Pengertian Konvensional Adalah: Inilah Arti dan Contohnya

Pengertian Konvensional Adalah: Inilah Arti dan Contohnya

Adelaide Wreta - detikJabar
Kamis, 04 Agu 2022 05:13 WIB
Harga kebutuhan pokok seperti daging, ayam potong, cabai hingga buah masih tinggi di Pasar Kelapa Gading Timur, Jakut. Para pedagang pun tetap mencoba bertahan di tengah tingginya harga.
Foto ilustrasi: Pradita Utama

Konvensional menjadi istilah yang seringkali digunakan untuk merujuk pada hal yang lampau. Dalam percakapan modern, kata ini mungkin jarang digunakan. Namun, sejatinya kata konvensional dapat digunakan secara luas.

Berikut ini adalah penjelasan lengkap terkait konvensional, mulai arti hingga contohnya.

Pengertian Konvensional

Menurut KBBI, konvensional menandakan kesepakatan umum terkait hal-hal yang lampau, seperti adat, kebiasaan, dan kelaziman. Secara singkat, konvensional memiliki arti tradisional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain memiliki arti tradisional, konvensional dapat digunakan dalam berbagai situasi. Menurut Collins Dictionary, konvensional yaitu sebagai kelaziman, suatu hal yang diterima dan menjadi kesepakatan umum, suatu hal yang tradisional, serta menandakan kurangnya orisinalitas.

Contoh Konvensional

Ada berbagai contoh penggunaan konvensional dalam kehidupan sehari-hari. Sejumlah alat musik disebut sebagai alat musik konvensional, seperti biola, piano, cello, trompet, dan triangle.

ADVERTISEMENT

Selain alat musik, ada juga mesin cuci konvensional. Mesin cuci ini bekerja dengan prinsip akan mati bila waktu yang ditentukan oleh pengatur waktu (timer) sudah habis, berbeda dengan mesin cuci pintar yang akan berjalan dan berhenti dengan sendirinya jika hasil cucian telah bersih.

Ekonomi pun tidak luput dari penggunaan kata konvensional. Ekonomi konvensional adalah sistem ekonomi yang membebaskan masyarakat untuk melakukan kegiatan perekonomian. Dalam perekonomian ini, pemerintah diperbolehkan untuk memantau kegiatan perekonomian yang berjalan.

Berikut adalah contoh konvensional dalam bidang pendidikan, bisnis, persenjataan, bioteknologi, dan masyarakat:

1. Konvensional di Bidang Pendidikan

Mengacu pada metode pengajaran dan pembelajaran klasik yang banyak dilakukan di sekolah, terdapat metode pembelajaran tradisional atau metode ceramah yang dapat disebut sebagai metode pembelajaran konvensional (Djamarah, 1996). Metode ini disebut konvensional karena digunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran.

Berbeda dengan Djamarah, Raka Rasana (dalam Suantini, 2013) melihat pembelajaran konvensional sebagai sebuah model pembelajaran yang mengandung sintaks, sistem sosial, prinsip-prinsip reaksi, dan sistem dukungan. Model pembelajaran konvensional mengharuskan siswa untuk menghafal materi-materi yang diberikan guru, tetapi tidak diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari.

2. Konvensional di Bisnis

Jika membahas kata konvensional dalam dunia bisnis, persaingan antara toko konvensional dan toko online merupakan contoh yang tepat. Toko konvensional adalah tempat penjual menjajakan barang dagangannya secara langsung dan memiliki fisik toko yang jelas berupa bangunan. Sementara itu, toko online merupakan toko yang menawarkan produk dagangannya melalui internet, tanpa memiliki bangunan sebagai fisik toko.

Ukuran bangunan toko konvensional diatur dalam Perpres No. 112 Tahun 2007 Tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern:

  • Minimarket, kurang dari 400 m2 (empat ratus meter persegi);
  • Supermarket, 400 m2 (empat ratus meter per segi) sampai dengan 5.000 m2 (lima ribu meter per segi);
  • Hypermarket, di atas 5.000 m2 (lima ribu meter per segi);
  • Department Store, di atas 400 m2 (empat ratus meter persegi);
  • Perkulakan, di atas 5.000 m2 (lima ribu meter per segi).

3. Konvensional di Bidang Persenjataan

Kata konvensional dalam persenjataan umumnya mengacu pada senjata yang biasanya digunakan dalam kejahatan, konflik, atau perang. Senjata konvensional juga meliputi senjata-senjata kecil dan ringan, seperti ranjau darat dan laut, bom, shell, roket, misil, bom tandan dan senjata non-penghancur massal lainnya.

4. Konvensional di Bidang Bioteknologi

Dikutip dari IPA Kemdikbud, bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan organisme secara langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia melalui proses fermentasi. Jika bioteknologi konvensional fokus pada cara seleksi alam, bioteknologi modern menggunakan rekayasa genetika dalam prosesnya.

Umumnya, bioteknologi konvensional dilakukan secara sederhana dan diproduksi dalam jumlah yang kecil.

Baik bioteknologi konvensional maupun modern dapat digunakan untuk produk pangan. Penggunaan bioteknologi konvensional berguna untuk meningkatkan nilai gizi dan cita rasa suatu bahan pangan, sedangkan bioteknologi modern berguna sebagai langkah untuk memproduksi suatu bahan pangan dalam jumlah yang besar.

5. Konvensional di Masyarakat

Konvensional dalam lingkup masyarakat dapat dilihat sebagai kebiasaan untuk mengikuti aturan dan kesepakatan umum yang telah diterima sebelumnya. Kebiasaan ini berubah ketika pandemi menyebabkan masyarakat harus keluar dari zona nyamannya yang konvensional, yakni memanfaatkan literasi digital sebagai bagian dari perkembangan anak dan diri.

Masyarakat yang umumnya berpusat pada kebiasaan konvensional seperti datang ke sekolah, kampus, dan kantor secara langsung harus berusaha memanfaatkan internet untuk memperoleh dan menyebarkan informasi tanpa harus pergi dari luar rumah.

Konvensional di masyarakat juga mengacu pada kebiasaan non-online yang mulai bergeser pada 2015 atau 2016. Belajar, belanja, transaksi, dan pesan makanan secara online telah mulai menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari masyarakat.

Itulah informasi tentang konvensional, mulai dari pengertian hingga contoh dan gambarnya. Konvensional adalah bagian dari kebiasaan dan suatu hal lampau yang meliputi adat dan tradisionalitas.




(des/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads