Artikulasi Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Melatihnya

Artikulasi Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Melatihnya

Stefani Ditamei - detikJabar
Selasa, 26 Jul 2022 06:30 WIB
Ilustrasi seorang anak yang tengah belajar bicara dan bertanya banyak hal
Foto: Thinkstock

Artikulasi adalah istilah yang berkaitan dengan pengucapan atau gerakan bibir yang diharapkan dapat dipahami oleh orang lain. Artikulasi mempengaruhi kejelasan kata-kata yang diucapkan, sehingga perlu dilatih. Terkadang saat sedang berbicara atau melakukan presentasi, seseorang memberikan saran kepada kita untuk berbicara dengan lantang dan pengucapan yang jelas.

Hal tersebut bertujuan untuk mendorong seseorang yang bicara mengucapkan kalimat sesuai dengan pola yang ada. Misalnya saja saat menyebut huruf vokal seperti 'a,i,u,e,o', maka gerakan bibir memiliki cirinya masing-masing. Seperti huruf 'o' saat disebutkan membentuk gerakan bibir menjadi bulat. Itu semua berdasarkan pola-pola standar yang sudah ditentukan.

Pengertian Artikulasi

Artikulasi diambil dari istilah 'articulation', yakni pengucapan bunyi bahasa yang polanya sesuai standar sehingga dapat dipahami oleh orang lain. Selain itu, artikulasi juga dimaknai sebagai gerakan otot saat berbicara. Termasuk saat mengucapkan huruf vokal 'a,i, u, e, o' dan pola-pola bunyian lainnya. Dai huruf A sampai Z, bahasa Indonesia memiliki polanya sendiri. Begitu juga saat mengucapkan bunyian yang tersambung dan menjadi rangkaian kalimat yang bermakna dan dipahami orang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenis-jenis Artikulasi

Pengertian artikulasi selanjutnya dikemukakan oleh Rahyono yang berpendapat bahwa artikulasi dapat dikelompokkan menjadi 7 jenis. Perbedaan yang ada dapat dilihat dari hambatan dan tempat artikulasi yang menciptakan penamaan terhadap bunyi-bunyian. Jenis hambatan tersebut di antara lain adalah sebagai berikut.

1. Plosive/Stop (Hambat/Letupan)

Plosive/stop adalah berartikulasi dengan cara menghambat total aliran udara dan melepaskannya melalui letupan.

ADVERTISEMENT

2. Fricative (Geseran)

Sebaliknya, fricative hanya menghambat aliran udara sebagian (tidak total) dan udara masih dapat mengalir melalui celah sempit. Celah tersebut dibentuk oleh artikulator pasir dan artikulator aktif.

3. Affricate (Paduan)

Artikulator jenis affricate merupakan perpaduan antara artikulasi geseran dan letupan. Artikulasi yang dihambat secara total kemudian diletupkan melalui celah sempit yang dibuat oleh artikulator pasif dan aktif.

4. Nasal (Sengau)

Jenis artikulasi selanjutnya adalah nasal, yakni artikulator yang dilakukan dengan cara menghambat aliran udara secara total melalui rongga mulut. Penghambatan tersebut dilakukan oleh artikulator dan membuka aliran udara menuju hidung bagian rongga.

5. Trill (Getaran)

Artikulasi muncul apabila artikulator aktif disentuh ke artikulator pasif dan dilakukan secara urut. Sehingga bentuk yang dihasilkan seperti getaran.

6. Lateral (Sampingan)

Apabila aliran udara di bagian tengah terhambat dan jalan aliran udara dilalui lewat samping-samping lidah, maka artikulasi tersebut dinamakan lateral.

7. Approximant (Hampiran)

Artikulasi jenis approximant terbentuk dengan cara mempersempit aliran udara pada mulut bagian rongga tanpa menimbulkan geseran. Artikulator aktif bergerak menuju artikulator pasif, gerakan tersebut kemudian menjauh kembali saat udara mengalir keluar.

