Melihat Lebih Dekat Rusun 'Pengabdi Setan' di Bekasi

Melihat Lebih Dekat Rusun 'Pengabdi Setan' di Bekasi

Baban Gandapurnama/Tim detikFinance - detikJabar
Senin, 08 Agu 2022 06:20 WIB
Rusun mangkrak film Pengabdi Setan/Shafira Cendra Arini=detikcom
Rusun mangkrak ini menjadi lokasi film 'Pengabdi Setan 2: Communion'. (Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom)
Bekasi -

Rumah susun (rusun) yang digunakan untuk lokasi syuting film 'Pengabdi Setan 2: Communion' menjadi buah bibir. Tempat tersebut viral sehingga menjadi area 'wisata dadakan'.

Rusun terbengkalai belasan tahun tersebut berlokasi di belakang Pasar Sumber Arta, kawasan Bintara Jaya, Bekasi, Jawa Barat. Sekadar diketahui, pembangunan proyek rusun tersebut berlangsung pada 2007, kemudian mangkrak pada 2009.

detikJabar melihat dari dekat penampakan luar rusun 'Pengabdi Setan' ini via Google Maps, Senin (8/8/2022). Visual panorama 360 derajat yang diambil Google pada Februari 2021 itu menampilkan suasana rusun dan sekelilingnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusun terbengkalai inilah yang dijadikan lokasi adegan horor dalam film yang disutradarai Joko Anwar tersebut. Masuk ke rusun ini bisa melalui Jalan Raya Kalimalang. Tepatnya di bawah jalan Tol Becakayu. Rusun tersebut bisa dilihat dari kendaraan yang melewati Tol Becakayu menuju arah kawasan Jakasampurna.

ADVERTISEMENT

Kementerian PUPR buka suara soal fakta-fakta rusun itu. Dikutip dari detikFinance, bangunan vertikal berlantai 15 ini merupakan program 1.000 tower yang digagas Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) atau saat ini digabung menjadi Kementerian PUPR.

"Rusun itu dibangun dalam rangka program 1.000 tower Kemenpera. Deputi Formal Kemenpera saat itu mendata untuk memberikan rekomendasi rusun mana saja yang bisa masuk ke dalam Program Rusunami 1.000 Tower," kata Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja.

Program 1.000 tower rusun dicanangkan pertama kali di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dibangun pada 2007-2009. Awalnya rusun ini dibangun sebagai program bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) agar memiliki hunian layak.

Program tersebut berhenti di tengah jalan dan rusun dibiarkan terbengkalai. Endra menduga mangkraknya bangunan tersebut karena kesulitan biaya dari pengembang swasta.

"Rusun ini kan dibangun oleh pengembang swasta dan dana swasta (non-APBN). Rusun tidak selesai mungkin karena kesulitan pembiayaan untuk menyelesaikannya," kata Endra.

(bbn/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads