- Pengertian Urgensi
- Cara Mengatasi Situasi Urgent
- Macam-Macam Urgensi 1. Urgensi Dalam Pendidikan Kewarganegaraan 2. Urgensi Identitas Nasional 3. Urgensi Pendidikan Pancasila
- Contoh Situasi Urgensi Dalam Kehidupan 1. Urgensi Agama 2. Urgensi Psikologi Agama dalam Pendidikan 3. Urgensi Belajar Sejarah 4. Urgensi Budaya Tertib Berlalu Lintas
Seringkali kita mendengar kata urgensi ketika membahas suatu hal yang mendesak. Istilah ini pun sering terdengar ketika membahas isu politik maupun pemerintahan.
Sebenarnya apa makna urgensi? Simak penjelasannya di bawah ini ya!
Pengertian Urgensi
Maulina Daulay (2018) dalam Jurnal Hikmah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Padangsidimpuan menyebut urgensi berasal dari bahasa Latin 'urgere' yaitu (kata kerja) yang berarti mendorong. Dalam versi bahasa Inggris bernama 'urgent' (kata sifat) dan dalam versi bahasa Indonesia menjadi "urgensi" (kata benda).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pengertian tersebut urgensi menyeru pada sesuatu yang mendorong kita atau yang mengharuskan kita untuk menyelesaikan sesuatu. Dengan demikian mengandaikan terdapat masalah yang harus segera diselesaikan.
Urgensi yaitu kata dasar dari 'urgen' mendapat akhiran 'i' yang berarti sesuatu yang jadi bagian atau yang memegang peran utama atau unsur sangat penting. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebut urgensi adalah keharusan yang mendesak atau hal yang sangat penting.
Cara Mengatasi Situasi Urgent
Kata urgent dalam bahasa Inggris sudah diserap dalam bahasa Indonesia menjadi urgen. Urgen dalam KBBI bermakna mendesak sekali pelaksanaannya, atau sangat penting (gawat, mendesak, memerlukan tindakan segera).
Cara mengatasi situasi urgen adalah dengan menyadari pentingnya manajemen krisis. Mengutip situs DJKN Kemenkeu, ada tiga tahapan dalam manajemen krisis yaitu pre-crisis, response to the crisis, dan post-crisis [(Coomb, 2010; Devlin, 2007; Smudde, 2001) dalam Kriyantono, 2014: 178-180]
Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan dari ketiga tahapan manajemen krisis:
- Tahapan pertama dari manajemen krisis adalah mencegah potensi krisis. Hal ini melibatkan perencanaan, merekrut dan melatih tim penanggulangan krisis, dan melakukan latihan atau simulasi untuk mengimplementasikan rencana tersebut. Perencanaan manajemen krisis akan sangat membantu menentukan langkah-langkah yang tepat untuk menetapkan prosedur terhadap pelayanan publik ketika kejadian krisis yang mungkin lebih besar terjadi di kemudian hari.
- Tahapan kedua dalam penanggulangan krisis adalah response to the crisis, yaitu bagaimana menanggapi krisis yang sedang terjadi saat ini. Akan lebih baik bila rencana penanganan krisis yang sebelumnya sudah disusun benar-benar diterapkan, dan dieksekusi dengan cepat serta efisien.
- Tahapan ketiga adalah post crisis, yaitu tahapan di mana krisis sudah reda atau berlalu, tetapi proses penanggulangan krisis masih tetap berlanjut. Tahap ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan evaluasi terhadap strategi yang telah dilakukan untuk menangani krisis, apakah sudah efektif atau perlu adanya perbaikan.
Evaluasi ini membantu dalam mempersiapkan strategi yang lebih baik ketika menghadapi krisis lain di masa depan. Misalnya saja ketika pandemi COVID-19 berlangsung pemerintah memberlakukan work from home (WFH) untuk mengurangi risiko penularan virus.
Macam-Macam Urgensi
Ada berbagai macam jenis urgensi. Sebagai contoh berikut penjelasan tiga jenis urgensi dalam pendidikan kewarganegaraan, identitas nasional, dan pendidikan Pancasila di bawah ini:
1. Urgensi Dalam Pendidikan Kewarganegaraan
Hasni dkk dalam Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum & Pengajarannya menyebut urgensi pendidikan kewarganegaraan sebagai pembentukan karakter cerdas bagi generasi muda pada masa global adalah warga negara yang memiliki pengetahuan dan sikap kewarganegaraan akan menjadi warga negara yang percaya diri (civic confidence), warga negara yang memiliki pengetahuan dan keterampilan menjadi warga negara yang mampu (civic competence), warga negara yang memiliki sikap dan keterampilan kewarganegaraan akan menjadi warga negara yang komitmen (civic commitment).
Sehingga warga negara atau generasi muda yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan akan menjadi warga negara smart dan good citizenship.
2. Urgensi Identitas Nasional
Mengutip mata kuliah wajib Pendidikan Kewarganegaraan di situs UNS, dalam konteks pendidikan kewarganegaraan, identitas nasional lebih dekat dengan arti jati diri yakni ciri-ciri atau karakteristik, perasaan atau keyakinan tentang kebangsaan yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Dengan begitu, dibutuhkan urgensi identitas nasional yang terdiri beberapa faktor yang meliputi primordial, sakral, tokoh, bhinneka tunggal ika, sejarah, perkembangan ekonomi, dan kelembagaan.
Identitas nasional Indonesia meliputi bendera Merah Putih, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, lambang negara Garuda Pancasila, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Identitas nasional sangat penting bagi bangsa Indonesia karena:
- Bangsa Indonesia dapat dibedakan dan sekaligus dikenal oleh bangsa lain.
- Identitas nasional bagi sebuah negara bangsa sangat penting bagi kelangsungan hidup negara-bangsa tersebut karena dapat mempersatukan negara-bangsa.
- Identitas nasional penting bagi kewibawaan negara dan bangsa Indonesia sebagai ciri khas bangsa.
3. Urgensi Pendidikan Pancasila
Mengutip jurnal Urgensi Mata Kuliah Umum Pendidikan Pancasila dalam Menanamkan Nilai Moral Budaya Bangsa pada Mahasiswa Memasuki Era Revolusi Industri 4.0 Universitas Lampung karya Hermi Yazni dkk, pendidikan Pancasila penting untuk membekali mahasiswa bagaimana supaya untuk memahami, mengerti, dan menanamkan nilai-nilai ideologi pada dirinya sebagai bekal hidup di masyarakat sesuai dengan kompetensinya masing-masing. Dalam hal ini kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran pendidikan Pancasila yaitu penguasaan kemampuan berpikir, bersikap rasional, dan dinamis dan berpandangan luas sebagai manusia berpandangan intelektual serta mengantar mahasiswa untuk memiliki beberapa kemampuan, yaitu:
- Mengambil sikap tanggung jawab sesuai dengan hati nurani.
- Mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta bagaimana caracara pemecahan masalah-masalah tersebut.
- Mengenali perubahan-perubahan, pengembangan, perubahan-perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Memaknai peristiwa sejarah yang terjadi dan nilai-nilai budaya bangsa ini guna untuk menggalang persatuan bangsa.
Oleh sebab itu, Pancasila perlu dipelajari, didalami, dan dipahami secara benar apalagi dengan terjadinya berbagai macam tindakan, peristiwa-peristiwa yang berdampak terhadap keutuhan dan kelangsungan hidup bangsa Indonesia seperti berita hoax, provokasi, intoleran, ujaran kebencian, tindakan-tindakan pelanggaran etika dan moral serta hal-hal lain yang justru bukanlah kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Hal-hal tersebut menunjukkan pentingnya pendidikan Pancasila digelar di perguruan tinggi untuk menanamkan nilai-nilai moral kepada generasi penerus cita-cita bangsa.
Pendidikan pancasila diharapkan mampu memperkokoh modalitas akademik mahasiswa dalam peran serta membangun pemahaman masyarakat antara lain, kesadaran gaya hidup sederhana dan cinta produk dalam negeri, memiliki kesadaran pentingnya kelangsungan hidup generasi mendatang, kesadaran pentingnya semangat persatuan dan kesatuan atau solidaritas nasional, kesadaran pentingnya norma-norma dalam pergaulan, kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental bangsa, kesadaran tentang pentingnya penegakan hukum, serta menanamkan pentingnya kesadaran terhadap ideologi Pancasila.
Contoh Situasi Urgensi Dalam Kehidupan
Situasi urgensi bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja urgensi agama bagi pemeluknya yang menjadi rambu-rambu dan norma dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan bermasyarakat hingga urgensi budaya tertib berlalu lintas.
Berikut penjelasannya:
1. Urgensi Agama
Mengutip jurnal UIN Antasari, urgensi agama bagi kehidupan manusia sangat strategis untuk mengakses kebahagiaan dunia dan akhirat. Agama berfungsi sebagai kontrol, rambu-rambu, petunjuk dalam menghadapi kehidupan ini, karena di samping fitrah agama merupakan identitas, kewajiban bagi manusia.
2. Urgensi Psikologi Agama dalam Pendidikan
Dalam jurnal Urgensi Psikologi Agama Dalam Pendidikan (Keluarga, Sekolah dan Masyarakat) Universitas Raden Intan Bandar Lampung karya Al Adyan, psikologi agama meneliti pengaruh agama terhadap sikap dan tingkah laku orang atau mekanisme yang bekerja dalam diri seseorang, karena cara seseorang berpikir, bersikap, bereaksi dan bertingkah laku tidak dapat dipisahkan dari keyakinannya, karena keyakinan itu masuk dalam konstruksi pribadi. Education (pendidikan) dan jiwa keagamaan sangat terkait, karena pendidikan tanpa agama ibaratnya bagi manusia akan pincang.
3. Urgensi Belajar Sejarah
Mengutip jurnal Pentingnya Sejarah bagi Generasi Muda Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin karya Dana Rizki Firdaus, keberadaan sejarah penting untuk menjadi pembelajaran dan bukan warisan. Generasi muda pun sudah seharusnya memiliki pemahaman sejarah.
Dengan memiliki pemahaman sejarah maka generasi muda bisa mengetahui asal usul mereka dan mereka tahu sejarah mereka dari mana. Sejarah perjuangan Indonesia, adalah kontinuitas, dari suatu perjuangan generasi yang satu kepada generasi
4. Urgensi Budaya Tertib Berlalu Lintas
Peraturan berkendara dan tertib berlalu lintas sudah selayaknya menjadi budaya untuk mengantisipasi kecelakaan. Setiap pengendara kendaraan dituntut untuk mematuhi rambu-rambu lalu lintas, dan juga memakai pengaman, serta menyiapkan dokumen lengkap.
Mengutip Tribratanews Kepri, pengendara wajib memiliki SIM, membawa STNK, mematuhi rambu lalu lintas, dan berkendara dengan aman. Bila hal ini dilanggar ada ancaman hukuman penjara atau denda bagi para pelanggarnya.
Nah itu tadi pengertian urgensi, macam-macam jenisnya dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat detikers!
(ams/fds)