- Pengertian Peta Konsep
- Fungsi Peta Konsep 1. Sarana Pembelajaran 2. Mencatat Materi Saat Belajar 3. Menguasai Materi Pelajaran 4. Meningkatkan Daya Ingat Saat Belajar
- Ciri-ciri Peta Konsep
- Jenis-jenis Peta Konsep 1. Pohon Jaringan 2. Rantai Kejadian 3. Peta Konsep Siklus 4. Peta Konsep Laba-laba
- Contoh Peta Konsep 1. Contoh Peta Konsep untuk Teologi Islam (Ilmu Kalam) 2. Contoh Peta Konsep untuk Sosiologi Ekonomi (tentang input-output)
- Cara Membuat Peta Konsep
- Perbedaan Peta Konsep dan Mind Map
Saat belajar, setiap orang memiliki metode pembelajarannya masing-masing, salah satunya dengan menggunakan peta konsep (concept map). Hadirnya peta konsep dapat memberikan kemudahan dalam memahami materi pembelajaran, sebab dibuat secara rapi dan terperinci.
Akan tetapi, ada sebagian orang yang belum paham apa sebenarnya fungsi dari peta konsep dan bagaimana cara membuatnya.
Apakah detikers salah satunya yang masih bingung? Nah untuk menjawab semua hal tersebut, simak penjelasannya dalam artikel ini yuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Peta Konsep
Menurut Dahar (1989), peta konsep adalah suatu gambar yang memaparkan struktur konsep, yaitu keterkaitan antar konsep dari suatu gambaran yang menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dari suatu materi pelajaran, yang nantinya dihubungkan dengan suatu kata penghubung sehingga membentuk suatu proposisi.
Sementara itu menurut Hudojo, et al (2002), peta konsep adalah keterkaitan antara konsep dan prinsip yang direpresentasikan sebagai jaringan konsep yang perlu dikonstruksi, lalu jaringan konsep hasil konstruksi inilah yang disebut peta konsep.
Peta konsep tidak hanya sekadar sebuah konsep yang saling terhubung satu sama lain. Menurut Tony Buzan, peta konsep dapat membantu seseorang untuk menyelesaikan banyak hal seperti memecahkan masalah, menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran di dalam otak, belajar lebih efisien, serta melatih kreativitas.
Fungsi Peta Konsep
Peta konsep dapat memberikan kemudahan bagi seseorang dalam memahami materi pembelajaran. Lantas, apa saja fungsi lainnya dari peta konsep? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Sarana Pembelajaran
Untuk para siswa yang masih duduk di bangku sekolah, peta konsep dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran. Para siswa bisa membandingkan peta konsep yang dikerjakannya dengan milik guru.
Nantinya, guru dapat melakukan evaluasi terhadap sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran yang telah disampaikan. Hal ini juga membantu para guru untuk melakukan persiapan lebih ketika menyampaikan materi pembelajaran dalam pertemuan selanjutnya.
2. Mencatat Materi Saat Belajar
Peta konsep juga berfungsi untuk mencatat sejumlah materi ketika sedang belajar. Sehingga, para siswa dapat menggunakan peta konsep sebagai cara alternatif dalam membuat catatan pembelajaran yang lebih rapi dan ringkas.
3. Menguasai Materi Pelajaran
Fungsi selanjutnya dari peta konsep yakni sebagai alat belajar bagi para siswa dengan membandingkan peta konsep yang dibuat saat awal dan akhir pembelajaran. Dengan cara tersebut, siswa dapat melakukan penilaian sejauh mana ia menguasai materi pelajaran yang telah dijelaskan oleh guru.
4. Meningkatkan Daya Ingat Saat Belajar
Hadirnya peta konsep dapat membantu siswa dalam meningkatkan daya ingat ketika belajar. Sebab, peta konsep hadir untuk memberikan metode pembelajaran yang lebih efektif dan efisien, sehingga para siswa bisa lebih kreatif serta mampu meningkatkan daya ingatnya dalam memahami materi pembelajaran.
Ciri-ciri Peta Konsep
Peta konsep memiliki berbagai ciri-ciri tertentu. Lantas apa saja ciri-cirinya? Simak penjelasannya berikut ini.
Peta konsep adalah salah satu cara untuk memperlihatkan konsep dan isi penting dari suatu materi pembelajaran.
Dapat melihat materi pembelajaran dengan lebih jelas dan bermakna.
Peta konsep dapat menunjukkan hubungan antara konsep-konsep.
Kata-katanya saling berhubungan, selalu ada di atas garis-garis yang menghubungkan antara konsep.
Peta konsep bisa tersusun dari atas ke bawah halaman, agar tidak bingung terdapat tanda panah yang digunakan untuk menunjukkan arah hubungan.
Jenis-jenis Peta Konsep
Peta konsep terbagi menjadi empat jenis yaitu pohon jaringan (network tree), rantai kejadian (events chain), peta konsep siklus (cycle concept map), dan peta konsep laba-laba (spider concept map). Lalu apa yang membedakan di antara keempat jenis tersebut? Simak penjelasannya berikut ini:
1. Pohon Jaringan
Pada jenis peta konsep ini, kata-kata pada garis penghubung memberikan hubungan antara konsep-konsep. Ketika kamu mengkonstruksi pohon jaringan, tulislah berbagai topik dan daftar konsep utama yang saling berkaitan.
Pohon jaringan sangat cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal seperti menunjukkan informasi sebab-akibat, suatu hirarki, dan prosedur yang bercabang.
2. Rantai Kejadian
Jenis peta konsep rantai kejadian dapat digunakan untuk memberikan suatu urutan kejadian, langkah-langkah dalam suatu prosedur, dan tahapan dalam suatu proses kejadian.
3. Peta Konsep Siklus
Dalam peta konsep siklus, rangkaian kejadian tidak menghasilkan suatu hasil akhir sebab kejadian akhir pada rantai akan kembali lagi ke kejadian awal. Jenis peta konsep ini cocok digunakan untuk menunjukkan hubungan bagaimana suatu rangkaian kejadian berinteraksi untuk menghasilkan suatu kelompok hasil yang berulang-ulang.
4. Peta Konsep Laba-laba
Peta konsep laba-laba dapat digunakan untuk mencurahkan ide-ide di dalam otak. Ide paling besar akan ditempatkan di posisi tengah, lalu ide tersebut akan bercabang lagi namun tetap terhubung dengan ide yang paling besar.
Peta konsep laba-laba cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal yang tidak menurut hirarki, kategori yang tidak paralel, dan saat mencurahkan ide-ide di dalam kepala.
Contoh Peta Konsep
Lantas, seperti apa sih contoh peta konsep yang bisa digunakan dalam kegiatan belajar sehari-hari? Simak contohnya berikut ini.
1. Contoh Peta Konsep untuk Teologi Islam (Ilmu Kalam)
![]() |
2. Contoh Peta Konsep untuk Sosiologi Ekonomi (tentang input-output)
![]() |
Cara Membuat Peta Konsep
Membuat peta konsep harus dilakukan secara perlahan dan detail. Soalnya, peta konsep akan mempermudah kamu dalam memahami suatu materi pembelajaran agar lebih efektif.
Lantas, bagaimana cara membuat peta konsep dengan baik dan benar? Simak langkah-langkahnya berikut ini.
- Pilih dan baca sebuah bab dalam suatu buku atau susunan catatan kuliah tentang topik tertentu, lalu cari sejumlah poin yang menurut kamu merupakan ide-ide penting.
- Langkah selanjutnya, masukkan ide-ide penting tersebut ke dalam sebuah peta konsep.
- Jika sudah, susun ide-ide tersebut dalam sebuah daftar dan kemudian susun secara berurutan dari yang paling umum hingga paling spesifik.
- Selanjutnya, sambungkan cabang-cabang di dalam peta konsep dengan garis agar lebih mudah untuk dibaca secara berurutan.
- Agar lebih nyaman saat membacanya, di dalam peta konsep bisa ditambahkan beberapa penjelasan singkat sehingga kamu tidak keliru dalam memahaminya.
- Supaya tidak boros kata, masukkan beberapa kata kunci dalam peta konsep. Dengan menggunakan kata kunci akan menjadikan peta konsep lebih fleksibel.
- Kamu masih bisa mengembangkan peta konsep tersebut, misalnya dengan menambahkan dua atau lebih konsep yang baru ke dalam setiap konsep yang sudah ada.
Perbedaan Peta Konsep dan Mind Map
Terkadang, masih banyak orang yang keliru dan beranggapan kalau peta konsep dengan peta pikiran (mind map) adalah hal yang sama. Padahal, keduanya memiliki perbedaan lho.
Sebenarnya, baik peta konsep dan peta pikiran memiliki persamaan yakni meningkatkan pemahaman bagi siswa saat proses belajar. Tetapi, ada beberapa hal yang membedakan antara keduanya.
Peta konsep memiliki konsep yang dilampirkan dalam bentuk kotak atau oval. Lalu, peta konsep memiliki garis hubung yang diberi label, penggunaan visual atau ikon yang terbatas, lebih logis daripada menunjukkan kreativitas, dan menghubungkan banyak konsep atau ide.
Sementara itu, mind map memiliki konsep yang tertulis di setiap cabangnya. Lalu, garis hubung pada mind map tidak diberi label, lebih banyak menggunakan ikon, seimbang antara logis dan kreativitas, dan hanya fokus pada satu konsep saja.
Nah itu dia detikers pengertian tentang peta konsep beserta cara membuatnya. Kini, kamu nggak perlu bingung lagi dalam memahami materi pelajaran karena bisa menggunakan peta konsep agar lebih rapi dan efektif. Selamat mencoba!
(ilf/fds)