Gangguan Artikulasi

Melalui penjelasan di atas maka dapat dimaknai bahwa bunyi-bunyian, kalimat, dan suku kata dapat terbentuk karena artikulasi. Namun, bagaimana jika dalam proses artikulasi terdapat gangguan? Misalnya saja kesulitan untuk mengucapkan atau menirukan bunyi, kalimat, dan suku kata.

Gangguan tersebut mengakibatkan seseorang menjadi sulit dipahami pengucapannya. Secara umum, karakteristik gangguan artikulasi meliputi:

  • Pengucapan suara yang diungkapkan dengan tidak sempurna, tidak tepat, atau tidak konsisten.
  • Gangguan artikulasi dialami oleh 60% - 80% dari jumlah total orang-orang yang alami gangguan bicara.
  • Gangguan artikulasi biasanya sulit mengucapkan huruf konsonan seperti S, K, L, dan R.
  • Pola yang sering muncul karena gangguan artikulasi adalah pola ucapan bayi (baby talk), lipsing atau pelat yang sulit mengartikulasikan konsonan, dan ketidakmampuan lidah mengucapkan huruf-huruf tertentu.

Cara Melatih Artikulasi

Jika seseorang mengalami gangguan artikulasi dan ingin memperbaikinya, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan. Berdasarkan buku berjudul 'Sukses Berpresentasi' karya Feli Sulinta, berikut cara melatih artikulasi.

1. Fokus dengan Kelancaran

Sebagian menganggap bahwa bicara terus-menerus tanpa henti merupakan salah satu kemampuan presentasi yang baik. Namun, kelancaran yang diwujudkan sebaiknya memperhatikan ketenangan, tidak panik, dan mengucapkan kalimat secara jelas dan keras. Untuk melatih kelancaran, biasakan diri untuk membaca dengan suara lantang dan tandai kata-kata baru untuk menambah kosakata.

2. Volume Suara

Cara melatih artikulasi selanjutnya adalah memperhatikan volume suara. Setidaknya volume suara harus lebih tinggi ketika meminta perhatian audiensi, adanya gangguan bising, dan menciptakan antusiasme.

3. Penempatan Jeda yang Tepat

Dengan adanya kalimat jeda, penyampaian kalimat menjadi lebih mudah dipahami dan terdiri dari beberapa jenis, yakni:

  • Jeda karena tanda baca
  • Jeda karena mengalihkan gagasan
  • Jeda untuk meminta pendapat

4. Tekanan Arti

Tekanan arti memiliki dampak yang cukup bagi para audiensi. Tekanan arti meliputi perpaduan gaya bicara, mengatur volume suara, dan menambahkan bahasa tubuh hingga ekspresi.

5. Pilihan Kata

Melatih artikulasi selanjutnya adalah mengasah kemampuan memilih kata-kata. Upayakan untuk menggunakan kata dan kalimat yang sopan dan bermartabat.

6. Bersikap Wajar

Tidak hanya pengucapan yang diperhatikan, namun artikulasi juga berkaitan dengan gaya bahasa tubuh seseorang saat berbicara di depan orang banyak. Jika tidak, maka seseorang dengan mudah terhalang fokus dan mengalami gugup.

Sebagai upaya pencegahan, pastikan untuk berbicara dengan sopan, memilih kata yang tepat, hingga menghindari kebiasaan buruk mengucapkan kata yang sembarangan.

Artikulasi adalah solusi yang tepat bagi Anda yang ingin belajar bicara dengan baik, tenang, dan jelas. Kemampuan menggunakan artikulasi yang baik sangat dibutuhkan terlebih saat berbicara di depan banyak.

Tidak hanya pengucapan, namun bahasa tubuh dan ketenangan juga harus diperhatikan. Bagaimana? Apakah Anda tertarik untuk melatih artikulasi? Lakukan hal-hal di atas saat waktu senggang dan biasakan diri berbicara sesuai artikulasi dan intonasi yang tepat. Selamat mencoba, detikers!




(fds/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads