Pengertian Diksi Adalah: Jenis dan Beragam Contoh Lengkapnya

Pengertian Diksi Adalah: Jenis dan Beragam Contoh Lengkapnya

Kholida Qothrunnada - detikJabar
Rabu, 10 Agu 2022 15:15 WIB
Girl with homework on bed
Foto: Thinkstock

Pengertian diksi adalah pilihan kata. Diksi akan menentukan gaya bahasa, karena gaya bahasa sendiri ditentukan oleh ketepatan dan kesesuaian pilihan kata.

Adanya diksi yang tepat bisa membuat kalimat, paragraf, atau wacana menjadi efektif. Ketahui lebih dalam yuk tentang pengertian, jenis, hingga contoh diksi di bawah ini!

Pengertian Diksi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian diksi adalah pilihan kata yang tepat dan sesuai untuk mengungkapkan suatu gagasan atau ide. Kegiatan memilih kata dilakukan dalam rangka mengungkapkan maksud dan tujuan suatu gagasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penggunaan diksi bertujuan agar suatu gagasan bisa memperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Diksi bisa mempengaruhi gaya bahasa yang berperan dalam terbentuknya suasana, kemenarikan, tingkat keresmian, kejujuran, hingga kesopanan suatu gagasan.

Mengutip SPADA Kemdikbud, diksi yang didukung dengan tanda baca yang tepat akan menghasilkan nada kebahasaan. Nada kebahasaan merupakan sugesti (pendapat) yang terekspresi melalui rangkaian kata dan menghasilkan daya persuasi.

ADVERTISEMENT

Contohnya dalam karya sastra seperti puisi, diksi digunakan seorang penyair untuk mengungkapkan makna tertentu. Diksi dalam suatu karya sastra menjadi pendorong munculnya imajinasi dari makna puisi tersebut.

Artinya, kalau kita menggunakan diksi yang baik dan benar hal itu tentu membantu suatu gagasan bisa tersampaikan sesuai dengan konteks. Baik itu dari pembicara ke pendengar, maupun ke penulis dan pembaca.

Ciri-ciri Diksi

Dikutip dari e-book berjudul Apresiasi Puisi (teori dan aplikasi) oleh Zherry Putria Yanti, M.Pd dan Atika Gusriani, M.Pd, adapun ciri-ciri diksi adalah sebagai berikut:

  • Digunakan untuk membedakan makna yang sesuai dengan gagasan, situasi maupun nilai pendengar atau pembaca
  • Pemilihan katanya tepat, agar bisa mengungkapkan gagasan atau hal yang diamanatkan
  • Memakai kata-kata yang ada di masyarakat, sehingga katanya bisa dimengerti.

Fungsi Diksi

Fungsi dari diksi antara lain:

  • Mengungkapkan wujud gagasan yang tepat, sehingga bisa menyenangkan pendengar atau pembaca
  • Melambangkan gagasan atau ide yang diungkapkan secara lisan maupun tulisan
  • Mewujudkan komunikasi yang efektif
  • Menciptakan atmosfir yang kondusif
  • Untuk mencegah perbedaan persepsi (tanggapan) atau interpretasi (penafsiran).

Jenis- jenis Diksi

Dikutip dari repository Universitas Pasundan Bandung (Unpas), menurut Keraf (2010) berikut merupakan jenis-jenis diksi:

1. Diksi Berdasarkan Makna

Jenis diksi ini tergantung pada suatu makna. Makna yang dimaksud ada makna denotatif dan konotatif.

a. Makna Denotatif

Makna denotatif adalah makna yang sebenarnya dari sebuah kata. Makna ini didasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu (bersifat objektif).

Contoh kalimat:

  • Sapi suka makan rumput.
  • Indonesia adalah negara yang terletak di Asia Tenggara.
  • Candi Borobudur merupakan peninggalan sejarah yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah.

b. Makna Konotatif

Makna konotatif mengandung arti bukan sebenarnya. Biasanya, makna konotatif ini mengandung nilai-nilai emosional.

Contoh kalimat:

  • Ayah membeli buah tangan dari Bali untuk adik. (makna dari buah tangan berarti oleh-oleh).
  • Jangan terlalu berbesar hati. (makna dari besar hati diartikan sombong).
  • Pandemi COVID-19 sempat membuat banyak pedagang gulung tikar. (makna dari gulung tikar itu bangkut atau tutup).

2. Diksi Berdasarkan Konteks

Jenis diksi ini merupakan bentuk bahasa yang mempunyai hubungan (relasi) di dunia nyata. Berikut merupakan penjelasannya:

a. Konteks Linguistik

Jenis diksi ini mencakup konteks hubungan antara kata dengan kata dalam frasa atau kalimat. Perpaduan antara dua buah kata dalam konteks linguistik bisa memunculkan pengertian tertentu.

Contoh: Rumah tante, bisa mengandung pengertian "milik". Artinya, rumah tersebut milik tante.

b. Konteks Non Linguistik

Konteks non linguistik akan mencakup dua hal, yakni hubungan antara kata dan suatu barang atau hal, serta hubungan antara bahasa dan masyarakat (konteks sosial).

Contoh: Buaya darat itu telah memakan semua harta benda pacarnya, dan orang itu telah memakan semua harta benda pacarnya (kalimat digunakan berdasarkan konteks sosial atau situasi yang sedang dihadapi).

3. Diksi Berdasarkan Struktur Leksikal

Struktur leksikal merupakan berbagai hubungan semantik yang terdapat pada suatu kata. Beberapa jenis diksi di dalamnya antara lain:

a. Sinonim

Sinonim merupakan kata yang memiliki persamaan makna. Contoh: laki-laki dan pria, perempuan dan wanita.

b. Antonim

Antonim adalah kata yang maknanya berlawanan. Contoh: kaya dan miskin, besar dan kecil.

c. Hiponimi

Hiponimi yaitu suatu makna yang terkandung dari sejumlah komponen yang lain. Contoh: burung, insek (serangga), ikan, mamalia (binatang menyusui).

d. Polisemi dan Homonimi

Polisemi yaitu bentuk kata mempunyai beberapa makna. Sementara, homonimi berarti dua kata atau lebih namun memiliki bentuk yang sama. Perbedaan dari polisemi dan homonim yaitu, polisemi maknanya masih saling berhubungan (berdekatan), sedangkan homonim maknanya tidak berhubungan.

Contoh homonim:

Bulan (yang ada kalender atau bulan yang merupakan satelit bumi).

Contoh polisemi:

Dia adalah darah dagingnya. (darah daging bisa punya makna keturunan).

Syarat-syarat Diksi

  • Membedakan makna kata yang hampir sama. Misalnya: adalah, ialah, adalah, dalam pemakaian berbeda-beda. Apabila kita ingin menggunakan kata ialah, maka harus disertai sinonim. Contoh:
  1. Manusia ialah orang. (benar)
  2. Manusia ialah makhluk yang memiliki akal budi. (salah, tidak cermaat)
  3. Manusia adalah makhluk yang memiliki akal budi. (benar dan cermat)
  • Mampu membedakan makna denotasi dan konotasi dengan baik. Denotasi berarti tidak tidak bermakna ganda. Sementara, konotasi bisa menimbulkan berbagai makna.
  • Membedakan suatu makna kata. Misalnya: interferensi (yang berarti saling mempengaruhi) dan inferensi (kesimpulan).
  • Menggunakan kata yang sama dengan cermat. Misalnya apel (buah) dan apel (saat upacara).
  • Menggunakan kata umum dan kata khusus dengan baik, agar mendapatkan pemahaman yang spesifik. Misalnya, mobil (kata umum) semantara penggunaan kata Fortuner (khusus).
  • Jika diperlukan, bisa menggunakan imbuhan. Namun, harus memahami maknanya dengan tepat. Misalnya kata koordinir seharusnya yang baku yaitu koordinasi.
  • Tidak menafsirkan makna kata dengan subjektif (atas pendapat sendiri) jika pemahaman belum bisa dipastikan. Misalnya modern sering diartikan secara subjektif yakni canggih. Namun, menurut KBBI kata modern berarti terbaru atau mutakhir.

Contoh Diksi

Supaya detikers memahami pengertian diksi, kamu perlu mengetahui contoh kalimat dengan punya diksi yang baik dan benar. Contoh diksi adalah berikut:

Contoh kalimat diksi yang tidak tepat:
Para guru-guru akan melakukan rapat kenaikan kelas siswa pada awal bulan September 2022.

Contoh kalimat diksi yang tepat:

  1. Guru-guru akan melakukan rapat kenaikan kelas siswa pada awal bulan September 2022.
  2. Para guru akan melakukan rapat kenaikan kelas siswa pada awal bulan September 2022.

Penjelasan:

Dalam kalimat diksi pertama dikatakan tidak tepat, karena ada penggunaan diksi yang bermakna ganda, yakni pada kata "Para guru-guru". Sejatinya, kata "guru-guru" itu bermakna gurunya lebih dari 1 orang atau sekelompok guru. Di mana, kata "para" juga menyatakan pengacuan ke kelompok.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai pengertian diksi artinya pilihan kata. Setelah memahami arti diksi tadi, semoga detikers bisa membuat contoh diksi yang tepat dan sesuai ya agar maksudnya bisa tersampaikan.




(khq/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads