Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi menyebut stok vaksin COVID-19 bagi masyarakat semakin menipis. Stok yang ada saat ini hanya mencukupi sampai akhir bulan Juli ini.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) sekaligus Juru Bicara Satgas COVID-19 Wahyu Handriana mengatakan vaksinasi masih diprioritaskan untuk vaksin ketiga (booster). Oleh sebab itu, pemberian vaksinasi dipusatkan di Puskesmas Selabatu, Cikole, Kota Sukabumi.
"(Stoknya menipis) nah iya. Kondisi vaksin kita hanya punya stok untuk satu bulan ini hanya 2 ribuan jenis Pfizer dan Sinovac. Sasaran kita memang untuk vaksin dosis 3 itu masih jauh ya, baru 53 persen," kata Wahyu kepada detikJabar, Selasa (26/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, Pemkot Sukabumi setidaknya masih membutuhkan vaksinasi sebanyak 140 ribu dosis. Saat ini, pihaknya masih mengupayakan agar kebutuhan tersebut dapat dipenuhi kepada Dinas Kesehatan Pemprov Jawa Barat.
"Sasaran kita 283 ribu keseluruhan untuk vaksin booster. Tetap kami minta ke Dinkes Provinsi untuk di restocking semua merk vaksin, Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, semua kita mintakan," ujarnya.
Di samping itu, jumlah vaksin yang kedaluwarsa juga cukup banyak. Berdasarkan catatan detikJabar, jumlah vaksin yang Expired Date (ED) atau kedaluwarsa mencapai 8.282 dosis dari berbagai jenis merk.
Baca juga: Cuan dari Cicak Kering |
"Vaksin kedaluwarsa kita kembalikan. Memang ada aturannya begitu, kedaluwarsa menghitung minggu kita kembalikan ke Dinas Provinsi nanti akan didistribusi ke tempat-tempat yang memang penyerapannya lebih tinggi," kata Wahyu.
Dia memastikan, stok vaksin yang menipis di Sukabumi ini masih layak pakai dan dapat segera diserap oleh masyarakat. "Di kami kondisinya vaksin yang ada masih layak pakai dan masih jauh kedaluwarsanya," ucapnya.
(mso/mso)