Potensi Maritim di Priangan Timur Belum Tergali Maksimal

Potensi Maritim di Priangan Timur Belum Tergali Maksimal

Faizal Amiruddin - detikJabar
Kamis, 28 Jul 2022 03:30 WIB
Pelepasan 1000 ekor tukik penyu hijau liar di Suaka Margasatwa Sindangkerta, Tasikmalaya.
Foto: (dok BBKSDA Jabar)
Tasikmalaya -

Potensi maritim dan perikanan wilayah Priangan Timur memiliki potensi yang besar. Namun potensi besar itu belum bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Hal itu terungkap dan menjadi sorotan dalam kegiataan serasehan ekonomi yang dihelat Bank Indonesia dan ikatan sarjana ekonomi Indonesia (ISEI) dan dihadiri oleh perwakilan Pemda yang ada di wilayah Priangan Timur, Rabu (27/7/2022).

Ketua ISEI Jawa Barat Prof Martha Fani Cahyandito mengatakan salah satu faktor yang menjadi kendala belum termanfaatkannya potensi maritim dan perikanan Priangan Timur, adalah terkait keterbatasan sarana infrastruktur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara general bahwa pembangunan itu, tendensial, berada di wilayah utara. Sehingga ada gap antara Jabar utara dan selatan," kata Martha.

Dia mencontohkan kondisi infrastruktur jalan di Jabar selatan yang belum memadai untuk menjadi jalur distribusi hasil laut atau perikanan. "Sudah kelamaan di jalan tak segar lagi," kata Martha.

ADVERTISEMENT

Di wilayah Jabar selatan juga tidak ada pelabuhan yang representatif untuk sandar kapal besar. "Pelabuhan juga adanya di utara, di selatan tak ada," kata Martha.

Dia menegaskan rangkaian persoalan ini menjadi pekerjaan rumah pemangku kebijakan untuk sama-sama mendorong pertumbuhan sektor maritim dan perikanan di selatan Jabar. "Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) panjang, tak bisa instan," kata Martha.

Kepala BI Tasikmalaya Darjana mengatakan pihaknya selama ini terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor maritim dan perikanan.

"Kami memberikan bantuan untuk budidaya udang vaname di daerah pesisir dan budidaya perikanan darat dengan sistem bioflok di pesantren," kata Darjana.

Selain itu untuk sektor perikanan tangkap Darjana mengatakam pihaknya meluncurkan program bantuan perahu penangkap ikan tradisional. "Bantuan perahu juga ada, tapi memang masih terbatas," kata Darjana.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat Herawanto membenarkan jika potensi sektor maritim dan perikanan di Priangan Timur sangat besar. "Tapi potensi jika tidak digarap, selamanya ya akan tetap jadi potensi. Tak bisa dimanfaatkan," kata Herawanto.

Sekretaris Daerah Kabupaten Pangandaran Kusdiana mengakui bahwa potensi kelautan dan perikanan di Pangandaran belum tergarap maksimal jika dibanding dengan perairan utara Jawa Barat.

Dia menuturkan kapal di wilayah utara didominasi oleh ukuran kapal di atas 30 GT, sementara di Pangandaran umumnya perahu tradisional.

"Perahu kita kecil-kecil, kemudian lama operasi penangkapannya juga sebentar hanya beberapa jam. Kalau di utara sekali melait berbulan-bulan," kata Kusdiana.

Dia juga mengatakan kemampuan SDM nelayan di utara lebih maju. "Kalau di Pangandaran nelayan tradisional. Berbeda dengan di utara SDM nelayan lebih maju mereka juga sudah memanfaatkan teknologi alat bantu," kata Kusdiana.

Dia mengatakan selain ketersediaan infrastruktur, kultur atau mindset nelayan juga harus disentuh agar bisa memaksimalkan potensi perikanan tangkap di selatan Jawa Barat.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads