Sopir Angkot di Karawang Minta Bupati Cellica Tertibkan Odong-odong

Sopir Angkot di Karawang Minta Bupati Cellica Tertibkan Odong-odong

Yuda Febrian Silitonga - detikJabar
Kamis, 28 Jul 2022 11:55 WIB
Sopir angkot di Karawang berunjuk rasa meminta Bupati Karawang menertibkan odong-odong.
Sopir angkot di Karawang berunjuk rasa meminta Bupati Karawang menertibkan odong-odong. (Foto: Yuda Febrian Silitonga/detikJabar)
Karawang -

Ratusan pengemudi angkutan kota (angkot) di Kabupaten Karawang mengepung kantor Pemerintah Kabupaten Karawang. Mereka mendesak Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menertibkan angkutan odong-odong.

Massa yang tergabung dalam Paguyuban Angkot Karawang (Pangkar) berunjuk rasa menindaklanjuti hasil pertemuan dengan Pemkab Karawang atas permintaan mereka menertibkan angkutan odong-odong. Mereka masih menemukan angkutan odong-odong berkeliaran padahal sudah ada kesepakatan sebelumnya.

"Jadi kami minta untuk tegas membuat aturan dan tegas menertibkan odong-odongnya sesuai hasil kesepakatan," ujar Ketua Pangkar Endang Sahroni di sela aksi, Kamis (28/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Endang menuturkan keberadaan angkutan tersebut mengganggu mereka. Terlebih pendapatan mereka juga berkurang imbas keberadaan angkutan odong-odong tersebut.

"Keberadaan odong-odong ini bagi kami berdampak terhadap pendapatan angkot karena odong-odong ini banyak mengambil trayek borongan yang seharusnya bisa diambil oleh angkot, semisal borongan undangan, hajatan dan lain-lainnya," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Bukan hanya itu saja, keberadaan odong-odong juga sebagai kendaraan pengangkut penumpang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku dan sangat membahayakan.

"Seperti halnya kasus kecelakaan yang baru di Serang di mana 9 penumpang meninggal dunia karena kecelakaan dan memang tidak ada kelayakan untuk keamanannya terus soal asuransi bagi para penumpangnya ketika ada kecelakaan," terangnya.

Dari pantaun di lapangan, para sopir angkot ini tertib memarkirkan kendaraannya di depan kantor pemkab Karawang hingga mengular ke sekitar jalan Ahmad Yani. Hingga saat ini, mereka masih bertahan dan menunggu Bupati untuk menemui mereka.




(dir/dir)


Hide Ads