- Pengertian Validasi
- Manfaat Validasi 1. Menghindarkan Kesalahan Memasukkan Data 2. Mempermudah Memasukkan Data 3. Memberikan Akurasi dan Kelengkapan
- Jenis-jenis Validasi 1. Data Type Check 2. Code Check 3. Range Check 4. Format Check 5. Consistency Check 6. Uniqueness Check
- Cara Menguji Validitas Data 1. Menganalisis Data 2. Memvalidasi Database 3. Sampling 4. Membandingkan
- Contoh Validasi
Validasi data wajib dilakukan dalam penelitian bersifat ilmiah. Dalam artikel ini, detikcom akan membahas pengertian validasi data, konsep, hingga contoh validasi data.
Bagi para peneliti yang melakukan studi ilmiah, validasi data tidak boleh dilewatkan karena berkaitan dengan kebenaran penelitian yang dilakukan dan pertanggungjawaban si peneliti. Berikut penjelasannya.
Pengertian Validasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), validasi adalah pengesahan atau pengujian kebenaran atas sesuatu. Kegiatan memvalidasi sebagai kata kerja berarti mengesahkan atau menguji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip M Agus J Alam dalam buku Belajar Sendiri Mengolah Database dengan Borland Delphi 7, validasi adalah proses pemeriksaan untuk mengetahui suatu data valid (sah) atau tidak.
Manfaat Validasi
M Agus J Alam pada bukunya mengungkapkan beberapa manfaat dari validasi pada suatu penelitian. Selain itu, manfaat validasi juga dikemukakan dalam situs Sigmoid.
1. Menghindarkan Kesalahan Memasukkan Data
Validasi berguna untuk menghindari kesalahan ketika memasukkan data. Hal ini dapat dilakukan dengan mengatur sistem sehingga ketika data yang masuk tidak valid, maka data akan ditolak dan tidak digunakan dalam penelitian.
2. Mempermudah Memasukkan Data
Validasi juga berguna untuk mempermudah proses memasukkan data untuk penelitian. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pilihan atau pesan tertentu saat peneliti memasukkan data.
3. Memberikan Akurasi dan Kelengkapan
Dengan validasi data, suatu penelitian akan lebih akurat, bersih, dan lengkap. Ini memudahkan peneliti untuk mengolah data dan mengambil kesimpulan dalam penelitian.
Jenis-jenis Validasi
Validasi data dibagi ke dalam beberapa jenis prosedur. Dilansir Corporate Finance Institute, prosedur validasi data umumnya dilakukan dengan satu kali pemeriksaan atau lebih untuk memastikan data akurat sebelum disimpan di database. Berikut jenis-jenis validasi.
1. Data Type Check
Jenis ini dilakukan dengan memvalidasi tipe data yang masuk dan digunakan dalam suatu penelitian atau sistem. Hanya daya dengan tipe yang sesuai yang bisa digunakan. Misalnya hanya data angka atau hanya data huruf.
2. Code Check
Jenis validasi ini berlaku untuk kode yang digunakan sesuai format bidang tertentu. Misalnya kode pos. Jika kode yang dimasukkan ternyata tidak terdeteksi sebagai kode pos terdaftar, maka data itu dianggap tidak valid.
3. Range Check
Dalam bahasa Indonesia disebut pengecekan rentang. Hanya data yang masuk dalam range atau rentang yang sudah ditentukan yang akan dianggap valid.
4. Format Check
Data biasanya tersaji dalam bentuk format khusus. Contohnya penulisan tanggal, apakah YYYY-MM-DD atau DD-MM-YYYY. Jika data yang dimasukkan tidak sesuai format yang ditentukan, data dianggap tidak valid.
5. Consistency Check
Validasi ini dilakukan dengan memeriksa apakah data dimasukkan dengan cara yang konsisten dan logis. Misalnya data waktu pengiriman barang, apakah sesuai dengan prosedur mulai penjemputan oleh kurir dari penjual hingga pengantaran oleh kurir ke pembeli.
6. Uniqueness Check
Jenis validasi ini berlaku untuk data yang bersifat unik atau hanya ada satu dalam serangkaian data. Ini untuk menghindari pendataan ganda. Misalnya data pembaca suatu artikel, dia hanya boleh tercatat satu kali dalam daftar pembaca. Jika tercatat hingga dua kali atau lebih, maka data pembaca tersebut dianggap tidak valid.
Cara Menguji Validitas Data
Ada beberapa langkah yang dilakukan untuk menguji validitas data, mengutip Sigmoid.
1. Menganalisis Data
Pertama, identifikasi data yang akan dianalisis, apakah sesuai dengan kebutuhan.
2. Memvalidasi Database
Kedua, data yang telah dianalisis akan masuk ke database. Untuk menghindari kesalahan, data-data yang sudah masuk ke database harus divalidasi kembali untuk memastikan kesahihan data.
3. Sampling
Ketiga, lakukan langkah sampling atau memproses sebagian data yang valid alih-alih memproses semua data untuk diteliti. Pilih beberapa data yang dianggap paling mewakili keseluruhan data.
4. Membandingkan
Keempat, bandingkan hasil pengolahan data yang keluar dengan hasil yang diharapkan, apakah sesuai atau tidak.
Contoh Validasi
Validasi diperlukan pada setiap aktivitas yang membutuhkan serangkaian data. Contoh sederhananya adalah validasi data menggunakan Excel. Program Excel biasanya digunakan untuk menyimpan database.
Dilansir Corporate Finance Institute, Excel memiliki rumus-rumus yang dapat digunakan untuk validasi data secara otomatis. Setelah menerapkan rumus yang sesuai, masukkan data-data mentah yang diperlukan. Rumus-rumus tadi kemudian akan menghitung secara otomatis data yang masuk sesuai dengan formula yang sudah dibuat.
Misalkan seorang pedagang mencatat stok barang yang ada di gudangnya. Ia bisa menggunakan Excel untuk melacak keluar-masuknya stok dagangan dan berapa yang tersisa.
Itulah penjelasan lengkap mengenai validasi data, konsep, serta contohnya. Semoga membantu detikers dalam proses penelitian atau pengumpulan data, ya!
(des/fds)