Pengertian Instrumen Penelitian, Jenis, dan Contohnya

Pengertian Instrumen Penelitian, Jenis, dan Contohnya

Debora Danisa Kurniasih Perdana Sitanggang - detikJabar
Jumat, 12 Agu 2022 12:44 WIB
Ilustrasi penelitian sosial.
Foto: Green Chameleon/Unsplash

Instrumen penelitian adalah metode yang dipakai untuk mengukur dan mengumpulkan data pada karya ilmiah. Instrumen penelitian sangat penting karena dapat mempengaruhi validitas data yang digunakan dalam penelitian. Jika tidak sesuai atau salah, maka bisa berpengaruh pada hasil penelitian.

Dalam artikel ini, kita akan mempelajari tentang instrumen penelitian. Mulai dari pengertian, fungsi, hingga jenis-jenis dan contohnya. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Pengertian Instrumen Penelitian Menurut Para Ahli

Sejumlah ahli merumuskan pengertian instrumen penelitian. Berikut ulasannya mengutip buku Instrumen Penelitian oleh I Komang Sukendra dan I Kadek Surya Atmaja serta situs Sampoerna University.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Sappaile (2007)

Sappaile menjelaskan, instrumen penelitian adalah alat ukur yang memberikan informasi tentang apa saja yang akan diteliti.

2. Sugiono (2013)

Instrumen penelitian menurut Sugiono adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun fenomena sosial yang diamati.

ADVERTISEMENT

3. Purwanto (2018)

Menurut Purwanto, instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Instrumen penelitian dibuat sesuai tujuan pengukuran dan teori yang digunakan.

4. Suharsimi Arikunto

Instrumen penelitian adalah alat dan fasilitas yang dipakai peneliti dalam proses pengumpulan agar pengumpulan data lebih mudah dan hasilnya lebih cermat, lengkap, dan konsisten. Penelitian yang dilakukan pun akan lebih mudah diolah.

5. Sanjaya

Instrumen penelitian menurut Sanjaya adalah alat yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian sehingga peneliti mampu menghasilkan data empiris yang diharapkan.

6. Indrawan dan Yaniawati

Indrawan dan Yaniawati mendefinisikan instrumen penelitian sebagai alat pengukur yang menjadi faktor penting dalam menghimpun data. Data yang didapat pun sesuai dengan kebutuhan penelitian.

7. Suryabrata

Instrumen penelitian adalah sebuah alat yang digunakan untuk merekam keadaan atau aktivitas atribut kognitif (pertanyaan) dan atribut non-kognitif (pernyataan).

8. Notoatmodjo

Menurut Notoatmodjo, instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau mendapatkan data yang valid. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, formulir observasi, atau formulir yang berkaitan dengan pencatatan data.

Fungsi Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian berfungsi sebagai alat untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam suatu penelitian, seperti dilansir dalam buku Instrumen Penelitian oleh I Komang Sukendra dan I Kadek Surya Atmaja. Dengan instrumen penelitian, peneliti akan:

  • Memahami sumber data data yang akan diteliti.
  • Mengetahui jenis data yang akan diteliti.
  • Menentukan teknik pengumpulan data dan langkah penyusunan.
  • Memastikan validitas, reliabilitas, dan pengecoh suatu data dalam penelitian.
  • Menghasilkan data penelitian yang berkualitas dan sesuai dengan tujuan penelitian.

Jenis dan Contoh Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dibagi menjadi 5 jenis berdasarkan situs Sampoerna University. Yakni kuesioner, wawancara, observasi, diskusi kelompok terfokus, dan eksperimen atau percobaan. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Kuesioner

Instrumen penelitian kuesioner berbentuk daftar pertanyaan yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian dari banyak responden. Serangkaian pertanyaan dalam kuesioner disusun secara terstruktur. Apabila isi kuesioner tidak relevan, maka akan berisiko membuat hasil penelitian menjadi tidak valid.

Kuesioner memiliki kelebihan berupa anonimitas, atau identitas responden bisa disembunyikan. Jadi, subjek penelitian cenderung bersedia untuk mengisi kuesioner dan peneliti bisa mengumpulkan lebih banyak data dalam waktu singkat. Kekurangan kuesioner adalah jumlah pertanyaan yang terkadang sangat banyak dan membingungkan.

2. Wawancara

Instrumen penelitian wawancara biasa digunakan pada penelitian yang bersifat kualitatif. Peneliti akan melakukan interaksi verbal dengan responden untuk mengumpulkan informasi dan data. Sama seperti kuesioner, peneliti juga perlu mempersiapkan pertanyaan yang terstruktur dalam wawancara.

Kelebihan instrumen wawancara adalah tingkat respon yang lebih tinggi dan pasti dibandingkan kuesioner. Wawancara juga dinilai lebih mewakili seluruh populasi, sehingga waktu pengumpulan data oleh peneliti menjadi lebih efisien. Kekurangannya, tidak semua responden bersedia memberi keterangan melalui wawancara secara langsung.

3. Observasi

Instrumen penelitian observasi dilakukan dengan mengamati perilaku individu atau situasi yang diteliti. Terdapat dua jenis observasi, yakni observasi partisipan dan observasi non partisipan. Observasi partisipan mengharuskan peneliti menjadi bagian dari kelompok atau lingkungan yang akan diamati. Sedangkan dalam observasi non partisipan, peneliti dapat mengamati dari luar saja tanpa menjadi bagian dari objek penelitian.

Observasi terbilang mudah dijalankan karena tidak mengharuskan peran aktif dari objek penelitian yang diamati. Observasi biasa digunakan untuk penelitian di bidang ilmu perilaku dan sosial. Kekurangannya, butuh waktu cukup lama untuk melakukan observasi hingga mendapatkan pola dan data yang valid.

4. Diskusi Kelompok Terfokus

Instrumen ini populer dengan istilah focus group discussion (FGD). Diskusi kelompok terbatas melibatkan sekelompok orang yang terkait dengan penelitian pada satu waktu. Mereka dikumpulkan untuk berdiskusi terkait tema penelitian demi memberikan informasi dan data pendukung untuk penelitian.

Diskusi kelompok terbatas umumnya dilakukan untuk penelitian yang berkaitan dengan pustaka dan ilmu informasi, ilmu kearsipan, perilaku, dan teknologi. Peneliti harus cermat dalam memilih orang yang akan terlibat dalam FGD agar data yang didapatkannya relevan dengan penelitian.

5. Eksperimen

Instrumen eksperimen atau percobaan biasanya dilakukan dalam penelitian sains murni dan terapan. Peneliti melakukan serangkaian eksperimen di laboratorium atau tempat penelitian untuk menguji reaksi yang mungkin terjadi pada objek penelitian.

Kelebihan instrumen eksperimen adalah hasil yang lebih konsisten, bisa bertahan lama, dan kemungkinan kesalahan yang lebih kecil apabila dilakukan dengan benar. Kekurangannya adalah biaya yang dibutuhkan relatif lebih besar. Apabila percobaan pertama gagal, maka harus terus melakukan percobaan lagi dan memakan biaya mahal.

Setelah memahami berbagai jenis instrumen penelitian di atas, sekarang kita bahas tentang contoh instrumen penelitian. Berikut salah satu contoh dikutip dari Sampoerna University.

Contoh:

Peneliti tengah mempelajari tentang pembiayaan koperasi Pondok Manba'ul Ulum. Instrumen penelitian yang digunakan adalah wawancara. Peneliti mewawancara Manajer Koperasi Ponpes Manba'ul Ulum H Abu Bakar dan staf pembukuan Koperasi Ponpes Manba'ul Ulum Ninza Zuliani. Berikut daftar pertanyaan wawancara.

  1. Apakah pembiayaan bagi hasil sebagai produk pembiayaan di Koperasi Manba'ul Ulum mampu mendominasi seluruh pembiayaan yang ada?
  2. Bagaimana proses melakukan pembiayaan mudharabah di Koperasi Ponpes Manba'ul Ulum?
  3. Apa tujuan dan maksud dari penerapan konsep mudharabah?
  4. Siapa yang menjadi target market dari pembiayaan mudharabah?
  5. Jenis pembiayaan apa yang dapat dibiayai dengan konsep mudharabah?
  6. Kebijakan apa yang diambil guna menghindari risiko pembiayaan?

Demikian penjelasan lengkap mengenai instrumen penelitian. Semoga dapat mempermudah penelitianmu, detikers!




(des/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads