Cerita Awal Mula 'Duel' Ibu dan Anak di Pilkades Pangandaran

Cerita Awal Mula 'Duel' Ibu dan Anak di Pilkades Pangandaran

Aldi Nur Fadillah - detikJabar
Sabtu, 30 Jul 2022 12:40 WIB
Feri Keptina (kanan).
Feri Keptina (kanan). (Foto: Istimewa)
Pangandaran -

Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di 17 desa dari tujuh kecamatan di Kabupaten Pangandaran diwarnai keunikan 'duel' pencalonan ibu dan anak.

Ibu dan anak yang berduel dalam Pilkades Pangandaran berada di Desa Jangraga, Kecamatan Mangunjaya. Yang menarik, keduanya masih tinggal satu rumah di Dusun Sindangmanggu RT 31 RW 08.

Pelaksanaan Pilkades yang diselenggarakan pada Kamis (28/7/2022) sendiri berjalan dengan lancar, termasuk kondusifitas di Desa Jangraga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimanan diketahui nomor urut 1 Feri Keptina (anak) keluar menjadi pemenang dengan memperoleh 2.840 suara setelah melawan Hj Deni Herlina (Ibu) yang hanya meraih 148 suara. Hasil rapat Pleno panitia penyelenggara menetapkan Feri Keptina sebagai Kepala Desa Jangraga periode 2022-2028.

Awal mula pencalona ibu dan anak di Desa Jangraga disebabkan karena tidak ada lagi yang mencalonkan lagi selain Feri. Sehingga sang ibu akhirnya turut maju agar perhelatan pilkades bisa tetap digelar.

ADVERTISEMENT

Feri mengatakan, tentunya senang telah di percaya masyarakat. Meski begitu, ia mengaku sejak awal sudah siap kalaupun harus kalah.

"Karena dari awal sudah siap menang maupun kalah," ucap Feri saat dihubungi, Sabtu (30/7/2022).

Menurut Feri, awalnya hanya salah satu antara ia dan sang ibu yang akan maju dalam pilkades. Namun, minimnya peserta akhirnya membuat anak dan ibu ini sama-sama mencalonkan diri.

"Tapi ketika di akhir pendaftaran tidak ada lagi yang mendaftar, akhirnya sepakat Ibu mendaftar sebagimana di antara kami punya niat untuk mendaftar. Sejak awal kita sama-sama punya niat, tapi akhir keputusan bersama, saya yang mendaftar duluan," kata Feri.

Feri mengatakan keluarga memberi dukungan positif soal niatannya maju. Sebab ia mengaku punya niat baik mengabdi di Desa Jangraga. Feri sendiri sebelum menjadi calon kades, merupakan seorang honorer di Pemerintahan Kecamatan Mangunjaya.

"Saya sudah 17 tahun mengabdi kepada pemerintahan kecamatan Mangunjaya sebagai tenaga honorer sejak 2006 sampai 2021," kata Feri.

Di usianya yang kepala empat, Feri mengaku tidak ingin terus-menerus menjadi tenaga honorer. Berbekal lulusan sarjana Ilmu Pemerintahan alumni UMY Yogyakarta ia pun maju jadi kandidat kades.

Namun bagi Feri bukan hal baru dalam urusan berorganisasi. Adapun kegiatan bermasyarakat yang mendekatkan Feri kepada masyarakat Desa Jangraga bermula dari Karang Taruna.

"Saya juga mencalonkan diri sebelumnya sebagai ketua Karang Taruna Desa Jangraga," ucap ayah dua anak tersebut.

(ors/ors)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads