Pengertian Revisi Adalah: Berikut Jenis, Tujuan dan Tahap Menulisnya

Pengertian Revisi Adalah: Berikut Jenis, Tujuan dan Tahap Menulisnya

Stefani Ditamei - detikJabar
Selasa, 02 Agu 2022 17:08 WIB
Shot of two young women using a laptop together in a college library
Foto: Getty Images/PeopleImages

Revisi adalah istilah yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja dalam proses penyelesaian tugas akhir mahasiswa dan pekerjaan yang berkaitan dengan dunia kreatif dan seni. Jika berhubungan dengan tugas akhir, maka revisi merupakan proses perbaikan pada skripsi setelah terjadinya bimbingan akademik.

Perbaikan tersebut dilakukan untuk melakukan perubahan yang lebih baik. Sehingga tugas akhir maupun pekerjaan yang direvisi dapat menuju hasil yang diinginkan dan sesuai standar. Berikut ini adalah penjelasan tentang pengertian revisi, jenis-jenisnya, dan tujuan revisi.

Pengertian Revisi

Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan revisi sebagai proses perbaikan, peninjauan, atau pemeriksaan kembali untuk pembaharuan. Dalam dunia akademik, revisi adalah perbaikan yang dilakukan setelah sidang selesai dilakukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biasanya saat proses tugas akhir dianggap belum sesuai standar, dosen akan memberikan catatan kepada mahasiswa terkait revisi yang harus dilakukan. Sedangkan dalam dunia seni dan kreatif, revisi adalah proses memperbaiki pekerjaan supaya hasilnya menjadi lebih baik.

Revisi adalah tahapan modifikasi untuk mencapai hasil akhir yang optimal dengan sesuai dengan tujuan pembuatan. Tujuan revisi di antara lain adalah:

ADVERTISEMENT
  1. Memperbaiki dan melakukan perubahan untuk hasil yang lebih baik
  2. Revisi desain juga bertujuan untuk mencapai desain final yang sesuai dengan maksud dan tujuan yang sudah disepakati
  3. Revisi sama-sama menguntungkan kedua pihak, misalnya: bagi pihak klien dan pihak desainer yang mengerjakan tugas sesuai permintaan.

Jenis-jenis Revisi

Apa saja jenis-jenis revisi dan seperti apa contohnya? Berikut ini adalah jenis-jenis revisi yang biasa dialami oleh orang banyak.

Revisi Teknis

Revisi teknis adalah jenis perbaikan yang langsung membahas dengan isi suatu karya. Bahkan setiap institusi, lembaga, maupun perguruan tinggi, masing-masing memiliki aturan sendiri terkait proses revisi.

Misalnya saja di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur, penguji dan dosen pembimbing diharuskan mengikuti proses revisi teknis. Proses tersebut terjadi secara langsung maupun tatap muka.

Revisi Non-teknis

Revisi non-teknis tidak ada kaitannya dengan isi atau kandungan suatu karya. Namun, revisi jenis justru lebih fokus pada pemilihan kata, penggunaan tanda baca, atau struktur yang digunakan dalam karya tulis. Pada umumnya, setiap instansi dan lembaga memiliki aturannya sendiri meski mereka sebenarnya juga mematuhi aturan baku. Salah satu contohnya adalah Fakultas Farmasi Unair, dalam situsnya terlampir tentang kewajiban menulis spasi setelah tanda baca koma. Selain itu, huruf pertama setelah tanda baca titik cetak, titik ganda, titik koma, maupun koma, perlu menyisipkan satu ruang di antara dua huruf, tepat di belakang tanda baca.

Revisi Ulang

Sesuai namanya, istilah tersebut dipakai jika ada kesalahan yang sifatnya substansial. Artinya, suatu karya harus disusun secara berulang hingga hasilnya mendekati standar yang diinginkan. Bahkan tim penguji maupun lembaga menetapkan batas waktu tertentu selama revisi ulang berlangsung. Hal tersebut dilakukan supaya tahapan revisi tidak berlangsung terlalu lama dan hasilnya sesuai standar.

Tujuan Revisi

Tujuan revisi pada aktivitas akademik adalah mendorong mahasiswa memiliki standarisasi dalam penulisan karya ilmiah yang baik dan sesuai kaidah. Misalnya saja saat proses tugas akhir maupun skripsi, untuk hasil yang optimal harus bersamaan dengan tahapan revisi. Selain itu, tujuan revisi adalah menghasilkan karya yang sesuai standar dan berkualitas.

Aturan revisi diterapkan sesuai dengan kebijakan lembaga masing-masing. Sebagai contoh berdasarkan informasi dari DPP FISIPOL UGM, revisi skripsi di fakultas tersebut memiliki aturan seperti berikut:

  • Mahasiswa diberikan waktu selambat-lambatnya 3 bulan untuk menyelesaikan revisinya. Jika dalam waktu 3 bulan belum selesai, diwajibkan untuk mengulang revisi.
  • Revisi dilakukan dengan konsultasi bersama Penguji 1 dan penguji 2. Jika penguji keduanya menyetujui revisi, maka mahasiswa dapat melakukan konsultasi dengan pembimbing terkait persetujuan revisi.
  • Revisi yang telah dilakukan kemudian disahkan oleh tim penguji
  • Skripsi yang sudah sah dan dijilid diserahkan kepada jurusan dan perpustakaan sesuai ketentuan yang berlaku.

Tahap-tahap Menulis

Tahap atau proses menulis dapat dilakukan dengan pendekatan proses. Yakni menulis yang fokus dengan perencanaan dan penyusunan draft tulisan dan dilengkapi dengan pengetahuan linguistik, seperti struktur tulisan dan tata bahasa. Tahap menulis selanjutnya adalah proses dan bagaimana penulis merekam, menghasilkan ide, dan menyempurnakannya menjadi isi teks. Tahap menulis menggunakan pendekatan proses biasanya dilakukan setelah melalui 4 tahap, yakni:

  1. Pra penulisan
  2. Komposisi / drafting
  3. Revisi
  4. Editing

Keempat tahapan di atas dilakukan secara berkesinambungan hingga akhirnya berhasil menciptakan tulisan yang baik.

Perbedaan Istilah Revisi dan Evaluasi

Setelah memahami bahwa revisi adalah tahapan untuk melakukan perbaikan dalam tugas akhir maupun pekerjaan di dunia seni kreatif, apa bedanya dengan evaluasi? Sekilas keduanya memang fokus dengan perbaikan, namun keduanya memiliki perbedaan sebagai berikut:

Evaluasi

Berdasarkan laman resmi Universitas Raharja, evaluasi adalah penaksiran atau penilaian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi tentang kinerja sesuatu, baik itu metode, manusia, maupun peralatan, dan informasi tersebut digunakan sebagai penentu saat mengambil keputusan. Singkatnya, evaluasi adalah pengukuran dan perbaikan suatu kegiatan yang sedang dilaksanakan.

Revisi

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, revisi adalah pemeriksaan kembali, pembaharuan, yang dilakukan untuk sebuah perbaikan.

Nah, itulah perbedaan evaluasi dan revisi. Informasi tentang revisi beserta jenis-jenis dan tujuannya juga sudah disampaikan. Semoga informasi di atas bermanfaat dan membantu kamu dalam memahami dan menerapkan revisi dalam kehidupan sehari-hari.




(des/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads