- Apa Itu Tepung Terigu?
- Jenis Tepung Terigu 1. Tepung Terigu Protein Tinggi 2. Tepung Terigu Protein Sedang 3. Tepung Terigu Protein Rendah Perbedaan Tepung Terigu Protein Tinggi, Sedang, dan Rendah
- Komposisi Utama Tepung Terigu 1. Pati 2. Protein 3. Moisture (Kelembaban) 4. Gums (Perekat) 5. Fats (Lemak) 6. Ash (Debu) 7. Pigmen
Makanan berjenis gandum atau tepung terigu telah menjadi makanan pokok di sejumlah negara, salah satunya Indonesia. Ada banyak jenis tepung terigu yang memiliki kandungan protein. Lantas, apa saja jenis tepung terigu dan macam-macam perbedaannya?
Sebelum mengetahui lebih dalam mengenai jenis-jenis tepung terigu, simak dulu definisi dari tepung terigu.
Apa Itu Tepung Terigu?
Menurut Aptindo (2012), tepung terigu adalah tepung atau bubuk halus yang berasal dari bulir atau biji gandum yang dihaluskan. Tepung terigu biasanya digunakan untuk pembuatan mie, kue, dan roti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tepung terigu mengandung banyak zat pati, yaitu karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air. Tak hanya itu, tepung terigu juga mengandung protein dalam bentuk gluten yang berperan dalam menentukan kekenyalan makanan.
Sementara dikutip dari situs Britannica, tepung adalah campuran biji-bijian sereal yang digiling halus lalu digunakan dalam berbagai produk makanan dan sebagai bahan dasar makanan. Tepung yang berasal dari biji gandum terbilang istimewa sebab terdapat gluten.
Sedikit informasi, gluten adalah protein yang secara alami terkandung di semua jenis serealia atau biji-bijian yang tidak dapat larut dalam air dan bersifat elastis (lentur). Sehingga gluten mampu membentuk kerangka yang kokoh dan makanan kenyal ketika dimakan.
Jenis Tepung Terigu
Ada berbagai macam jenis tepung terigu yang terbagi menjadi tiga, mulai dari tepung terigu protein tinggi, protein sedang, dan protein rendah. Berikut penjelasannya:
1. Tepung Terigu Protein Tinggi
Tepung terigu jenis ini mampu menyerap air dalam jumlah besar, sehingga dapat mencapai konsistensi adonan yang tepat, memiliki elastisitas yang baik untuk menghasilkan roti dengan remah halus, bertekstur lembut, volume besar, dan mengandung 12-13% protein. Tepung protein tinggi biasanya digunakan untuk membuat roti dan mie berkualitas tinggi.
2. Tepung Terigu Protein Sedang
Tepung terigu jenis ini memiliki kandungan protein sebesar 9,5-11%. Tepung ini sudah banyak digunakan untuk membuat berbagai jenis makanan seperti roti, mie, macam-macam kue, hingga biskuit.
3. Tepung Terigu Protein Rendah
Untuk tepung jenis ini memiliki kandungan protein sebesar 7-8,5% saja. Tepung terigu berprotein rendah juga memiliki kandungan gluten rendah, sehingga dapat memberikan tekstur yang lebih halus. Tepung terigu protein rendah cocok digunakan sebagai bahan membuat kue dan biskuit.
Perbedaan Tepung Terigu Protein Tinggi, Sedang, dan Rendah
Meski sama-sama tepung, tapi ada sejumlah perbedaan antara tepung terigu yang memiliki protein tinggi, sedang, dan rendah. Dikutip dari situs My Weekend Plan, berikut ini perbedaannya:
- Tepung protein rendah memiliki kandungan gluten yang juga rendah, sehingga cocok digunakan untuk membuat beragam kue hingga biskuit
- Tepung protein sedang digiling dengan campuran gandum lunak dan keras, sehingga tepung ini cocok digunakan untuk berbagai makanan seperti membuat kulit pie, biskuit lembut, hingga roti.
- Tepung protein tinggi memiliki kandungan gluten yang tinggi. Tingginya kandungan protein pada tepung ini tak hanya membuat roti menjadi lebih remah, namun warna rotinya menjadi lebih coklat.
Komposisi Utama Tepung Terigu
Membuat tepung terigu tentu membutuhkan bahan baku. Dalam buku Professional Baking 6th Edition oleh Wayne Gisslen, berikut ini komposisi utama pada tepung terigu:
1. Pati
Tepung terigu memiliki sekitar 68-78% pati di dalamnya. Sebagai informasi, pati merupakan molekul karbohidrat kompleks yang terdiri dari gula, lalu bentuknya berupa buliran-buliran kecil. Nantinya, buliran ini akan utuh sampai bercampur dengan air. Jika sudah tercampur, maka pati akan menyerap air dan mengembang.
2. Protein
Di dalam tepung terigu terdapat kandungan protein, namun hal ini juga tergantung dari setiap jenis tepung terigu. Protein bereaksi sebagai binding agent (zat pengikat) yang menahan bulir pati bersamaan dengan endosperm.
Sebanyak 80% kandungan protein yang terdapat dalam tepung terigu disebut gluten dan gliadin. Apabila dua protein ini dicampur dengan air lalu dicampur ke adonan, maka akan membentuk zat elastis yang disebut gluten.
3. Moisture (Kelembaban)
Terdapat kandungan moisture di dalam tepung terigu. Kandungan moisture pada tepung terigu berkisar antara 11-14%, jika kandungan lebih dari angka tersebut maka akan muncul kerusakan pada tepung terigu.
4. Gums (Perekat)
Perekat dapat terbentuk dari karbohidrat. Jenis perekat yang paling penting disebut dengan pentosans. Nah, pentosans ini berfungsi untuk menyerap air hingga 10-15 kali serta memiliki daya serap yang lebih jika dibandingkan dengan pati dan protein.
5. Fats (Lemak)
Lemak juga masuk ke dalam komposisi pembuatan tepung terigu. Perlu diingat, lemak yang terkandung di dalam tepung terigu hanya sebesar 1% saja. Sebab, lemak punya peran penting dalam pengembangan gluten dan mudah rusak.
6. Ash (Debu)
Debu di sini bukan seperti yang kamu bayangkan detikers, namun melainkan kandungan mineral di dalam tepung. Kandungan mineral yang terdapat pada tepung terigu berkisar antara 0,3-1,5%. Apabila semakin tinggi kandungan mineral, warna tepung akan semakin gelap.
7. Pigmen
Pigmen juga masuk ke dalam komposisi pembuatan tepung terigu, namun kandungannya hanya sedikit saja. Saat belum ada pigmen maka tepung yang belum diputihkan akan berwarna krem.
Tepung yang telah melalui proses penggilingan akan bertambah usianya, oksigen yang terkandung dapat memudarkan sebagian dari pigmen dan menjadikannya tepung berwarna lebih putih.
Nah itu dia detikers penjelasan mengenai tepung terigu, mulai dari definisi, jenis-jenisnya, hingga komposisi yang ada di dalamnya. Semoga artikel ini bermanfaat ya detikers!
(ilf/fds)