangan indrawi. Atensi kita pada suatu rangsangan merupakan faktor utama yang menentukan sifat selektif atas rangsangan tersebut.

3. Persepsi Bersifat Dugaan

Terjadi karena data yang kita peroleh tidak lengkap sehingga proses persepsi yang bersifat dugaan ini memiliki suatu sudut pandang.

4. Persepsi Bersifat Evaluatif

Kebanyakan dari kita mengatakan bahwa apa yang kita persepsikan itu adalah suatu yang nyata, tapi sejatinya kita mungkin masih meragukan persepsi tersebut sehingga masih perlu dievaluasi.

5. Persepsi Bersifat Kontekstual

Maksudnya bahwa dari semua pengaruh dalam persepsi kita, konteks merupakan salah satu pengaruh yang paling kuat. Ketika kita melihat seseorang, konteks rangsangan sangat mempengaruhi persepsi kita.

Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Dalam proses persepsi, banyak rangsangan yang masuk ke panca indra namun tidak semua rangsangan tersebut memiliki respon yang sama. Menurut Rhenald Kasali dalam buku Manajemen Public Relation dan Aplikasinya di Indonesia, persepsi ditentukan oleh faktor berikut:

a. Latar Belakang Budaya

Persepsi itu terkait oleh budaya. Bagaimana kita memaknai suatu pesan, objek, atau lingkungan bergantung pada sistem nilai yang kita anut. Semakin besar perbedaan budaya antara dua orang semakin besar pula perbedaan persepsinya.

b. Pengalaman Masa Lalu

Setiap individu umumnya pernah memiliki suatu pengalaman tertentu atas objek yang dibicarakan. Makin intensif hubungan antara objek tersebut dengan audiens, maka semakin banyak pengalaman yang dimiliki. Pengalaman masa lalu ini juga bisa diperkuat oleh informasi lain, seperti berita dan kejadian yang melanda objek.

c. Nilai yang Dianut

Setiap individu memiliki nilai yang dianut, mencakup kepercayaan dan kepuasan. Nilai ini berkaitan erat dengan normatif yang bersumber dari lingkungan.

Proses Terjadinya Persepsi

Ada beberapa tahapan dalam proses terjadinya persepsi pada individu, yaitu obyek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Berikut tahapan-tahapan dalam proses terjadinya persepsi:

a. Proses Fisik atau Kealaman

Tanggapan tersebut dimulai dengan objek yang menimbulkan stimulus dan akhirnya stimulus itu mengenai alat indra atau reseptor.

b. Proses Fisiologis

Stimulus diterima oleh alat indera kemudian dilanjutkan oleh saraf sensorik ke otak.

c. Proses Psikologis

Proses yang terjadi dalam otak sehingga individu dapat menyadari apa yang dilihat dan didengar, sebagai suatu respon dari stimulus yang diterima.

Agar lebih jelas, simak contoh persepsi berikut ini.

Contoh Persepsi

Contoh Persepsi Objek:

Terdapat obyek kulit pisang yang tergeletak di lantai.

Persepsinya:

  1. Orang pertama hanya menyepelekan dan sekedar melihat itu sebagai sampah kulit pisang
  2. Orang kedua mulai menyadari ada bahaya, sehingga memutuskan untuk membuangnya

Terdapat objek botol plastik bekas di pojok ruangan.

Persepsinya:

  1. Orang pertama merasa botol tersebut adalah sampah sehingga membuangnya.
  2. Orang kedua merasa botol tersebut bisa dimanfaatkan menjadi pot tanaman sehingga membawanya pulang.

Contoh Persepsi Sosial:

  1. Orang Barat mandi di bak mandi milik orang Jawa, karena biasanya mandi dengan shower atau bathtub, bukan dengan gayung.
  2. Orang Barat tidak mengenal maaf-maafan pada hari Raya Idul Fitri.

Nah detikers, itulah tadi pengetahuan lengkap mengenai persepsi. Persepsi sejatinya selalu ada dalam diri kita dalam merespon suatu objek atau nama tertentu. Apakah kamu sudah memahaminya?




(aau/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads