.webp)
Kepala Bidang Prasarana Dishub Kota Bandung Panji Kharismadi menjelaskan, pembongkaran 21 halte TMB itu dilakukan karena saat ini keberadaannya sudah tidak dilalui oleh bus TMB. Ditambah, banyak halte yang telah beralih fungsi dan dikuasai masyarakat untuk tempat yang tak semestinya.
"Iyah, ada 21 yang akan dibongkar. Alasannya karena sudah banyak yang sudah tidak dilalui oleh bus TMB, saat COVID tidak beroperasi, banyak rute TMB yang berubah. Jadinya banyak halte yang tidak terpakai," kata Panji saat dihubungi wartawan di Bandung, Senin (25/7/2022).
Panji mengungkap, alih fungsi halte banyak terjadi di lapangan. Mulai dari digunakan para tunawisma sebagai tempat tinggal, menjadi tempat jualan, bahkan ada yang menjadi tempat jual beli burung seperti halte di daerah Cicadas.
Karena kondisi tersebut, halte-halte TMB di Bandung banyak yang terbengkalai dan dipenuhi oleh sampah. Dishub berencana membongkar puluhan halte tersebut dan mau mengembalikan lagi fungsinya untuk trotoar pejalan kaki.
"Halte sekarang jumlah totalnya ada 72, tahun ini yang kami nilai tidak layak itu ada 21 yang rencananya akan dibongkar. Setelah dibongkar, nanti kembali ke fungsinya sebagai trotoar," ucapnya.
Dishub menargetkan pembongkaran 21 halte TMB selesai selama 30 hari. Sementara, untuk pelaksanaan pembongkaran, Dishub menganggarkan Rp 11 juta untuk membongkar satu halte TMB di Kota Bandung.
"Pembongkaran dianggarkan Rp 11 juta per halte. Kita targetkan 30 hari dari tanggal 11 Juli sampai pertengahan Agustus 2022. Karena ini kan bukan hanya membongkar, soalnya halte itu banyak yang berdiri di atas trotoar makanya kami ingin memperbaiki trotoarnya agar bisa berfungsi kembali," pungkasnya.
(ral/dir)
