Djuanda Kartawidjaja, Pahlawan Asal Jabar yang Ada di Uang Kertas Baru 2022

Djuanda Kartawidjaja, Pahlawan Asal Jabar yang Ada di Uang Kertas Baru 2022

Tya Eka Yulianti - detikJabar
Kamis, 18 Agu 2022 12:25 WIB
Djuanda Kartawidjaja, pahlawan nasional asal Jawa Barat yang fotonya terpasang di uang kertas baru 2022 pecahan Rp 50.000.
Djuanda Kartawidjaja, pahlawan nasional asal Jawa Barat yang fotonya terpasang di uang kertas baru 2022 pecahan Rp 50.000. (Foto: Tangkapan layar instagram Bank Indonesia(
Bandung -

Pemerintah melalui Bank Indonesia secara resmi mengeluarkan tujuh uang kertas baru tahun emisi 2022. Uang kertas baru ini terdiri dari pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000.

Uang rupiah baruUang rupiah baru Foto: Dok. Bank Indonesia


Foto pahlawan nasional dan pemandanga alam serta flora masih dipertahankan di uang kertas yang baru. Sebenarnya gambar utama pahlawan nasional pada bagian depan serta tema kebudayaannya di bagian belakang, masih sama dengan uang kertas emisi 2016. Hanya saja uang kertas emisi 2022 ini memiliki warna yang lebih tajam, unsur pengamanan yang lebih andal dan ketahanan bahan yang yang lebih baik.

Ada tujuh pahlawan yang wajahnya dipasang di uang kertas baru termasuk pahlawan nasional asal Jawa Barat Ir.H. Djuanda Kartawidjaja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mungkin tak semua warga Jawa Barat mengetahui kiprah Ir Raden Haji Djoeanda Kartawidjaja atau Ir. H. Djuanda Kartawidjadja. Padahal namanya banyak diabadikan di berbagai daerah di Jawa Barat.

Sebut saja nama Jalan Ir H Juanda atau yang biasa disebut Jalan Dago di Bandung dan nama hutan raya di Bandung yaitu Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang di dalam taman ini terdapat Museum dan Monumen Ir. H. Djuanda.

ADVERTISEMENT

Nama Jalan Ir H Juanda bukan hanya ada di Bandung melainkan di berbagai kota dan kabupaten lainnya. Bahkan Ir. H. Djuanda juga dipajang dalam uang kertas pecahan Rp 50.000.

Dirangkum dari berbagai sumber, Djuanda lahir di Tasikmalaya pada 14 Januari 1911. Kiprahnya panjang bagi Indonesia dengan menduduki berbagai posisi penting. Seperti menjadi Perdana Menteri Indonesia ke-10 sekaligus yang terakhir. Ia menjabat dari 9 April 1957 hingga 10 Juli 1959.

Sumbangan terbesar dalam masa jabatannya adalah gagasannya melalui Deklarasi Djuanda tahun 1957. Ia pencetus konsep negara kepulauan yang mengklaim semua perairan yang menghubungkan antar pulau sebagai bagian dari satu kesatuan wilayah NKRI. Berkat deklarasi ini, wilayah Indonesia menjadi 2,5 kali lipat lebih dari sebelumnya.

Berikut ini sejumlah jabatan dan posisi yang pernah diduduki Ir H Djuanda semasa hidupnya:

  • Menteri Komunikasi dalam kabinet Sjahrir III masa kerja 2 Oktober 1946 - 27 Juni 1947
  • Menteri Muda Perhubungan dalam kabinet Sjahrir II masa kerja 12 Maret 1946 - 2 Oktober 1946
  • Menteri Perhubungan dalam kabinet Amir Sjarifuddin I masa kerja 3 Juli 1947 - 11 November 1947
  • Menteri Perhubungan dalam kabinet Amir Sjarifuddin II masa kerja 11 November 1947 - 29 Januari 1948
  • Menteri Pekerjaan Umum (Ad Interim) dalam kabinet Hatta I masa kerja 29 Januari 1948 - 13 April 1948
  • Menteri Perhubungan dalam kabinet Hatta I masa kerja 29 Januari 1948 - 4 Agustus 1949
  • Menteri Kemakmuran dalam kabinet R I S masa kerja 20 Desember 1949 - 6 September 1950
  • Menteri Negara dalam kabinet Hatta II masa kerja 4 Agustus 1949 - 20 Desember 1949
  • Menteri Perhubungan dalam kabinet Natsir masa kerja 6 September 1950 s.d 27 April 1951
  • Menteri Perhubungan dalam kabinet Sukiman-Suwiryo masa kerja 27 April 1951 - 3 April 1952
  • Menteri Perhubungan dalam kabinet Wilopo masa kerja 3 April 1952 - 30 Juli 1953
  • Menteri Negara Urusan Perencanaan dalam kabinet Ali Sastromijojo II masa kerja 24 Maret 1956 - 14 Maret 1957
  • Menteri Pertahanan dalam kabinet Djuanda masa kerja 9 April 1957 - 10 Juli 1959
  • Menteri Keuangan dalam kabinet Kerja I masa kerja 10 Juli 1959 - 18 Februari 1960
  • Menteri Pertama dalam kabinet Kerja I masa kerja 10 Juli 1959 - 18 Februari 1960
  • Menteri Keuangan dalam kabinet Kerja II masa kerja 18 Februari 1960 - 6 Maret 1962
  • Menteri Pertama dalam kabinet Kerja II masa kerja 18 Februari 1960 - 6 Maret 1962
  • Menteri Pertama dalam kabinet Kerja III masa kerja 6 Maret 1962 - 7 November 1963

Djuanda meninggal dunia pada 7 November 1963. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Namanya juga diabadikan sebagai nama lapangan terbang di Surabaya, Jawa Timur, (Bandara Djuanda) karena jasanya dalam memperjuangkan pembangunan lapangan terbang tersebut.

Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No.244/1963 Ir. H. Djuanda Kartawidjaja diangkat sebagai tokoh nasional / pahlawan kemerdekaan nasional.




(tey/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads