Ketua HMI Jabar Minta Parpol Dengar Suara Rakyat untuk Tentukan Capres

Ketua HMI Jabar Minta Parpol Dengar Suara Rakyat untuk Tentukan Capres

Yudistira Perdana Imandiar - detikJabar
Jumat, 22 Jul 2022 18:03 WIB
Ketum Badko HMI Jawa Barat Firman Nasution.
Foto: dok. Istimewa
Jakarta -

Ketua Umum Badan Koordinasi (Ketum Badko) HMI Jawa Barat Firman Nasution mengatakan kekuatan rakyat menjadi kunci utama membawa Indonesia menjadi negara super power dunia. Ia meminta partai politik tidak mengabaikan suara rakyat dalam memilih pemimpin Indonesia di Pemilu 2024.

Hal itu disampaikan Firman dalam forum Latihan Kader 3 (Advanced Training) yang diselenggarakan BADKO HMI Jawa Barat di Cipanas, Jawa Barat, Jumat (22/7/2022).

"Pemimpin masa depan Indonesia mesti kuat bersama suara rakyat daripada suara partai. Karena pemimpin Indonesia akan bicara kepentingan rakyat di kancah internasional. Pengaruh eksternal atau oligarki bukan menjadi kunci kemenangan di Pilpres, tetapi rakyat dan tokoh yang dekat dengan rakyatlah yang menang," kata Firman dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat (22/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Firman, selain karena efek COVID-19, situasi domestik dan internasional kontemporer menjebak beberapa negara berada dalam inflasi dan krisis ekonomi dan yang menjadi korban adalah rakyat. Untuk itu, kata dia, dibutuhkan calon pemimpin yang merakyat dan cerdas dalam menyelesaikan masalah.

"Rakyat membutuhkan pemimpin yang dekat dengan rakyat dan memahami people needs and interests sehingga suara rakyat lebih diutamakan ketimbang suara partai, apalagi jagoan negara lain. Suara rakyat suara Tuhan, Vox Vovuli Vox Dei," papar Firman.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Ketua Umum HMI Cabang Ciamis Dede Aorangi Firdaus berpendapat ada tarikan kuat dari pihak luar di Pilpres 2024. Sebab, Indonesia memiliki posisi strategis di kawasan Asia Pasifik.

"Di Rakernas NasDem, Ex Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad yang notabenenya dekat Amerika Serikat hadir dan menjadi narasumber. Menariknya dari 3 nama yang keluar yakni (Ganjar, Andika dan Anies). Ada yang sangat rendah secara elektabilitas. Jangan-jangan partai hari ini lebih mengedepankan suara legitimasi elite partai daripada suara rakyat. Pertarungan elitabilitas versus elektabilitas," ujar Dede.




(prf/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads