Tembang Gambuh: Pengertian, Watak, dan Contoh

Tembang Gambuh: Pengertian, Watak, dan Contoh

Kholida Qothrunnada - detikJabar
Selasa, 16 Agu 2022 06:30 WIB
TMII menyuguhkan wayang kulit semalam suntuk.
Pementasan wayang ini menceritakan tentang terancamnya kerajaan Kayangan Suralaya.
Foto ilustrasi: Jordy Ramadhan

Tembang Gambuh adalah salah satu bentuk karya sastra dalam budaya masyarakat suku Jawa. Isi Tembang Gambuh bertujuan untuk menyampaikan nasihat kehidupan untuk manusia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tembang sendiri artinya syair yang untuk dinyanyikan. Tembang Gambuh ini biasanya dinyanyikan jika ada seseorang dalam keadaan ragu-ragu.

Biasanya, Tembang Gambuh berisi tentang berbagai ajaran kepada generasi muda, mengenai bagaimana menjalin hubungan antar manusia. Makna Gambuh harus bisa dipahami, demi bisa menjalani kehidupan yang seimbang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti keyakinan orang zaman dahulu masyarakat Jawa, yang mempertimbangkan konsep bibit, bebet dan bobot. Makna Tembang Gambuh sering digunakan dalam konteks kehidupan manusia, misalnya pada saat akan menikah.

Kedua calon mempelai pengantin itu, harus paham tentang konsep dan juga bagaimana cara menjalani kehidupan untuk hidup rumah tangga. Orang suku Jawa masih berkeyakinan, kalau mencari jodoh haruslah melihat dari derajat atau bibit, bebet, dan bobot mereka.

ADVERTISEMENT

Jika tidak sesuai dengan pertimbangan konsep tersebut, maka mungkin saja perjalanan hidup dalam rumah tangganya tidak bahagia. Nah, dalam artikel ini akan dibahas tentang pengertian Tembang Gambuh beserta watak dan contoh beserta maknanya.

Pengertian Tembang Gambuh

Dikutip e-book berjudul Kesenian Dongkrek: Internalisasi Nilai dan Ketahanan Budaya karya Muhammad Hanid, dkk, arti Tembang Gambuh adalah syair berbahasa Jawa yang isinya berupa cerita maupun nasihat tentang kehidupan manusia.

Selain menceritakan hubungan manusia kepada manusia lainnya, Tembang Gambuh juga mengajarkan kita untuk membangun hubungan dengan Tuhan YME.

Mengutip repository Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, istilah gambuh berasal dari kosa kata bahasa Jawa yang berarti menyatu. Biasanya, isi Tembang Gambuh banyak berisi cerita tentang kebersamaan, toleransi serta rasa persaudaraan.

Makna Tembang Gambuh dilihat dari perjalanan kehidupan manusia, di mana ada dua sisi (baik dan buruk atau putih dan hitam). Walaupun kedua sisi itu merupakan dua hal yang kontras, tapi keduanya sangat dibutuhkan dalam proses perjalanan hidup alias saling melengkapi.

Kata Gambuh juga dimaknai sebagai sebuah sikap bijaksana, suatu kecocokan atau sepaham. Sikap sepaham itu artinya bisa menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya.

Tembang Gambuh juga dikenal sebagai Tembang Alit atau Tembang Macapat. Tembang macapat gambuh berfungsi untuk memberikan nasihat, tentang bagaimana cara agar setiap manusia bisa menjalin hubungan yang baik secara berdampingan.

Apa wae guru lagu tembang gambuh iku? Guru lagu tembang gambuh adalah u, u, i, u, dan o. Guru tembang gambuh artinya setiap baris yang berakhir dengan bunyi huruf vokal.

Guru lagu Tembang Gambuh yaitu:

  • Baris pertama berakhir dengan huruf vokal u
  • Baris kedua berakhir dengan huruf vokal u
  • Baris ketiga berakhir dengan huruf vokal i
  • Baris keempat berakhir dengan huruf vokal u
  • Baris kelima berakhir dengan huruf vokal o.

Watak Tembang Gambuh

Tembang gambuh mempunyai watak sebagai berikut:

  1. Pitutur (Nasihat)
  2. Sumadulur (Menjalin persaudaraan yang erat)
  3. Mulang (Mengajarkan sesuatu)
  4. Sumanak (Ramah kepada siapapun).

Contoh dan Isi/Makna Tembang Gambuh

Mengutip buku Kajian Serat Wedatama Karya KGPAA Mangkunegara IV, berikut adalah contoh Pupuh/Tembang Gambuh.

Tembang Gambuh Lanjutan

karya Sri Mangkunegara IV:

Pamotaning ujar iku
Kudu santosa ing budi teguh
Sarta sabar tawekal legaweng ati
Trima lila ambeg sadu
Weruh wekasing dumados

Isi terjemahan dalam Bahasa Indonesia:

Penguasaan atas petuah itu, harus disertai dengan teguhnya akal budi
Serta harus sabar, tawakal dan ikhlas di hati
Menerima, rela dan berwatak adiutama
Memahami akhir dari setiap penciptaan.

Makna Tiap Bait Tembang Gambuh

Bait Pertama

Pada bait pertama, bermakna jika hendak menguasai sembah rasa itu harus dilakukan dengan cermat. Ada syarat tambahan yaitu harus bisa mempersiapkan diri agar sentausa dan teguh dalam akal budi.

Bait Kedua

Selain itu, dibutuhkan juga persiapan mental yang harus kuat. Jika tidak, maka akan terjadi ketakjuban sesaat yang berujung dengan ketidaksadaran. Maksudnya, tidak bisa melihat kebenaran, ketika kebenaran itu sangat dekat dengan kita.

Bait Ketiga

Harus sabar, karena sesuatu yang ditempuh mungkin akan sangat berat. Kesabaran harus ditanamkan sejak awal sampai akhir, karena akan dipenuhi dengan keadaan yang serba mengekang, hawa nafsu, meper (menahan) keinginan dan meminimalkan kebutuhan.

Tawakal karena hasilnya bukan kita yang menentukan, tergantung pada kehendak Tuhan. Ikhlas yaitu harus menerima apa adanya dari hati.

Bait Keempat

Kata trima merupakan sikap tidak protes terhadap apapun yang diberikan oleh Tuhan. Lila artinya bersikap senang hati atas apa yang diterima. Semantara ambeg sadu artinya watak orang yang telah mencapai derajat di atas keutamaan (adiutama). Adiutama mangandung arti hati yang mendekati hati orang-orang yang suci.

Bait Kelima

Weruh wekasing dumados artinya memahami akhir dari setiap penciptaan. Maknanya, orang yang telah memahami akhir dari segala penciptaan, tidak akan banyak merasa resah, galau atau khawatir.

Demikian penjelasan isi Tembang Gambuh beserta watak hingga contohnya. Sekarang, detikers jadi paham kan jawaban dari apa isi dan makna dari contoh Tembang Gambuh?




(khq/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads