Pakar UPI: Petahana Akan Dominan di Pilwalkot Bandung 2024

Pakar UPI: Petahana Akan Dominan di Pilwalkot Bandung 2024

Rifat Alhamidi - detikJabar
Rabu, 03 Agu 2022 11:13 WIB
Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
Wali Kota Bandung Yana Mulyana. (Foto: Rifat Alhamidi)
Bandung -

Gelaran Pilkada Kota Bandung memang masih lama digelar. Namun, bursa nama kandidat sudah mulai menghangat di wilayah ibu kota Jawa Barat itu.

Nama-nama yang muncul mayoritas merupakan new comer atau pendatang baru di kontestasi Pilwalkot Bandung 2024. Di antaranya Andri Rusmana (PKS) hingga Erwin (PKB). Hanya M Farhan (NasDem) yang merupakan orang lama beserta Wali Kota Bandung Yana Mulyana dari Gerindra yang diprediksi akan maju kembali di 2024.

Menurut Guru Besar Ilmu Politik UPI Cecep Darmawan, kemunculan sejumlah kandidat membuat iklim demokrasi yang sehat bagi masyarakat Kota Bandung. Sebab secara kultur, pemilih di wilayah Ibu Kota Jabar ini menurutnya merupakan pemilih kritis yang bisa menentukan sendiri siapa pemimpin yang akan dipilihnya nanti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Patokannya sekarang kan banyak baliho-baliho orang yang mau nyalon, berarti memang mereka ini sudah punya niat mau maju. Dan itu bagus, karena semakin banyak calonnya, semakin banyak juga pilihan untuk kemajuan daerah," kata Cecep saat berbincang dengan detikJabar via telepon di Bandung, Rabu (3/8/2022).

Namun demikian, Cecep menyebut kekuatan imcumbent atau petahana saat ini yaitu Yana Mulyana tetap akan mendominasi Pilwalkot Bandung. Jika Yana diusung kembali untuk maju, new comer harus menyiapkan strategi khusus untuk bisa melawan mantan Ketua Askot PSSI Kota Bandung itu.

ADVERTISEMENT

"Karena tetap, incumbent akan dominan. Dia punya kekuatan di pemerintahan dan secara popularitas lebih banyak dikenal sama orang. Calon-calon yang baru ini jangan cuma mengandalkan mejeng baliho aja, tapi harus punya strategi gimana caranya menggaet suara-suara di bawah," ucapnya.

Cecep melanjutkan, meski sejumlah kandidat mulai bermunculan, tapi ia menyebut partai politik akan lebih menunggu untuk mengambil keputusan siapa calon yang akan diusung. Termasuk Yana, meski tergolong petahana, ia belum tentu diusung kembali di Pilwalkot nanti.

"Karena partai mah sifatnya wait and see, dia akan lihat peluangnya dulu seperti apa. Tapi bagaimana pun, kita tahu kalau Yana saat ini merupakan tokoh populer di Kota Bandung. Modal petahana itu yang bisa ditangkap peluangnya sama partai-partai politik," ucapnya.

Bagi Cecep, jika parpol memang punya kader potensial untuk diusung maju sebagai cawalkot, ia menyarankan partai bisa melakukan survei internal terlebih dahulu. Survei ini bisa jadi modal untuk partai tersebut sekaligus menakar peluang kadernya yang akan maju Pilwalkot.

"Harus disurvei dulu, udah bagus belum popularitas sama elektabilitasnya. Hasil survei itu nanti bisa jadi patokan kalau memang mau mengusung kader sendiri di Pilkada," ujar Cecep mengakhiri perbincangan dengan detikJabar.

(ral/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads