Pengertian Pendidikan Inklusif Adalah: Ini Sikap Perilaku dan Contohnya

Pengertian Pendidikan Inklusif Adalah: Ini Sikap Perilaku dan Contohnya

Debora Danisa Kurniasih Perdana Sitanggang - detikJabar
Senin, 01 Agu 2022 14:12 WIB
A Happy Little Asian boy holding pencil while reading on notebook homework with smiling face on wooden table.Back to School concept.
Foto: Thinkstock

Inklusif, atau inclusion dalam bahasa Inggris, adalah sikap mengajak masuk atau mengikutsertakan. Inklusif juga bisa memiliki arti memahami sesuai sudut pandang orang atau kelompok lain dengan latar belakang yang berbeda-beda.

Kata inklusif sendiri sering disematkan pada kehidupan bermasyarakat dan dunia pendidikan. Sebenarnya apa itu inklusif? Berikut penjelasan lengkap beserta contoh sikap dan perilakunya.

Apa Itu Inklusif?

Inklusif diserap dari bahasa Inggris 'inclusion' yang memiliki arti mengajak masuk atau mengikutsertakan golongan lain yang beragam. Mengutip Dinar Westri Andini dan kawan-kawan dalam buku Pengembangan Kurikulum dan Implementasi Pendidikan Inklusi di Sekolah Dasar, pengertian inklusif digunakan sebagai suatu pendekatan untuk membangun dan mengembangkan lingkungan yang terbuka bagi semua orang dengan berbagai latar belakang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perbedaan latar belakang tersebut mencakup karakteristik, kemampuan, status, kondisi, etnik, budaya, ekonomi, dan sebagainya. Inklusif berarti membuka kesempatan yang sama bagi semua orang tersebut untuk mendapatkan hak dan menjalankan kewajiban secara setara.

Dalam dunia pendidikan, istilah pendidikan inklusif merujuk pada penyatuan anak-anak penyandang jenis hambatan tertentu atau berkelainan dalam program pendidikan formal. Tujuannya agar anak-anak berkebutuhan khusus ini mendapatkan pendidikan yang sama seperti anak-anak normal.

ADVERTISEMENT

Inklusif dalam Masyarakat

Istilah inklusif juga digunakan dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Masyarakat yang inklusif adalah masyarakat yang mampu menerima berbagai bentuk keberagaman dan keberadaan. Mengutip situs Dinsos Kabupaten Buleleng, keberagaman dan keberbedaan itu diakomodasi ke dalam berbagai tatanan maupun infrastruktur yang ada dalam kehidupan sosial.

Sementara itu, inklusivitas adalah sebuah pengakuan dan penghargaan atas keberadaan atau eksistensi keberbedaan dan keberagaman. Sebagai contoh penyandang disabilitas atau orang berkebutuhan khusus harus diperlakukan secara setara, tidak diskriminatif dan semena-mena, serta mendapatkan penghormatan dan penghargaan.

Manfaat Sikap Perilaku Inklusif dalam Masyarakat

Perilaku inklusif dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat. Sebab, sikap perilaku ini menimbulkan berbagai manfaat. Mengutip Sumber Belajar Kemdikbud, berikut manfaat dari sikap perilaku inklusif dalam bermasyarakat.

  • Menghargai perbedaan, sehingga memupuk persaudaraan
  • Memperkuat modal sosial dan pengembangan jaringan
  • Memupuk masyarakat yang terbuka dan saling menghargai
  • Mengedepankan budaya musyawarah dalam memecahkan persoalan
  • Terciptanya ketentraman dan kedamaian
  • Terhindar dari pertikaian atau perpecahan

Perbedaan Inklusif dan Eksklusif

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, inklusif merupakan serapan kata bahasa Inggris 'inclusion' yang memiliki arti mengajak masuk atau mengikutsertakan. Kata ini menggambarkan tindakan di mana keberagaman dan keberbedaan diterima secara setara dan diperlakukan sama.

Sementara itu, mengutip situs Dinas Sosial Riau, lawan katanya adalah eksklusif yang berasal dari kata 'exclusion' yang berarti sikap memisahkan atau mengeluarkan. Kata ini biasanya menggambarkan suatu golongan atau kelompok dengan ciri-ciri khusus yang sama dan memisahkan diri dari kelompok dengan ciri-ciri berbeda.

Contoh Sikap Perilaku Inklusif dalam Masyarakat

Bagaimana sikap dan perilaku inklusif diterapkan dalam masyarakat sehari-hari? Berikut contohnya, mengutip situs Desa Inklusi dari Yayasan Karinakas.

  1. Inisiatif membangun jalan dan lingkungan yang ramah anak, difabel, orang tua, dan kelompok masyarakat lainnya yang membutuhkan.
  2. Saling bertanggung jawab mengupayakan ketersediaan layanan dan sarana bagi semua masyarakat, beserta kemudahan aksesnya.
  3. Bersikap terbuka pada perbedaan ras, suku, agama, dan ideologi dalam lingkungan tetangga, sekolah, dan kerja.
  4. Menjalankan peran sesuai kapasitas masing-masing dan tidak mengecilkan orang lain dengan peran berbeda, karena pada akhirnya semua saling melengkapi.

Hal yang Dilakukan Pemimpin Inklusif

Untuk membentuk masyarakat yang inklusif, dibutuhkan pemimpin yang bersikap inklusif juga. Pemimpin inklusif adalah sosok pemimpin yang sadar akan bias yang dimiliki dirinya sendiri, kemudian berupaya aktif mencari dan mempertimbangkan setiap sudut pandang yang berbeda untuk mengambil keputusan.

Berikut hal-hal yang perlu dilakukan oleh seorang pemimpin agar memiliki sikap perilaku inklusif, dilansir situs SDGs Youth Hub.

1. Berkomitmen

Pemimpin inklusif memiliki komitmen terhadap keberbedaan dan keberagaman. Ia memperlakukan semua yang dipimpinnya secara adil dan hormat, memahami bahwa setiap individu memiliki keunikan tersendiri, dan memastikan semuanya terlibat dalam memecahkan persoalan.

2. Sadar Bias

Pemimpin inklusif menyadari bahwa dirinya sendiri memiliki bias dalam berpikir. Kesadaran itu membuatnya terbuka pada berbagai saran dan umpan balik yang disampaikan berbagai pihak untuk melengkapi kelemahannya. Pemimpin inklusif juga tidak segan mengakui kesalahan dan memperbaikinya.

3. Rasa Ingin Tahu Tinggi

Pemimpin inklusif memiliki keingintahuan yang tinggi dan terbuka pada berbagai ide dan sudut pandang yang berbeda. Pemimpin dengan sifat ini mampu mendengarkan opini pihak lain tanpa cepat-cepat menghakimi.

4. Berani

Perbedaan sering kali menimbulkan konflik. Namun, pemimpin inklusif berani untuk menghadapi perbedaan tersebut, bahkan mewadahinya agar justru dapat berkolaborasi menghasilkan sesuatu yang positif. Ia menciptakan ruang seluas-luasnya agar setiap kelompok dapat berkontribusi secara aktif.

5. Berkolaborasi

Menyambung sikap sebelumnya, pemimpin inklusif mengedepankan kolaborasi dalam setiap pengambilan keputusan dan kerjanya. Dia tidak bekerja sendiri atau mengambil semua kredit untuk dirinya sendiri, tetapi juga melibatkan pihak lain. Pemimpin inklusif mengutamakan soliditas tim.

6. Kecerdasan Budaya

Pemimpin inklusif pasti memiliki kecerdasan budaya, atau menyadari dan memperhatikan perbedaan budaya orang lain kemudian beradaptasi dengannya.

Apa Itu Pendidikan Inklusif?

Mengutip Olifia Rombot dalam jurnal Pendidikan Inklusif PGSD Binus, pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik dengan kelainan dan memiliki potensi kecerdasan serta bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan dan pembelajaran yang sama dengan peserta didik pada umumnya.

Pendidikan inklusif diselenggarakan dengan dasar dari UUD 1945 Pasal 32 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap warga berhak mendapatkan pendidikan. Kemudian UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu.

Peran Orang Tua dalam Pendidikan Inklusif

Orangtua memiliki peran penting dalam terselenggaranya pendidikan inklusif bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Dilansir situs Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Buleleng, berikut peran yang dijalankan orangtua dalam pendidikan inklusif.

  • Sebagai pendamping utama dalam membantu tercapainya tujuan pendidikan inklusif.
  • Sebagai advokat yang mengusahakan dan menjaga hak anak dalam mendapatkan layanan pendidikan inklusif sesuai kebutuhannya.
  • Sebagai sumber data yang akurat mengenai diri anak dalam usaha memfasilitasi pendidikan anak.
  • Sebagai guru yang mendidik anak di luar jam sekolah.
  • Sebagai penentu karakteristik dan jenis terapi anak di luar jam sekolah.

Nah, demikian penjelasan lengkap tentang inklusif dan pendidikan inklusif. Menurut detikers, bagaimana pendidikan dan kehidupan bermasyarakat di sekitar Anda saat ini? Apakah sudah inklusif? Selamat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari!




(des/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads