Kabar Baik! Populasi Burung Cangkurileung Masih Banyak di Bandung

Wisma Putra - detikJabar
Rabu, 03 Agu 2022 13:40 WIB
Manuk Cangkurileung atau Burung Kutilang. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Burung kutilang atau yang dikenal warga Bandung dengan sebutan manuk cangkurileung menjadi logo Hari Jadi ke 212 Kota Bandung. Seperti diketahui, burung tersebut merupakan burung endemik yang masih ada di Kota Bandung.

Lalu, seperti apa keberadaan burung ini di Kota Bandung saat ini?

Guru Besar Etnobiologi Universitas Padjadjaran Prof Johan Iskandar mengatakan, populasi cangkurileung di Kota Bandung masih banyak.

"Secara umum memang Burung kutilang atau cangkurileung di Kota Bandung masih kategori banyak ditemukan," katanya dihubungi detikJabar, Rabu (3/8/2022).

Johan mengungkapkan, cangkurileung ini dapat ditemukan di taman-taman yang ada di berbagai ruang terbuka hijau di Kota Bandung, pekarangan rumah warga dan pinggir Sungai Cikapundung.

"Habitatnya kalau di pedesaan burung ini secara umum di semak belukar, karena makanannya buah-buhan yang ada di semak belukar, kalau di hutan ada di pepohonan, kemudian kebun juga," ungkapnya.

Menurutnya, untuk Cangkurileung ini secara spesies hanya satu jenis, tapi untuk warga Bandung sendiri memilki sebutan tersendiri untuk variasi warna yang dimiliki burung ini.

"Tapi biasanya penduduk lokal, berdasarkan pengalaman dari leluhurnya bisa membedakan macam-macam variasi dari cangkurileung, jadi jenis yang sama ada variasi, ada variasi warna sehingga mereka ada yang menyebutkan Cangkurileung kapas karena warnanya cenderung putih, juga ada Cangkurileung tikotok warnanya agak kotor tidak terlalu bersih," jelasnya.

Selain itu, cangkurileung juga tidak termasuk burung yang dilindungi karena populasinya masih banyak.

"Secara umum cangkurileung masih kategori spesies umum belum dikategorikan langka karena jumlahnya di alam masih banyak ditemukan dan bisa ditemukan di mana-mana," tuturnya.

Selain itu, burung ini diperjualbelikan dan biasa dipelihara oleh masyarakat.

"Betul, mudah dipelihara, makanannya juga bisa dikasih makan pisang, pepaya, memang dari dulu ini burung peliharaan, tapi harganya tidak semahal burung kontes seperti cucakrawa, mungkin kurang menarik dibandingkan cucakrawa," pungkasnya.




(wip/yum)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork