- Pengertian Kultur Jaringan
- Teknik Kultur Jaringan
- Tahapan Kultur Jaringan Pembuatan Media Inisiasi Sterilisasi Multiplikasi Aklimatisasi
- Manfaat Kultur Jaringan 1. Transformasi Genetik/Rekayasa Genetika 2. Memperbanyak Tumbuhan GM (Genetically Modified) 3. Memperbanyak Tanaman Hibrida Unggul 4. Memperbanyak Tanaman Tanpa Biji 5. Mempermudah Pengiriman Tanaman dalam Container Steril 6. Memperbanyak Tanaman yang Bijinya Sulit Berkecambah 7. Menyelamatkan Embrio
- Contoh Kultur Jaringan
Tahukah kamu tentang teknik kultur jaringan dalam dunia pertanian? Kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya. Kultur jaringan memiliki banyak sekali manfaat, tahapan, dan contoh. Berikut penjelasannya.
Pengertian Kultur Jaringan
Kultur jaringan tanaman (mikropropagasi) dijelaskan dalam laman Kemdikbud sebagai teknik penggandaan tumbuhan secara vegetatif. Teknik ini memanipulasi jaringan tumbuhan dengan mengembangkan sel, jaringan, atau organ jaringan.
Kultur jaringan membudidayakan dari yang awalnya hanya jaringan tanaman menjadi tanaman baru dengan sifat sama seperti induknya. Teori dasar kultur jaringan adalah teori totipotensi sel oleh Schleiden dan Schwann yang menyebut bahwa bagian tanaman hidup mempunyai potensi dapat tumbuh sempurna jika dibudidayakan di lingkungan sesuai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teknik Kultur Jaringan
Teknik kultur jaringan merupakan suatu cara untuk mengisolasi bagian dari tanaman yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat tumbuh menjadi tanaman yang sempurna. Prinsip utamanya adalah perbanyakan tanaman menggunakan media buatan dan dilakukan di tempat steril.
Menurut Gunawan dalam buku karangan Mattjik (2005), perbanyakan bibit secara cepat adalah salah satu dari penerapan teknik kultur jaringan yang telah dilakukan untuk beberapa jenis tanaman. Tujuannya adalah memproduksi bibit secara massal dalam waktu singkat. Contohnya untuk memperbanyak tanaman vegetatif seperti kentang, pisang, dan strawberry.
Tahapan Kultur Jaringan
Berikut ini terdapat beberapa tahapan dalam kultur jaringan, dilansir dari Dinas Pertanian Buleleng:
Pembuatan Media
Media merupakan faktor penentu dalam kultur jaringan. Media yang sudah jadi biasanya ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca. Serta harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan autoklaf.
Inisiasi
Inisiasi merupakan kegiatan pengambilan potongan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.
Sterilisasi
Sterilisasi adalah segala kegiatan dalam kultur jaringan yang dilakukan di tempat steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.
Multiplikasi
Merupakan kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam bagian jaringan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan (potongan jaringan tanaman yang akan dikembangbiakkan).
Tabung reaksi yang telah ditanami eksplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar.
Aklimatisasi
Ini merupakan kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke tempat sementara. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap.
Manfaat Kultur Jaringan
Terdapat beberapa manfaat luar biasa dari kultur jaringan, seperti dalam penjelasan pada Makalah Kultur Jaringan oleh Rika Riantisya, dkk pada tahun 2020 sebagai berikut:
1. Transformasi Genetik/Rekayasa Genetika
Teknik kultur jaringan kini tidak hanya digunakan sebagai teknik perbanyakan tanaman. Pekerjaan biologi seperti transformasi genetik / rekayasa genetika juga membutuhkan teknik kultur jaringan jika transfer gen dilakukan secara in vitro. Jadi teknologi menghasilkan tanaman transgenik secara in vitro mutlak membutuhkan kultur jaringan.
2. Memperbanyak Tumbuhan GM (Genetically Modified)
Perbanyakan tanaman ini harus dilakukan secara vegetatif agar anakan yang dihasilkan secara genetis identik dengan induknya. Perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan akan mempercepat proses perbanyakan untuk dihasilkannya anakan yang seragam dan identik secara genetik dengan induknya.
3. Memperbanyak Tanaman Hibrida Unggul
Tanaman hibrida merupakan hasil persilangan antara dua tanaman yang masing-masing membawa karakter spesifik, sehingga karakter yang dimiliknya merupakan perpaduan atau kombinasi yang berasal dari dua tanaman yang tetua. Tanaman hibrid harus diperbanyak secara vegetatif untuk mempertahankan sifat unggul yang dimilikinya. Kultur jaringan merupakan metode perbanyakan vegetatif sehingga sangat tepat digunakan untuk perbanyakan tanaman hibrid.
4. Memperbanyak Tanaman Tanpa Biji
Tanaman tanpa biji seperti pisang harus diperbanyak secara vegetatif. Secara konvensional, pisang diperbanyak melalui anakan atau mata bonggol. Selain kultur jaringan mampu memperoleh bibit dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif singkat, juga diperoleh bibit yang seragam dan sehat.
5. Mempermudah Pengiriman Tanaman dalam Container Steril
Pengiriman tanaman jarak jauh dapat dipermudah jika tanaman yang dikirim tersebut berukuran relatif kecil serta bebas patogen. Bebas patogen diperlukan untuk mengatasi masalah karantina yang biasanya disyaratkan oleh negara tujuan. Ukuran tanaman yang relatif kecil serta kondisi steril hanya dimungkinkan jika tanaman tersebut dihasilkan melalui kultur jaringan.
6. Memperbanyak Tanaman yang Bijinya Sulit Berkecambah
Tanaman Anggrek dan Nepenthes adalah jenis tanaman yang memiliki biji sulit berkecambah pada kondisi normal pada media tanah. Jenis tanaman ini memiliki biji sangat kecil, tanpa cadangan makanan (atau kalaupun ada, sangat sedikit), sehingga biji tersebut membutuhkan cadangan makanan dari luar untuk berkecambah.
Pada penanaman secara in vitro di laboratorium, biji-biji jenis tanaman ini ditanam pada media steril yang mengandung nutrisi dan sukrosa, sehingga embrio biji dapat tumbuh dan berkecambah.
7. Menyelamatkan Embrio
Beberapa spesies tanaman embrionya tidak berkembang setelah terjadinya fertilisasi. Untuk kasus seperti ini, maka dapat dilakukan kultur embrio (embryo rescue). Misalnya para breeder jeruk keprok di Balai Penelitian Hortikultura di Indonesia melakukan kultur embrio setelah melakukan persilangan jeruk secara konvensional.
Contoh Kultur Jaringan
Contoh Kultur Jaringan sebagai berikut:
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Nah detikers, itulah tadi teknik kultur jaringan, manfaat, beserta teknik dan contohnya. Sangat mudah dipahami ya, ditambah teknik ini begitu kaya manfaat. Apakah kamu tertarik mencobanya?
(aau/fds)