Koordinasi Adalah: Apa Itu, Contoh, dan Fungsinya

Koordinasi Adalah: Apa Itu, Contoh, dan Fungsinya

Rully Desthian Pahlephi - detikJabar
Kamis, 04 Agu 2022 16:08 WIB
kekompakan pekerja kantor dalam satu tim kerja. detikfoto/dikhysasra
Foto: Dikhy Sasra

Koordinasi adalah sebuah proses dalam menyatukan dan mengintegrasikan kepentingan bersama. Fungsi koordinasi yaitu untuk mencapai tujuan bersama dengan cara yang efektif dan efisien.

Istilah koordinasi ini mungkin biasa kita temukan dalam aktivitas yang melibatkan banyak orang atau bekerja secara kolektif dalam kelompok. Ini karena sebuah organisasi harus memiliki koordinasi yang baik.

Untuk bisa memiliki koordinasi yang baik, maka sebuah kelompok membutuhkan pemimpin yang mampu mengatur anggotanya dengan baik. Ketika suatu kelompok dapat bekerja secara efektif dan harmonis, maka tujuan pun akan lebih mudah tercapai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Supaya kamu lebih memahami apa itu koordinasi, berikut pengertian, fungsi, tujuan, jenis, ciri-ciri, hingga ruang lingkup koordinasi. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini yuk!

Pengertian Koordinasi

Berikut adalah pengertian koordinasi dari beberapa ahli:

ADVERTISEMENT

Fayol

Koordinasi berarti mengikat bersama serta menyelaraskan semua kegiatan dan usaha.

Terry

Koordinasi adalah sinkronisasi yang teratur dalam usaha untuk menciptakan kuantitas, waktu, pengarahan, dan persamaan yang menghasilkan keselarasan dan kesatuan tindakan untuk tujuan yang ditetapkan bersama.

Koonts dan Donnel

Koordinasi adalah pencapaian keselarasan usaha individu dalam rangka mencapai tujuan serta target kelompok.

Handoko

Koordinasi adalah proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan bersama secara efisien.

Fungsi Koordinasi

Menurut Handayaningrat, setidaknya terdapat tiga fungsi penting koordinasi untuk sebuah organisasi. Fungsi koordinasi antara lain:

  1. Koordinasi yang baik akan berdampak terhadap efisiensi. Koordinasi yang baik akan menghindarkan suatu organisasi menghabiskan biaya, tenaga, dan materi yang berlebihan serta output yang tetap maksimal.
  2. Koordinasi berdampak terhadap moral suatu organisasi. Hal ini sangat berkaitan dengan leadership seorang pemimpin. Seorang pemimpin perlu memiliki jiwa kepemimpinan yang baik agar mampu melakukan koordinasi untuk anggotanya.
  3. Koordinasi berdampak pada perkembangan personal dalam organisasi. Unsur pengendalian personal selalu ada dalam koordinasi. Maka dari itu, anggota tidak bisa dibebaskan begitu saja melainkan harus tetap dikendalikan.

Tujuan dan Manfaat Koordinasi

Koordinasi bertujuan untuk kepentingan organisasi itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa tujuan koordinasi:

  • Menciptakan nilai keefektifan dan keefisienan suatu organisasi dengan cara melakukan penyelarasan dalam berbagai kegiatan organisasi.
  • Mencegah agar konflik tidak pecah dalam organisasi serta mengakomodasi kepentingan banyak pihak.
  • Memunculkan sikap yang saling peduli di antara anggota organisasi.

Selain itu, koordinasi juga memiliki segudang manfaat bagi keberlangsungan sebuah organisasi. Berikut adalah manfaat koordinasi:

  • Meringankan pekerjaan tiap bagian dengan menciptakan keseimbangan antarbagian.
  • Setiap bagian mendapatkan informasi yang jelas mengenai pencapaian dan tujuan dan mengetahui perannya masing-masing sehingga dapat memberikan masukan dan saran terhadap anggota lain.
  • Jam kerja yang berkaitan satu sama lain untuk menjamin selesainya pekerjaan secara tepat waktu.
  • Mencegah terjadinya konflik antarindividu/antardepartemen.
  • Mencegah munculnya penilaian negatif di antara anggota/departemen.
  • Mencegah terjadinya kekosongan kegiatan dalam organisasi.
  • Melahirkan sikap saling peduli dan saling membantu sesama anggota organisasi.

Jenis-Jenis Koordinasi

Menurut Handayaningrat, koordinasi terbagi menjadi dua jenis yaitu koordinasi intern dan koordinasi ekstern. Perbedaan dua jenis ini didasarkan pada hubungan antara pejabat yang mengoordinasikan dan pejabat yang dikoordinasikan.

1. Koordinasi Intern

Jenis koordinasi ini terbagi lagi menjadi tiga, yaitu koordinasi vertikal, horizontal, dan juga diagonal.

  • Koordinasi vertikal adalah saat di mana antara yang mengoordinasikan dan yang dikoordinasikan terdapat hubungan hirarki. Contoh koordinasi vertikal misalnya koordinasi yang dilakukan oleh seorang kepala divisi terhadap kepala sub divisinya.
  • Koordinasi horizontal adalah ketika kedudukan antara orang yang mengoordinasikan dan yang dikordinasikan memiliki kedudukan yang setara. Contoh koordinasi jenis ini adalah ketika kepala divisi acara melakukan koordinasi terhadap kepala divisi logistik.
  • Koordinasi diagonal terjadi saat orang yang mengkoordinasi memiliki tingkatan lebih tinggi dari orang yang dikoordinasi tetapi tidak berapa pada satu garis komando. Contoh koordinasi diagonal adalah koordinasi yang dilakukan oleh kepala divisi acara terhadap anggota divisi logistik.

2. Koordinasi Ekstern

Jenis koordinasi ini adalah suatu bentuk relasi antara organisasi dan anggotanya, dengan lingkungan di luarnya. Contoh dari koordinasi ekstern adalah hubungan antara perusahaan dengan pemerintahan.

Ciri-Ciri Koordinasi

Handayaningrat memberikan pendapatnya mengenai ciri-ciri koordinasi. Menurutnya, terdapat enam ciri-ciri koordinasi, keenam ciri itu yaitu:

  • 1. Tanggung jawab
  • 2. Koordinasi adalah proses terus menerus (continous process)
  • 3. Koordinasi adalah suatu usaha untuk bekerja sama.
  • 4. Adanya pengaturan usaha kelompok.
  • 5. Konsep kesatuan tindakan merupakan inti dalam koordinasi.
  • 6. Tujuan koordinasi merupakan tujuan bersama (common purpose).

Ruang Lingkup Koordinasi

George Terry dalam buku yang ia tulis yang berjudul Principles of Management memberi tahu bahwa ada empat ruang lingkup dalam koordinasi. Keempat ruang lingkup itu adalah koordinasi individu, koordinasi antarindividu dalam kelompok, koordinasi antarkelompok dalam suatu perusahaan, dan koordinasi antarperusahaan.

1. Koordinasi Individu

Koordinasi dalam individu ini tidak punya keterkaitan langsung dengan manajemen organisasi. Meskipun begitu, kemampuan seorang individu dalam menyelesaikan tanggung jawabnya akan memberikan dampak baik bagi perusahaan dan dirinya sendiri.

2. Koordinasi Antara Individu dalam Kelompok

Koordinasi yang terjalin antarindividu akan menentukan kesuksesan suatu kelompok. Oleh karena itu, setiap individu harus memiliki kemampuan untuk berkolaborasi agar tercapainya tujuan bersama.

3. Koordinasi Antara Kelompok dengan Perusahaan

Setiap perusahaan pasti memiliki beberapa kelompok/departemen yang memiliki tanggung jawab masing-masing. Bentuk koordinasi itu harus terjalin dengan baik dan selaras agar tercapainya target perusahaan

4. Koordinasi Antara Perusahaan

Suatu organisasi perusahaan juga perlu menjaga hubungan yang baik dengan pihak yang berada di luar perusahaan tersebut. Berbagai koordinasi dengan pihak luar harus selaras dengan lingkungan eksternal itu sendiri.

Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai koordinasi, mulai dari pengertian, fungsi, tujuan, jenis, ciri-ciri, hingga ruang lingkupnya. Jika kamu sedang berorganisasi, pastikan organisasimu memiliki koordinasi yang baik supaya organisasimu mampu meraih tujuannya.




(khq/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads