Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), salah satu saksi sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonial. Banyak pahlawan dimakamkan di situ.
TMP Cikutra merupakan salah satu tempat wisata religi dan sejarah. Tak sedikit tokoh pahlawan tersohor yang dimakamkan di Cikutra, seperti Douwes Dekker atau Setiabudi Danudirdja.
Kemudian, Moestopo yang dikenal sebagai tokoh pendidikan. Dan, Moh Yogie S Memet mantan Pangdam III/Siliwangi, yang juga Gubernur ke-11 Provinsi Jabar dan Menteri Dalam Negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
TMP Cikutra dibangun sejak 1958. Ikon kompleks pemakaman ini adalah dua tugu yang tinggi. Selain tugu yang menjulang tinggi, di makam ini terdapat tugu yang berisi daftar nama-nama pahlawan yang dimakamkan. Mayoritas dari kalangan militer. Monumen 'Esa Hilang Dua Terbilang' juga dibangun.
Kompleks makam pahlawan yang tersohor di Bandung ini rutin dijadikan agenda tahunan sebagai refleksi mengingat perjuangan bangsa Indonesia. Presiden Joko Widodo dan tokoh lainnya pernah mengunjungi dan menggelar seremonial.
Hasil Tukar Tanah
Status tanah TMP Cikutra merupakan hasil dari upaya Pemkot Bandung pada zaman dulu. Berdasarkan salinan surat keputusan Wali Kota Bandung pada 28 Februari 1973, Nomor 3838/73.
Pada awal pembangunan TMP Cikutra merupakan tanah milik perorangan yakni Odje. Tanah yang dibangun TMP Cikutra itu seluas 13.670 meter persegi.
Pemkot Bandung menjanjikan pergantian tanah kepada Odje. Upaya tukar menukar tanah itu juga dikuatkan dengan Surat Keputusan DPRDS Kota Besar Bandung tertanggal 28 Juli 1952 No.10450/52 perihal penggantian hak milik atas tanah yang digunakan oleh Kota Besar Bandung untuk taman pahlawan.
Dalam surat salinan Wali Kota Bandung bernomor 3838/73 memutuskan, melepaskan hak atas tanah Pemda Kotamadya Bandung terletak di jalan Taman Pahlawan, Kecamatan Cibeunying, Wilayah Cibeunying Kotamadya Bandung, seluas 11.730 M2 kepada Saudara ODJE sebagai penukaran tanah miliknya yang telah dipakai oleh Kotamadya Bandung untuk makam taman pahlawan.
![]() |
Douwes Dekker
Dikutip dari situs Perpusnas, Douwes Dekker alias Danudirja Setiabudi tokoh pahlawan yang lahir di Pasuruan pada 1879 dan meninggal di Bandung pada 1950. Ia salah seorang pahlawan non-militer yang dimakamkan di TMP Cikutra.
Pada tahun 1912 mendirikan partai politik yang bernama "Nationale Indische Partij". Partai yang anti-kolonial dan bertujuan untuk kemerdekaan Indonesia ini dibubarkan oleh pemerintah Belanda setahun kemudian (1913). Douwes Dekker ditangkap kemudian dibuang ke Suriname.
Douwes Dekker masih ada hubungan saudara dengan pengarang buku "Max Havelaar", yaitu Eduard Douwes Dekker yang juga dikenal sebagai "Multatuli" seorang tokoh Politik Etis yang merupakan adik dari kakeknya. Douwes Dekker juga memiliki darah Indonesia atau Jawa.
(sud/yum)